Cerita Naira, Pelajar yang Wakili Indonesia di Program Future Doctor Harvard

Senin, 15 November 2021 - 22:00 WIB
loading...
Cerita Naira, Pelajar yang Wakili Indonesia di Program Future Doctor Harvard
Naira Amadea S, murid kelas 10 Sekolah Cikal-Amri Setu terpilih menjadi salah satu pelajar Indonesia dalam Future Doctors program yang digelar Harvard Student Agency. Foto/Dok Cikal
A A A
JAKARTA - Naira Amadea Senoaji , murid kelas 10 Sekolah Cikal-Amri Setu menjadi salah satu pelajar Indonesia terpilih yang baru saja menyelesaikan Future Doctors program. Event tersebut diselenggarakan oleh Harvard Student Agency berkolaborasi dengan Learn with Leaders pada Oktober 2021 lalu.

Bertumbuh dengan minat dan bakat yang sesuai dengan cita dan didukung oleh orang tua serta sekolah merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi setiap pelajar seperti halnya Naira Amadea Senoaji.



Melekat dengan profesi dokter yang dijalankan oleh keluarganya sejak kecil, Naira yang memiliki ketertarikan dengan program sains seperti kimia dan biologi pun merasa ingin melanjutkan peran menjadi seorang dokter di masa depan dan bermanfaat bagi sesama manusia.

“Papaku dan kakekku merupakan dokter. Dari dulu, profesi dokter itu telah melekat di aku dan dari kecil aku memang sudah ingin menjadi seperti papa dan kakek. Selain itu, aku pun juga merasa memiliki kemampuan yang baik di bidang sains, khususnya, kimia dan biologi,” cerita Naira melalui siaran pers, Senin (15/11/2021).

Kekuatan motivasi Naira untuk mengasah kemampuannya di bidang kedokteran pun mendapat dukungan dan kesempatan dengan mengikuti kegiatan seleksi Future Doctors Program, serta terpilih menjadi salah satu pelajar Indonesia.



“Program ini mencari murid yang punya passion dan keinginan kuat di bidang kedokteran. Dalam proses seleksi, aku diminta menyerahkan motivation letter dengan pertanyaan dasar, kenapa ingin jadi dokter? Beberapa minggu kemudian aku mendapat kabar lolos dan diundang interview,” ucapnya.

Ketika ditanyakan mengapa ingin berdaya, Naira pun menjawab bahwa selama menjadi manusia yang memiliki potensi dan kapasitas, maka penting untuk menjadi manusia yang bermanfaat.

“Menurut aku jelas, penting menjadi manusia yang bermanfaat apalagi kita punya kapasitasnya. Kalau aku punya kemampuan, resources, support dan keinginan kuat, untuk apa aku pendam untuk diri sendiri,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2243 seconds (0.1#10.140)