Sangat Dibutuhkan Saat Pandemi, 20 Ribu Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gagal Wisuda

Rabu, 17 November 2021 - 19:00 WIB
loading...
Sangat Dibutuhkan Saat...
Mahasiswa Jurusan kesehatan masyarakat praktik di RS. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Mahasiswa yang berkuliah di jurusan keperawatan, farmasi, dan jurusan kesehatan lainnya, diwajibkan Pemerintah untuk lulus Uji Kompetensi (UKOM). Sistem ujian ini disebut sebagai exit exam atau Ujian Nasional di tingkat sekolah. Jika tidak lulus UKOM, maka mahasiswa belum bisa dinyatakan lulus dari kampus dan wajib mengulang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur (CMO) Sevima Ridho Irawan saat menggelar Webinar bersama Ketua Asosiasi Poltekkes se-Indonesia Budi Susatia. Ridho juga menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa yang gagal diwisuda akibat UKOM tidaklah sedikit. Merujuk dari data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, terdapat sekitar 20 ribu mahasiswa jurusan kesehatan yang gagal wisuda setiap periode UKOM digelar.



Angka tersebut didapat dari data Ditjen Dikti bahwa setiap periode UKOM di tahun 2019, terdapat 40 sampai 60 ribu mahasiswa yang ikut sebagai peserta, dan setiap periode UKOM memiliki tingkat kelulusan antara 60 sampai 64 persen. Artinya, ada 20 ribu mahasiswa kesehatan yang gagal lulus hanya karena UKOM.

"Padahal, mereka sudah kuliah bertahun-tahun dengan tenaga dan uang yang tidak sedikit. Pengabdian mereka setelah lulus juga sangat dibutuhkan untuk menangani Pandemi Covid-19 ini,” lanjut Ridho pada Webinar, Selasa (16/11/2021) dan diikuti oleh 900 pimpinan kampus kesehatan se-Indonesia.

Menurutnya, ada setidaknya tiga masalah yang menghadang kelulusan para mahasiswa kesehatan dalam UKOM. Di antaranya: Pertama, mahasiswa belum menguasai materi sehingga dinyatakan tidak lulus. Kedua, ketika kampus mendaftarkan mahasiswa mengikuti UKOM, ada mahasiswa yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena datanya di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) tidak ada atau tidak lengkap. Dan ketiga, data yang tidak lengkap membuat ijazah (Penomoran Ijazah Nasional) tidak bisa diterbitkan.



Akibat dari ketidaklulusan UKOM bisa fatal. Budi Susatia mengungapkan, mahasiswa yang tidak lulus UKOM harus mengikuti ulang ujian di tahun berikutnya. Artinya, wisuda juga akan tertunda sampai berikutnya. Ketika jumlah mahasiswa yang tidak lulus UKOM cukup banyak, nama kampus juga bisa menjadi buruk. Karena dianggap kampus tidak bisa mendidik para mahasiswanya dengan baik.

“(Jika tidak lulus UKOM, maka mahasiswa) meambah lagi kuliah selama satu tahun. Untuk mengikuti retake (ujian ulang). Bahkan, berdasarkan pengalaman kami, mereka yang mengulang ujian, punya kecenderungan untuk gagal lagi di kesempatan kedua dan ketiga. Karena mereka sudah lelah, minder, motivasinya nggak ada,” jelas Budi Susatia yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

Ada beberapa strategi yang telah diterapkan Budi selaku Ketua Asosiasi dan untuk membekali mahasiswanya sukses dalam mengikuti UKOM. Berikut tipsnya bagi para kampus, dosen, dan mahasiswa:
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3502 seconds (0.1#10.140)