Paduan Suara Mahasiswa ITS Juara di Ajang Internasional di Finlandia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi memang tidak menyurutkan prestasi. Hal ini dibuktikan tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) yang berhasil meraih juara II kategori Mix Youth Choir. Prestasi itu diraih pada kompetisi Jean Sibelius Festival Choral Competition (JSFCC) 2021 yang diadakan di Finlandia, Rabu (17/11) lalu.
JSFCC merupakan kompetisi paduan suara pertama yang diikuti oleh PSM ITS secara daring. Menurut penuturan Ketua PSM ITS Rossa Valentine, pada awalnya PSM ITS tidak terpikir untuk mengikuti kompetisi daring.
Hal ini disebabkan lomba berbentuk live recording cukup riskan dalam persiapannya. “Biasanya kami hanya mengikuti kegiatan berbentuk konser virtual selama pandemi,” terang Rossa melalui siaran pers, Jumat (19/11/2021).
PSM ITS yang terdiri dari 35 orang ini mengikuti kategori Mix Youth Choir untuk usia 16-25 tahun. Dalam kategori tersebut, mereka menyanyikan 4 lagu, yaitu Ungewitter dengan komposer Robert Schumann, Io Piango dengan komposer Morten Lauridsen, Birds of Paradise dengan komposer Amilio Fahlevi dan Budi Susanto Yohanes, serta Pesona Alamku dengan komposer Gabriel Denis Devian.
Koreografi yang ditampilkan dalam lagu Birds of Paradise merupakan keunikan tersendiri bagi PSM ITS. Selain itu, ada pula hal menarik dari lagu Pesona Alamku yang ditampilkan. Pasalnya, lagu tersebut merupakan buah karya alumni PSM ITS.
“Ini merupakan hal yang sangat spesial untuk kami bawakan, karena karya asli dari kami sendiri,” ungkap mahasiswi Departemen Teknik Informatika ITS tersebut.
Meskipun ini merupakan kompetisi daring pertama yang diikuti, PMS ITS telah mempersiapkannya sejak tiga bulan sebelum pelaksanaan. Persiapan dimulai dari menentukan program lagu yang dibawakan, proses audisi peserta, hingga latihan komunal sejak dua minggu sebelum kompetisi.
“Dibutuhkan kurang lebih tiga bulan persiapan untuk JSFCC ini,” jelas Rossa.
JSFCC merupakan kompetisi paduan suara pertama yang diikuti oleh PSM ITS secara daring. Menurut penuturan Ketua PSM ITS Rossa Valentine, pada awalnya PSM ITS tidak terpikir untuk mengikuti kompetisi daring.
Hal ini disebabkan lomba berbentuk live recording cukup riskan dalam persiapannya. “Biasanya kami hanya mengikuti kegiatan berbentuk konser virtual selama pandemi,” terang Rossa melalui siaran pers, Jumat (19/11/2021).
PSM ITS yang terdiri dari 35 orang ini mengikuti kategori Mix Youth Choir untuk usia 16-25 tahun. Dalam kategori tersebut, mereka menyanyikan 4 lagu, yaitu Ungewitter dengan komposer Robert Schumann, Io Piango dengan komposer Morten Lauridsen, Birds of Paradise dengan komposer Amilio Fahlevi dan Budi Susanto Yohanes, serta Pesona Alamku dengan komposer Gabriel Denis Devian.
Koreografi yang ditampilkan dalam lagu Birds of Paradise merupakan keunikan tersendiri bagi PSM ITS. Selain itu, ada pula hal menarik dari lagu Pesona Alamku yang ditampilkan. Pasalnya, lagu tersebut merupakan buah karya alumni PSM ITS.
“Ini merupakan hal yang sangat spesial untuk kami bawakan, karena karya asli dari kami sendiri,” ungkap mahasiswi Departemen Teknik Informatika ITS tersebut.
Meskipun ini merupakan kompetisi daring pertama yang diikuti, PMS ITS telah mempersiapkannya sejak tiga bulan sebelum pelaksanaan. Persiapan dimulai dari menentukan program lagu yang dibawakan, proses audisi peserta, hingga latihan komunal sejak dua minggu sebelum kompetisi.
“Dibutuhkan kurang lebih tiga bulan persiapan untuk JSFCC ini,” jelas Rossa.