Ini Profil Mahasiswi Termuda S3 ITB, Ingin Jadi Dosen dan Mendirikan Sekolah

Kamis, 25 November 2021 - 14:07 WIB
loading...
Ini Profil Mahasiswi Termuda S3 ITB, Ingin Jadi Dosen dan Mendirikan Sekolah
Maya Nabila, Mahasiswa S3 ITB termuda, yakni usia 21 tahun. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Menjadi mahasiswa S3 adalah sebuah kebanggaan karena S3 adalah jenjang pendidikan akademis tertinggi. Umumnya pendidikan doktor ditempuh antara 3 hingga 5 tahun atau terdiri dari 6 hingga 14 semester. Akan tetapi biasanya setiap jurusan dan universitas memiliki kebijakan beban SKS yang berbeda-beda.

Jika lulus S1 harus membuat skripsi dan S2 harus membuat tesis maka mahasiswa S3 yang mau lulus harus membuat disertasi yang akan diuji apakah tulisan yang dibuat bisa membuka terobosan baru atau kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis yang baru.



Salah satu sosok mahasiswa S3 yang menjadi perbincangan publik pada Januari lalu adalah Maya Nabila. Maya viral karena di usia 21 tahun dia sudah menjadi mahasiswi S3 termuda Tahun Akademik 2021/20211 di kampus yang berpusat di Bandung tersebut.

Jurusan yang dia ambil pun tidak tanggung-tanggung. Maya mengambil program studi Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Salah satu jurusan yang ditakuti mahasiswa karena tidak semua mahasiswa bisa mendalaminya.

Melansir dari laman resmi ITB, Maya lahir di Padang, 9 Mei 1999. Disaat usia sebayanya masuk SD di usia 7 tahun, Maya masuk SD di usia yang sangat muda yaitu usia 5 tahun.



Sedangkan saat SMA dia mengambil program akselerasi sehingga bisa tamat SMA hanya dalam 2 tahun saja. Setelah itu dilanjutkan dengan suksesnya Maya lulus sarjana kurang dari 4 tahun.

Maya mengaku senang mempelajari hal-hal baru. Itu makanya Maya sangat senang menjalani hari-harinya di sekolah. Maya ingin menularkan semangatnya belajar ini dengan bercita-cita menjadi dosen dan juga mendirikan sekolah khususnya bagi orang-orang yang tidak mampu.

“Aku punya cita-cita ingin jadi dosen, aku ingin mengajar dan membagikan ilmu yang aku dapatkan selama kuliah di ITB ini. Aku juga berharap di instansi manapun nanti aku berada, aku bisa memberi pengaruh positif di sana,” ujar lulusan sarjana Universitas Andalas itu

Kesenangannya akan belajar inipun difasilitasi dengan beasiswa dari Ditjen Dikti yang diraihnya yakni beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sehingga dia bisa mengenyam S2 dan S3 gratis.

Saat melanjutkan S2 di ITB dengan beasiswa PMDSU. Ia sempat memiliki kendala harus menyesuaikan pelajaran yang sebelumnya didapatkan saat mengambil studi sarjana pada Universitas Andalas prodi matematika.

Ketika ditanya mengenai perasaan menjadi mahasiswa termuda S3, ia menjawab, ”Perasaannya, yah senang sih ya, tetapi ini belum jadi apa-apa ‘kan, baru menjadi mahasiswa termuda saat ini, aku belum punya kontribusi apapun untuk kampus ataupun negara,” tutur mahasiswa termuda tersebut.

Harapan Maya melanjutkan studi di ITB bisa belajar lebih banyak, menambah jaringan sehingga dapat mengenal dunia luar, dan keluar dari zona nyaman.

Itulah ulasan mengenai mahasiswi S3 termuda ITB, Maya Nabila. Semoga cerita Maya bisa menginspirasi kalian ya untuk menempuh kuliah setinggi-tingginya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3375 seconds (0.1#10.140)