3 Mahasiswa Unair Rancang Perangkat IoT untuk Distribusi Vaksin Aman

Jum'at, 26 November 2021 - 18:33 WIB
loading...
3 Mahasiswa Unair Rancang Perangkat IoT untuk Distribusi Vaksin Aman
Tim mahasiswa prodi OSI FV Unair raih juara 3 pada Olimpiade Vokasi Indonesia (Olivia) 2021 kategori lomba industri bidang piranti cerdas. Foto/Dok/Humas Unair
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa prodi Otomasi Sistem Instrumentasi (OSI) Fakultas Vokasi (FV) Unair raih juara 3 pada Olimpiade Vokasi Indonesia (Olivia) 2021 kategori lomba industri bidang piranti cerdas. Tim mencetuskan ide mengenai safety monitoring dan tracking untuk transportasi distribusi vaksin.

Ketua Tim Astrai Next Gen Halid Misfal memaparkan, vaksin Covid-19 menjadi sebuah kebutuhan yang krusial untuk mengatasi pandemi. Ia ingin memastikan proses distribusinya aman melalui perangkat IoT yang dibuatnya bersama tim.



“Jadi kita menciptakan sebuah perangkat IoT untuk monitoring suhu dan kelembapan saat pendistribusian vaksin,” terangnya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Jumat (26/11/2021).

Dalam hal ini, tim menawarkan sensor temperatur suhu pada cold chain Thermo King sehingga bisa terbaca kualitas vaksin selama perjalanan.

Pasalnya, sambung Halid, sifat vaksin Covid-19 sendiri sangat sensitif terhadap suhu udara. Sebagai contoh vaksin Covid-19 dari Pfizer yang harus disimpan dalam suhu -25 sampai -15â—¦C.



Sementara untuk memantau keberadaan vaksin agar tujuannya terarah hingga ke tempat pelaksanaan vaksinasi, Halid dan tim juga menawarkan fitur lain.

“Kami juga menambahkan fitur Tracking GPS untuk pelacakan cold chain (rantai dingin) secara realtime, dan semua bisa dipantau melalui aplikasi android yang telah kami development,” imbuhnya.

Selanjutnya mengenai terbentuknya tim, Halid menyebutkan bahwa mereka sebelumnya memang tergabung dalam satu komunitas bernama Astrai Robotic Team.

“Saya ditemani Riyan Ramadhan dan Nadheta Maulidia, teman satu komunitas. Jadi, kita sama-sama memiliki ketertarikan di bidang tersebut,” ucap Halid.

Meskipun satu ketertarikan, tak menutup kemungkinan mereka mendapati hambatan. Kendala saat koordinasi pembuatan perangkat dan aplikasi IoT pada android sempat terjadi.

“Jadi ketika lomba sudah dekat, kita (tim, Red) ada perbedaan maksud dalam proses menyusun fitur dan pemrograman. Yah, untungnya itu teratasi berkat support lingkungan termasuk dosen,” ungkapnya.

Mengenai target ke depan, Halid menjelaskan, mereka akan melakukan upgrade sensor yang benar-benar untuk industrial dan juga membuat simulasi perangkat IoT. Sehingga bisa dipasangkan ke truck cold chain sehingga visualisasi-nya bisa terlihat jelas.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)