UI Raih 2 Penghargaan dalam Ajang Pembelajaran Daring Award 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) meraih 2 penghargaan dalam ajang Sistem Pembelajaran Daring Award (SPADA) 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penghargaan ini diberikan kepada perguruan tinggi yang berperan aktif dalam meningkatkan pembelajaran daring.
“UI meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang kategori Dukungan Institusi Terhadap Pembelajaran Daring . Selain itu, UI juga masuk sebagai salah satu nominasi dalam kategori Perguruan Tinggi Terbaik Pelaksanaan Pembelajaran Daring,” kata Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI dalam keterangan pers, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, penghargaan ini diberikan Kemendikbud untuk mendorong perguruan tinggi memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran untuk memperluas jangkauan sumber pembelajaran agar mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di luar program studinya. Rangkaian kegiatan penghargaan ini sudah berjalan sejak bulan Agustus yang lalu, dengan masa penilaian dilakukan sejak bulan 9 September hingga 30 November 2021.
Penilaian dilakukan melalui pengisian angket oleh masing-masing universitas peserta untuk kemudian dilakukan penilaian oleh tim juri dari Kemendikbudristek. Tim juri melakukan penilaian dengan cara melakukan pengukuran terhadap beberapa kriteria, di antaranya adalah aspek pengelolaan sumber daya manusia, perencanaan pengembangan pembelajaran, proses monitoring-evaluasi, serta sisi teknis pembelajaran daring.
Sisi teknis ini dinilai dari indikator pencapaian mata kuliah, rencana asesmen perkuliahan, serta perancangan kompetensi pembelajaran. “Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan jumlah perguruan tinggi yang menyediakan akses pembelajaran berkualitas melalui media daring akan terus meningkat, sehingga mutu pembelajaran nasional dapat tercapai,” ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Prof. Aris Junaidi.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 500 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Selain dua kategori yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga kategori ketiga, yaitu Learning Design Terbaik. Kategori ini diikuti oleh 2.669 mata kuliah dari seluruh perguruan tinggi peserta, dan hanya 20 peserta saja yang berhasil meraih penghargaan.
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam mengatakan bahwa penyelenggaraan SPADA Award penting dalam mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk terus meningkatkan mutu kualitas pembelajaran daringnya.
“Walaupun saat ini sudah hampir 98% perguruan tinggi kita sudah melakukan pembelajaran daring, kami menyadari bahwa masih banyak yang belum terbiasa untuk melaksanakan sistem ini. Untuk itu, melalui program SPADA, kami memberikan layanan akses media pembelajaran daring secara gratis yang dapat dipergunakan oleh seluruh perguruan tinggi, sehingga diharapkan akan terbangun suasana gotong royong dan kerja sama dalam menyelenggarakan pembelajaran daring," kata Nizam.
Menurutnya, dengan SPADA diharapkan Indonesia akan semakin cepat meningkatkan mutu pendidikan tinggi dengan cara memperluas akses dan mendorong kolaborasi lintas institusi antar perguruan tinggi.
SPADA adalah sebuah media konten pembelajaran gratis yang disediakan oleh Kemendikbudristek pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/. Dalam laman tersebut, pemerintah juga telah menyediakan Learning Management System (LMS) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai institusi secara gratis.
Dalam rangka mendukung pengembangan program pembelajaran daring ini, UI memiliki Direktorat Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran (DPASDP UI) yang bertugas untuk mengelola program kegiatan pengembangan akademik serta pelayanan dan pengembangan e-learning di UI.
Direktur DPASDP UI Gatot F. Hertono, Ph.D mengatakan bahwa selama ini dukungan untuk pembelajaran daring di UI beberapa aspek, di antaranya adalah fasilitas helpdesk e-learning di DPASDP, serta melakukan penguatan infrastruktur dan fasilitas penunjang penyelenggaraan pembelajaran daring.
“Penguatan infrastruktur dan konten ini dilakukan dengan mengembangkan beberapa program, yaitu Massive Open Online Course (MOOC), Open Videos UI (OVIS UI), dan E-learning Management Systems (EMAS),” ujarnya.
UI akan terus meningkatkan pelayanan pembelajaran daring ini dengan melakukan berbagai program kemitraan, baik di lingkup eksternal maupun internal UI.
“UI meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang kategori Dukungan Institusi Terhadap Pembelajaran Daring . Selain itu, UI juga masuk sebagai salah satu nominasi dalam kategori Perguruan Tinggi Terbaik Pelaksanaan Pembelajaran Daring,” kata Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI dalam keterangan pers, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, penghargaan ini diberikan Kemendikbud untuk mendorong perguruan tinggi memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran untuk memperluas jangkauan sumber pembelajaran agar mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di luar program studinya. Rangkaian kegiatan penghargaan ini sudah berjalan sejak bulan Agustus yang lalu, dengan masa penilaian dilakukan sejak bulan 9 September hingga 30 November 2021.
Penilaian dilakukan melalui pengisian angket oleh masing-masing universitas peserta untuk kemudian dilakukan penilaian oleh tim juri dari Kemendikbudristek. Tim juri melakukan penilaian dengan cara melakukan pengukuran terhadap beberapa kriteria, di antaranya adalah aspek pengelolaan sumber daya manusia, perencanaan pengembangan pembelajaran, proses monitoring-evaluasi, serta sisi teknis pembelajaran daring.
Sisi teknis ini dinilai dari indikator pencapaian mata kuliah, rencana asesmen perkuliahan, serta perancangan kompetensi pembelajaran. “Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan jumlah perguruan tinggi yang menyediakan akses pembelajaran berkualitas melalui media daring akan terus meningkat, sehingga mutu pembelajaran nasional dapat tercapai,” ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Prof. Aris Junaidi.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 500 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Selain dua kategori yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga kategori ketiga, yaitu Learning Design Terbaik. Kategori ini diikuti oleh 2.669 mata kuliah dari seluruh perguruan tinggi peserta, dan hanya 20 peserta saja yang berhasil meraih penghargaan.
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam mengatakan bahwa penyelenggaraan SPADA Award penting dalam mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk terus meningkatkan mutu kualitas pembelajaran daringnya.
“Walaupun saat ini sudah hampir 98% perguruan tinggi kita sudah melakukan pembelajaran daring, kami menyadari bahwa masih banyak yang belum terbiasa untuk melaksanakan sistem ini. Untuk itu, melalui program SPADA, kami memberikan layanan akses media pembelajaran daring secara gratis yang dapat dipergunakan oleh seluruh perguruan tinggi, sehingga diharapkan akan terbangun suasana gotong royong dan kerja sama dalam menyelenggarakan pembelajaran daring," kata Nizam.
Menurutnya, dengan SPADA diharapkan Indonesia akan semakin cepat meningkatkan mutu pendidikan tinggi dengan cara memperluas akses dan mendorong kolaborasi lintas institusi antar perguruan tinggi.
SPADA adalah sebuah media konten pembelajaran gratis yang disediakan oleh Kemendikbudristek pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/. Dalam laman tersebut, pemerintah juga telah menyediakan Learning Management System (LMS) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai institusi secara gratis.
Dalam rangka mendukung pengembangan program pembelajaran daring ini, UI memiliki Direktorat Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran (DPASDP UI) yang bertugas untuk mengelola program kegiatan pengembangan akademik serta pelayanan dan pengembangan e-learning di UI.
Direktur DPASDP UI Gatot F. Hertono, Ph.D mengatakan bahwa selama ini dukungan untuk pembelajaran daring di UI beberapa aspek, di antaranya adalah fasilitas helpdesk e-learning di DPASDP, serta melakukan penguatan infrastruktur dan fasilitas penunjang penyelenggaraan pembelajaran daring.
“Penguatan infrastruktur dan konten ini dilakukan dengan mengembangkan beberapa program, yaitu Massive Open Online Course (MOOC), Open Videos UI (OVIS UI), dan E-learning Management Systems (EMAS),” ujarnya.
UI akan terus meningkatkan pelayanan pembelajaran daring ini dengan melakukan berbagai program kemitraan, baik di lingkup eksternal maupun internal UI.
(mpw)