Cerita Mahfud MD dan para Mantan Menteri Penerima Beasiswa Supersemar

Senin, 20 Desember 2021 - 00:33 WIB
loading...
Cerita Mahfud MD dan para Mantan Menteri Penerima Beasiswa Supersemar
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto/Dok/Kemenko Polhukam
A A A
JAKARTA - Presiden kedua Indonesia Soeharto telah terbukti meninggalkan banyak legasi yang manfaatnya dapat dirasakan hinggi kini, melalui Yayasan Supersemar yang didirikan sejak 16 Mei 1974, Presiden Soeharto telah memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik bangsa.

Lewat pemberian beasiswa ini tentu telah membantu dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Orang-orang cerdas penerima beasiswa Supersemar banyak yang akhirnya melanjutkan karier di kursi pemerintahan hingga institusi pendidikan.



Yang paling mentereng tentu bisa dilihat sosok Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai penerima Beasiswa Supersemar. Bahkan, Mahfud mengakui apa yang diceritakan Cicit Presiden Soeharto, Haryo Putra Wibowo.

"Cerita cucu Pak Harto ini benar. Saya adalah penerima beasiswa Supersemar saat kuliah. Kepada Mas Haryo saya bilang, Yayasan Supersemar yang didirikan Pak Harto telah banyak membantu orang tak mampu agar bisa menempuh pendidikan yang baik. Pejabat sekarang banyak yang alumni Supersemar," tulis Mahfud MD di akun Twitter miliknya.

Selain Mahfud, ada juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sejumlah tokoh nasional lainnya yakni mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, pakar fisika/matematika Yohanes Surya, mantan Menristek Muhammad AS Hikam, pendiri Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia - LP3I HM Syahrial Yusuf, dan masih banyak lagi.



Sedikitnya, beasiswa Yayasan Supersemar sudah diberikan kepada 2,75 juta siswa dan mahasiswa pilihan. Begitu pun dengan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu yang mengaku menjadi salah satu orang yang beruntung karena pernah mendapatkan beasiswa dari Yayasan Supersemar.

Apa yang disampaikan Haryo juga mendapat respons dari berbagai kalangan. Salah satunya, pengamat politik kondang dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin

Ujang juga mengaku sebagai penerima beasiswa Yayasan Supersemar. Meskipun dirinya berkuliah di masa-masa akhir kepemimpinan Soeharto, namun dirinya tetap bisa merasakan bantuan dari beasiswa tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2029 seconds (0.1#10.140)