Ramai Isu Penghapusan Jurusan IPA,IPS dan Bahasa di Kurikulum Prototipe, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Kamis, 23 Desember 2021 - 15:47 WIB
loading...
Ramai Isu Penghapusan...
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ramai diperbincangkan di media sosial tentang penghapusan jurusan IPA , IPS dan bahasa di jenjang SMA pada kurikulum prototipe pun menimbulkan keresahan di masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun memberikan penjelasan mengenai hal ini.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo pertama menjelaskan mengenai kurikulum prototype. Yakni, menurutnya, sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kemendikbudristek mengembangkan kurikulum prototipe yang merupakan kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Baca juga: Keren, Siswa Madrasah Ini Sabet 5 Medali pada Olimpiade Sains dan PAI Nasional 2021

“Kurikulum prototipe ini sedang diujicobakan di sekitar 2500 sekolah penggerak dan 900 SMK PK (Pusat Keunggulan) dari seluruh Indonesia,” katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis (23/12/2021).

Dia menjelaskan, kebijakan kurikulum prototipe merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran yang diluncurkan pada Agustus 2020 sebagai respons terhadap pandemi Covid. Pada saat ini, Kemendikbudristek meluncurkan “Kurikulum Darurat”, yang merupakan penyederhanaan dari Kurikulum 2013, beserta modul-modul literasi dan numerasi yang praktis untuk siswa, guru, dan orang tua.

“Berdasarkan studi yang telah dilakukan Kemendikbudristek bersama INOVASI, kebijakan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak negatif pandemi secara signifikan,” jelas Anindito yang kerap disapa Nino ini.

Baca juga: Nadiem: KIP Kuliah Merdeka Bantu Mahasiswa Kuliah di Prodi Unggulan

Nino melanjutkan, mulai tahun ajaran 2022 kurikulum prototipe dan kurikulum darurat akan menjadi opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan yang berminat menerapkannya. Karena sifatnya opsional, kurikulum prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022.

“Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran,” ujarnya.

Menurutnya, kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Materinya akan difokuskan pada yang paling esensial sehingga akan memberi lebih banyak waktu bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang mendalam. Seperti diskusi, kerja kelompok, dan pembelajaran yang berbasis problem atau projek yang lintas mata pelajaran.

“Pembelajaran yang inovatif dan mendalam seperti inilah yang diperlukan untuk mengembangkan daya nalar dan karakter siswa,” tuturnya.

Di jenjang SMA, menurut Nino, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel. Karena itu, alih-alih dikotak-kotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 nantinya akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

“Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya,” pungkasnya menjelaskan mengenai isu penghapusan jurusan tersebut.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
SPMB DKI Jakarta 2025...
SPMB DKI Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jalur, Kuota, dan Jadwal Lengkapnya
Cara Daftar SPMB DKI...
Cara Daftar SPMB DKI Jakarta 2025, Ini 6 Langkah Mudahnya!
SPMB DKI Jakarta Resmi...
SPMB DKI Jakarta Resmi Dibuka 19 Mei 2025, Catat Jadwal Penerimaan SD, SMP, SMA, dan SMK
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan...
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan Karakter dan Keterampilan Hidup lewat 5C
Dari Slawi hingga Makasar,...
Dari Slawi hingga Makasar, 155 Sekolah Luar Biasa Direvitalisasi
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Hardiknas 2025, Ribuan...
Hardiknas 2025, Ribuan Siswa dan Guru Tanam Sayuran di Sekolah
Prabowo Tegur Pejabat...
Prabowo Tegur Pejabat karena Banyak Sekolah Rusak: Jangan Korupsi dengan Segala Akal
Rekomendasi
Manny Pacquiao dan Rekor...
Manny Pacquiao dan Rekor George Foreman Juara Dunia Tinju Tertua
Palak Investor China...
Palak Investor China Rp5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon Jadi Tersangka lalu Ditahan
KO Mengerikan di UFC...
KO Mengerikan di UFC 192 yang Mengubah Jalan Islam Makhachev Jadi Raja Kelas Ringan
Bacaan Hauqolah Lengkap...
Bacaan Hauqolah Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
BPKN RI Tunjuk Serambi...
BPKN RI Tunjuk Serambi Law Firm Sebagai Konsultan Hukum Resmi
Rekor Manny Pacquiao...
Rekor Manny Pacquiao Juara Dunia Tinju 8 Divisi Mustahil Dipecahkan
Berita Terkini
SPMB DKI Jakarta 2025...
SPMB DKI Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jalur, Kuota, dan Jadwal Lengkapnya
Cara Daftar SPMB DKI...
Cara Daftar SPMB DKI Jakarta 2025, Ini 6 Langkah Mudahnya!
SPMB DKI Jakarta Resmi...
SPMB DKI Jakarta Resmi Dibuka 19 Mei 2025, Catat Jadwal Penerimaan SD, SMP, SMA, dan SMK
Universitas Kristen...
Universitas Kristen Maranatha Buka Prodi Baru Program Sarjana Arsitektur
Wisuda UPH 2025: 1.921...
Wisuda UPH 2025: 1.921 Lulusan Diutus untuk Menjadi Pemimpin Berintegritas dan Berdampak
FSRD IKJ dan KEHATI...
FSRD IKJ dan KEHATI Bangun Laboratorium Pewarna Alam dari Tanaman Lokal Indonesia
Infografis
Ini Penjelasan Warna...
Ini Penjelasan Warna Singa Putih Ternyata Bukan Albino
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved