Peneliti Telkom University Kembangkan Alat Bantu Monitoring Lansia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti dari Telkom University (Tel-U) mengembangkan alat bantu atau kontrol bagi orang lanjut usia (lansia) bernama E-Care Lansia. Penemuan baru ini diharapkan membantu keluarga dan lansia dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari.
Alat bantu E-Care Lansia adakah hasil pengembangan tim pengabdian masyarakat dari Kelompok Keahlian Control, Electronics, and Intelligent Systems (KK CEIS) dan KK Transmisi & Telekomunikasi (Transtel), Fakultas Teknik Elektro (FTE), Telkom University. Mereka adalah peneliti yang diketuai oleh dosen Program Studi S1 Teknik Elektro Husneni Mukhtar, bersama Willy Anugrah Cahyadi; Bambang Setia Nugroho; Hesty Susanti, dan Istiqomah.
Menurut Husneni Mukhtar, E-Care Lansia adalah alat pendeteksi jatuh yang sekaligus dapat memantau aktivitas lansia dari jarak jauh. "Alat ini dirancang agar anggota keluarga atau pendamping dapat memantau aktivitas lansia, terutama ketika para lansia ini sedang beraktivitas di luar rumah," ujar Husneni Mukhtar.
Menurut dia, E-care Lansia ini terhubung dengan aplikasi pada telepon pintar yang dapat memantau lokasi keberadaan lansia melalui GPS. Alat ini juga mampu mendeteksi kondisi di sekitar melalui pantauan kamera yang terpasang di alat, serta notifikasi apabila lansia terjatuh.
Dengan sejumlah fitur ini, jika lansia terjatuh, anggota keluarga dapat langsung mengetahui sehingga dapat dilakukan tindakan pertolongan sesegera mungkin. "Selain itu, dengan e-care lansia, jika lansia terjatuh, maka pertolongan pertama dapat dilakukan dengan cepat sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan atau dampak serius yang tidak diinginkan," jelas dia.
Menurut dia, alat ini dirancang dalam ukuran portabel sehingga mudah dibawa ke mana-mana dan tidak mengganggu aktivitas para lansia. Pengembangan sistem ini dinilai penting untuk membantu lansia dan keluarganya dalam memantau aktivitas sehari-hari mereka.
Husneni menjelaskan, sistem monitoring aktivitas dan deteksi jatuh pada lansia ini dirancang agar mudah digunakan oleh lansia ketika beraktivitas di luar ruangan. Dengan kemudahan ini, alat ini diharapkan dapat membantu anggota keluarga dalam mengawasi keselamatan lansia tanpa harus terlalu membatasi aktivitas mereka.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan alat ini tak lepas dari proses pengabdian masyarakat yang dilakukan Tel-U. Pengabdian menyasar lansia di Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung dengan acara puncak digelar pada Sabtu (25/12/2021). Acara diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya monitoring aktivitas lansia kepada masyarakat sasar.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyuluhan tentang Kesehatan Lansia oleh narasumber dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Citra Windani Mambang Sari dan Bony Wiem Lestari dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Pada kesempatan itu, lansia yang hadir beserta pendampingnya diberikan pelatihan penggunaan alat e-care lansia yang pemakaiannya sangat mudah dan nyaman. Melalui program hibah dikti ini, pihaknya menghibahkan 10 produk e-care lansia di Kelurahan Cikutra.
Diketahui, di Kelurahan Cikutra sendiri tercatat 50 orang lebih lansia yang rutin mengikuti kegiatan di Posbindu setempat. Selanjutnya, tim Penggerak PKK dan koordinator lansia setempat nantinya diharapkan dapat menyosialisasikan lebih luas tentang penerapan penggunaan sistem monitoring lansia ini kepada masyarakat sasar. yaitu para lansia di atas 65 tahun dengan melibatkan pendamping atau anggota keluarga mereka.
Hasil kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian PTS ini diharapkan dapat diterapkan dengan mudah untuk membantu masyarakat lansia.
Setelah kegiatan ini, Tim Penggerak PKK Kelurahan Cikutra diharapkan dapat menggunakan dan merawat dengan baik alat yang telah dihibahkan sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Menurut koordinator lansia di RT 6 Vevi, para lansia ini ada yang tinggal bersama keluarga mereka, ada pula yang tinggal sendiri sambil sesekali dijenguk oleh kerabat atau keluarga. Namun, usia lanjut membuat para lansia ini mengalami keterbatasan untuk dapat menjalani kegiatan keseharian mereka dengan baik.
"Keluhan yang paling umum adalah menurunnya kemampuan gerak motorik, penglihatan, dan pendengaran. Kondisi ini membuat mereka rentan jatuh ketika beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan," katanya.
Dia berharap, alat ini dapat membantu lansia dan keluarganya beraktivitas secara normal.
Alat bantu E-Care Lansia adakah hasil pengembangan tim pengabdian masyarakat dari Kelompok Keahlian Control, Electronics, and Intelligent Systems (KK CEIS) dan KK Transmisi & Telekomunikasi (Transtel), Fakultas Teknik Elektro (FTE), Telkom University. Mereka adalah peneliti yang diketuai oleh dosen Program Studi S1 Teknik Elektro Husneni Mukhtar, bersama Willy Anugrah Cahyadi; Bambang Setia Nugroho; Hesty Susanti, dan Istiqomah.
Menurut Husneni Mukhtar, E-Care Lansia adalah alat pendeteksi jatuh yang sekaligus dapat memantau aktivitas lansia dari jarak jauh. "Alat ini dirancang agar anggota keluarga atau pendamping dapat memantau aktivitas lansia, terutama ketika para lansia ini sedang beraktivitas di luar rumah," ujar Husneni Mukhtar.
Menurut dia, E-care Lansia ini terhubung dengan aplikasi pada telepon pintar yang dapat memantau lokasi keberadaan lansia melalui GPS. Alat ini juga mampu mendeteksi kondisi di sekitar melalui pantauan kamera yang terpasang di alat, serta notifikasi apabila lansia terjatuh.
Dengan sejumlah fitur ini, jika lansia terjatuh, anggota keluarga dapat langsung mengetahui sehingga dapat dilakukan tindakan pertolongan sesegera mungkin. "Selain itu, dengan e-care lansia, jika lansia terjatuh, maka pertolongan pertama dapat dilakukan dengan cepat sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan atau dampak serius yang tidak diinginkan," jelas dia.
Menurut dia, alat ini dirancang dalam ukuran portabel sehingga mudah dibawa ke mana-mana dan tidak mengganggu aktivitas para lansia. Pengembangan sistem ini dinilai penting untuk membantu lansia dan keluarganya dalam memantau aktivitas sehari-hari mereka.
Husneni menjelaskan, sistem monitoring aktivitas dan deteksi jatuh pada lansia ini dirancang agar mudah digunakan oleh lansia ketika beraktivitas di luar ruangan. Dengan kemudahan ini, alat ini diharapkan dapat membantu anggota keluarga dalam mengawasi keselamatan lansia tanpa harus terlalu membatasi aktivitas mereka.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan alat ini tak lepas dari proses pengabdian masyarakat yang dilakukan Tel-U. Pengabdian menyasar lansia di Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung dengan acara puncak digelar pada Sabtu (25/12/2021). Acara diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya monitoring aktivitas lansia kepada masyarakat sasar.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyuluhan tentang Kesehatan Lansia oleh narasumber dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Citra Windani Mambang Sari dan Bony Wiem Lestari dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Pada kesempatan itu, lansia yang hadir beserta pendampingnya diberikan pelatihan penggunaan alat e-care lansia yang pemakaiannya sangat mudah dan nyaman. Melalui program hibah dikti ini, pihaknya menghibahkan 10 produk e-care lansia di Kelurahan Cikutra.
Diketahui, di Kelurahan Cikutra sendiri tercatat 50 orang lebih lansia yang rutin mengikuti kegiatan di Posbindu setempat. Selanjutnya, tim Penggerak PKK dan koordinator lansia setempat nantinya diharapkan dapat menyosialisasikan lebih luas tentang penerapan penggunaan sistem monitoring lansia ini kepada masyarakat sasar. yaitu para lansia di atas 65 tahun dengan melibatkan pendamping atau anggota keluarga mereka.
Hasil kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian PTS ini diharapkan dapat diterapkan dengan mudah untuk membantu masyarakat lansia.
Setelah kegiatan ini, Tim Penggerak PKK Kelurahan Cikutra diharapkan dapat menggunakan dan merawat dengan baik alat yang telah dihibahkan sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Menurut koordinator lansia di RT 6 Vevi, para lansia ini ada yang tinggal bersama keluarga mereka, ada pula yang tinggal sendiri sambil sesekali dijenguk oleh kerabat atau keluarga. Namun, usia lanjut membuat para lansia ini mengalami keterbatasan untuk dapat menjalani kegiatan keseharian mereka dengan baik.
"Keluhan yang paling umum adalah menurunnya kemampuan gerak motorik, penglihatan, dan pendengaran. Kondisi ini membuat mereka rentan jatuh ketika beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan," katanya.
Dia berharap, alat ini dapat membantu lansia dan keluarganya beraktivitas secara normal.
(mpw)