Dikti Apresiasi 4 Kampus Indonesia Naik Peringkat Universitas Terbaik Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Posisi sejumlah kampus di Indonesia dalam daftar universitas terbaik di dunia perlahan merangkak naik. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di dunia, Quacquarelli Symonds (QS), yang baru saja mengumumkan hasil pemeringkatan QS World University Ranking 2021, Rabu (10/6/2020).
Tahun ini ada 1.021 perguruan tinggi di seluruh dunia yang masuk dalam daftar tersebut. Dari peringkat tersebut terlihat peningkatan yang signifikan dari kampus-kampus di Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) melesat tajam dari sebelumnya peringkat 320 dalam QS WUR 2020, kini menjadi 254 dunia. Kemudian, Institut Teknologi Bandung (ITB) merangsek ke posisi 313 dari peringkat 331. Berikutnya yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mantap bertengger di peringkat ke-531 dari sebelumnya di posisi 601. Terakhir adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang meraih peringkat ke-751 dari 801.
Ada enam kriteria utama penilaian untuk pemeringkatan yang dilakukan oleh QS, yaitu reputasi akademik, reputasi pengguna lulusan, sitasi publikasi per dosen, rasio dosen-mahasiswa, dosen internasional, dan mahasiswa internasional. (Baca juga: UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia)
Menanggapi capaian itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengapresiasi prestasi yang ditorehkan oleh keempat perguruan tinggi Indonesia. Meski di tengah pandemi, produktivitas kampus ternyata terus meningkat. “Alhamdulillah peringkat perguruan tinggi Indonesia naik dalam peringkat QS Top University. Apresiasi atas kerja keras dan produktivitas sivitas akademika perguruan tinggi kita di bawah kepemimpinan para rektor. Meski masa pandemi, produktivitas perguruan tinggi terus meningkat,” ucap Nizam dalam keterangan resmi yang diperoleh SINDOnews, Rabu (10/6/2020).
Dia mengatakan Ditjen Dikti akan terus mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk terus meningkatkan mutu dan relevansinya sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. Kenaikan peringkat itu meningkatkan optimisme untuk membuktikan bahwa Indonesia bisa membangun kampus yang bermutu di tingkat dunia.
Selain itu, lanjut Zinam, publikasi internasional yang dihasilkan oleh para dosen dan peneliti Indonesia saat ini sudah melampaui semua negara ASEAN. Kalau tadinya berada di peringkat ke-4, sekarang Indonesia sudah menempati posisi teratas. “Kita sudah membuktikan perguruan tinggi, saatnya untuk bangkit membangun kemandirian teknologi, dengan cara bersinergi dengan indutri dan masyarakat. Perkawinan massal antara perguruan tinggi dengan dunia industri, dunia kerja, pemerintah, dan masyarakat,” tegas dia.
Nizam menambahkan, selama pandemi, lebih dari 1.000 karya inovasi dan invensi di bidang kesehatan dan alat-alat kesehatan dihasilkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian dan industri. Bahkan, Indonesia juga mampu membuat sendiri ventilator ICU dalam waktu hanya dua bulan, robot ners untuk membantu penanganan pasien, dan ribuan karya lainnya.
Tahun ini ada 1.021 perguruan tinggi di seluruh dunia yang masuk dalam daftar tersebut. Dari peringkat tersebut terlihat peningkatan yang signifikan dari kampus-kampus di Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) melesat tajam dari sebelumnya peringkat 320 dalam QS WUR 2020, kini menjadi 254 dunia. Kemudian, Institut Teknologi Bandung (ITB) merangsek ke posisi 313 dari peringkat 331. Berikutnya yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mantap bertengger di peringkat ke-531 dari sebelumnya di posisi 601. Terakhir adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang meraih peringkat ke-751 dari 801.
Ada enam kriteria utama penilaian untuk pemeringkatan yang dilakukan oleh QS, yaitu reputasi akademik, reputasi pengguna lulusan, sitasi publikasi per dosen, rasio dosen-mahasiswa, dosen internasional, dan mahasiswa internasional. (Baca juga: UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia)
Menanggapi capaian itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengapresiasi prestasi yang ditorehkan oleh keempat perguruan tinggi Indonesia. Meski di tengah pandemi, produktivitas kampus ternyata terus meningkat. “Alhamdulillah peringkat perguruan tinggi Indonesia naik dalam peringkat QS Top University. Apresiasi atas kerja keras dan produktivitas sivitas akademika perguruan tinggi kita di bawah kepemimpinan para rektor. Meski masa pandemi, produktivitas perguruan tinggi terus meningkat,” ucap Nizam dalam keterangan resmi yang diperoleh SINDOnews, Rabu (10/6/2020).
Dia mengatakan Ditjen Dikti akan terus mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk terus meningkatkan mutu dan relevansinya sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. Kenaikan peringkat itu meningkatkan optimisme untuk membuktikan bahwa Indonesia bisa membangun kampus yang bermutu di tingkat dunia.
Selain itu, lanjut Zinam, publikasi internasional yang dihasilkan oleh para dosen dan peneliti Indonesia saat ini sudah melampaui semua negara ASEAN. Kalau tadinya berada di peringkat ke-4, sekarang Indonesia sudah menempati posisi teratas. “Kita sudah membuktikan perguruan tinggi, saatnya untuk bangkit membangun kemandirian teknologi, dengan cara bersinergi dengan indutri dan masyarakat. Perkawinan massal antara perguruan tinggi dengan dunia industri, dunia kerja, pemerintah, dan masyarakat,” tegas dia.
Nizam menambahkan, selama pandemi, lebih dari 1.000 karya inovasi dan invensi di bidang kesehatan dan alat-alat kesehatan dihasilkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian dan industri. Bahkan, Indonesia juga mampu membuat sendiri ventilator ICU dalam waktu hanya dua bulan, robot ners untuk membantu penanganan pasien, dan ribuan karya lainnya.
(cip)