Nadiem Umumkan Agenda Prioritas Bidang Pendidikan dan Kebudayaan pada Presidensi G20

Rabu, 09 Februari 2022 - 16:51 WIB
loading...
Nadiem Umumkan Agenda...
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada Kick Off G20 on Education and Culture. Foto/Dok Kemendikbudristek
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengumumkan agenda prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan didorong pemerintah Indonesia melalui kepemimpinan Kemendikbudristek pada perhelatan G20 .

“Presidensi G20 Indonesia yang diterima Bapak Presiden Joko Widodo pada Desember 2021 adalah sangat tepat, karena kita di Indonesia, dan semua negara di dunia saat ini sedang berupaya bangkit dari pandemi Covid-19,” katanya pada pengumuman bertajuk ‘Kick Off G20 on Education and Culture’ melalui siaran pers, Rabu (9/2/2022).

Nadiem melanjutkan, momentum kepemimpinan ini dinilai tepat karena pada saat seperti inilah Indonesia dapat menunjukkan karakter bangsa yang luar biasa. “Salah satu nilai dasar dari bangsa kita, yakni gotong royong, semakin penting untuk membantu kita dan dunia untuk pulih dan bangkit,” jelasnya.

Baca: HPN 2022, Nadiem Harap Pers Indonesia Makin Adaptif dan Tangguh

Terkait agenda prioritas bidang pendidikan, Mendikbudristek menyampaikan sejumlah terobosan Merdeka Belajar akan diperkenalkan kepada dunia sebagai praktik baik dan contoh untuk direplikasi oleh negara-negara lain di dunia. Mendikbudristek berharap Indonesia dapat menginspirasi negara-negara maju dan berkembang, sekaligus mendapatkan kemitraan yang bermanfaat.

“Ada empat agenda prioritas bidang pendidikan yang akan kami perjuangkan sebagai pimpinan Kelompok Kerja Pendidikan G20, dan nanti ketika pertemuan puncak dengan menteri-menteri pendidikan. Pertama, Pendidikan Universal yang Berkualitas. Kedua, Teknologi Digital untuk Pendidikan. Ketiga, Solidaritas dan Kemitraan. Keempat, Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19,” katanya.

Pada bidang kebudayaan, Menteri Nadiem mengatakan, “Indonesia mengajak dunia untuk mendorong praktik-praktik hidup berkelanjutan berbasis budaya dan tercetusnya konsensus global untuk mencapai hal tersebut,” ujarnya.

“Akan ada Konferensi Seni dan Budaya untuk Pemulihan dan pertemuan puncak dengan menteri-menteri kebudayaan di kawasan Candi Borobudur yang menjadi kebanggaan kita bersama,” imbuhnya.

Baca juga: Rapat dengan Nadiem, Sylviana Murni: Mas Menteri, Tolong Ini Diperhatikan

Mendikbudristek mengajak para warga dan pemimpin dunia untuk menghasilkan aksi yang nyata dan bermakna. “Mari wujudkan tema G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’ menjadi aksi nyata dan bermakna.

Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, dia ingin mengajak semuanya untuk menguatkan gotong royong agar bisa menyukseskan presidensi G20 Indonesia serta mewujudkan Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya.

Mendikbudristek meresmikan G20 di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan mencabut gunungan. Dalam pewayangan, gunungan menggambarkan kehidupan di alam semesta.

Pencabutan gunungan merupakan lambang pergantian lakon, di mana manusia berjuang dan berusaha mengubah jalan hidupnya. Gunungan dalam logo G20 merepresentasi semangat dan optimisme masyarakat Indonesia, khususnya untuk bangkit dari pandemi dan segera memasuki babak baru kehidupan.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3383 seconds (0.1#10.140)