Inovasi, Mahasiswa UP Gabungkan Energi Gelombang Air Laut dan Tenaga Angin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Pertamina (UP) program studi Teknik Sipil merancang inovasi keren, menggabungkan energi gelombang air laut dan tenaga angin. Ketiga mahasiswa angkatan 2018 yaitu Givson Gabriel, Affifah Mawarni, dan Rizki Saad.
Inovasi duet energi baru terbarukan ini mereka namakan Nawasena Taruna Energy as a Company to Optimize the Renewable Energy Resources by the Double Energy One Structure (DE-OS) Innovation. Inovasi mereka berfokus kepada efisiensi pembangunan turbin yang terintegrasi.
“Selama ini pembangunan turbin arus laut dan turbin untuk tenaga angin offshore dilakukan terpisah. Kami mengembangkan inovasi double energy one melalui struktur pembangunan kedua turbin yang terintegrasi menjadi satu,” ungkap Givson Gabriel mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pertamina dalam keterangan pers, Rabu (9/2/2021).
Dalam merancang inovasi ini, ketiga mahasiswa tersebut dibantu oleh empat dosen lintas program studi yaitu Gilang Muhammad Gemilang, Ph.D dosen Teknik Sipil yang membantu dalam aspek konstruksi, Teuku Muhammad Rasyif, Ph.D yang membantu dari segi implikasi yang terjadi dari inovasi ini, serta dua dosen dari program studi manajemen yaitu Evi Sofia, S.E., MBA dan Fadli Hanafi, S.E., M.M yang membantu dalam aspek finance.
Pengembangan inovasi ini dilakukan dengan studi menggunakan wilayah Laut Bali yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi energi angin dan arus laut yang tinggi di Indonesia. Data yang dikumpulkan pada rentang waktu 2015-2017 dengan pengolahan data hindcasting didapatkan kecepatan angin rata-rata 5,077 meter/detik dan kecepatan arus laut (kedalaman 3 meter di bawah muka air laut rata-rata) adalah 0,273 meter/detik.
Kecepatan angin yang dikonversi menjadi satuan daya listik, dikalkulasi menghasilkan 5.995 MW. Sedangkan dari arus air laut diperkirakan memproduksi 0.526 MW. Sehingga inovasi DE-OS dapat menghasilkan total daya listrik 6.521 MW per 1,5 tahunnya.
Menurut Givson, secara ekonomi DE-OS menghasilkan listrik dengan biaya lebih murah dibandingkan metode konvensional. Listrik hasil inovasi mereka, dijual seharga USD7 atau sekitar Rp1.000,23 per jam. Dengan penjualan ke 11.137 rumah di pesisir pantai, maka biaya yang dibutuhkan untuk setahun adalah Rp98 miliar. Sebelumnya tarif untuk menghasilkan listrik sebanyak itu adalah sebesar Rp127 miliar.
Bagi siswa-siswi yang tertarik pada isu pembangunan dan efisiensi pemanfaatan energi baru terbarukan dapat menjadikan Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina sebagai pilihan. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Pendaftaran telah dibuka pada 03 Januari hingga 13 Februari 2022. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran
Inovasi duet energi baru terbarukan ini mereka namakan Nawasena Taruna Energy as a Company to Optimize the Renewable Energy Resources by the Double Energy One Structure (DE-OS) Innovation. Inovasi mereka berfokus kepada efisiensi pembangunan turbin yang terintegrasi.
“Selama ini pembangunan turbin arus laut dan turbin untuk tenaga angin offshore dilakukan terpisah. Kami mengembangkan inovasi double energy one melalui struktur pembangunan kedua turbin yang terintegrasi menjadi satu,” ungkap Givson Gabriel mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pertamina dalam keterangan pers, Rabu (9/2/2021).
Dalam merancang inovasi ini, ketiga mahasiswa tersebut dibantu oleh empat dosen lintas program studi yaitu Gilang Muhammad Gemilang, Ph.D dosen Teknik Sipil yang membantu dalam aspek konstruksi, Teuku Muhammad Rasyif, Ph.D yang membantu dari segi implikasi yang terjadi dari inovasi ini, serta dua dosen dari program studi manajemen yaitu Evi Sofia, S.E., MBA dan Fadli Hanafi, S.E., M.M yang membantu dalam aspek finance.
Pengembangan inovasi ini dilakukan dengan studi menggunakan wilayah Laut Bali yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi energi angin dan arus laut yang tinggi di Indonesia. Data yang dikumpulkan pada rentang waktu 2015-2017 dengan pengolahan data hindcasting didapatkan kecepatan angin rata-rata 5,077 meter/detik dan kecepatan arus laut (kedalaman 3 meter di bawah muka air laut rata-rata) adalah 0,273 meter/detik.
Kecepatan angin yang dikonversi menjadi satuan daya listik, dikalkulasi menghasilkan 5.995 MW. Sedangkan dari arus air laut diperkirakan memproduksi 0.526 MW. Sehingga inovasi DE-OS dapat menghasilkan total daya listrik 6.521 MW per 1,5 tahunnya.
Menurut Givson, secara ekonomi DE-OS menghasilkan listrik dengan biaya lebih murah dibandingkan metode konvensional. Listrik hasil inovasi mereka, dijual seharga USD7 atau sekitar Rp1.000,23 per jam. Dengan penjualan ke 11.137 rumah di pesisir pantai, maka biaya yang dibutuhkan untuk setahun adalah Rp98 miliar. Sebelumnya tarif untuk menghasilkan listrik sebanyak itu adalah sebesar Rp127 miliar.
Bagi siswa-siswi yang tertarik pada isu pembangunan dan efisiensi pemanfaatan energi baru terbarukan dapat menjadikan Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina sebagai pilihan. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Pendaftaran telah dibuka pada 03 Januari hingga 13 Februari 2022. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran
(mpw)