Perpusnas-Pemda Sinergi Tingkatkan Indeks Pembangunan Literasi di Sumatera Selatan

Jum'at, 11 Februari 2022 - 18:46 WIB
loading...
Perpusnas-Pemda Sinergi Tingkatkan Indeks Pembangunan Literasi di Sumatera Selatan
Perpusnas dan pemda bersinergi untuk tingkatkan Indek Pembangunan Literasi di Sumsel. Foto/Dok/Perpusnas
A A A
JAKARTA - Perpustakaan Nasional ( Perpusnas ) bersinergi dengan pemerintah daerah, baik itu provinsi dan kabupaten/kota se-Sumatera Selatan (Sumsel) dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan tingkat kegemaran membaca masyarakat di Sumsel.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menjelaskan, Perpusnas mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dia menggambarkan, saat ini, masyarakat memasuki era teknologi dengan perubahan yang sangat cepat.

Seiring hal tersebut, perpustakaan juga harus melakukan perubahan paradigma di mana fungsinya sebesar 10 % untuk manajemen koleksi, 20 % untuk manajemen pengetahuan, dan 70 % transfer pengetahuan.

“Kalau ini tidak dilakukan, sudah lama orang meninggalkan perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi tentang buku-buku di rak, tapi bagaimana orang yang tidak bisa mendapatkan uang didampingi agar dia mendapatkan uang dengan buku-buku ilmu terapan,” katanya saat menerima audiensi Bapak/Bunda Literasi Kabupaten/Kota se-Sumsel dan Pemerintah Kabupaten Paser Kalimantan Timur melalui siaran pers, dikutip Jumat (11/2/2022).

Baca: Gelar EDUFest 2022, Sampoerna Academy Wujudkan SDM Kelas Dunia

Dia menyampaikan pentingnya membaca dan pembangunan literasi dalam konstelasi kepentingan global. Literasi saat ini tidak hanya bisa ditafsirkan sebagai kemampuan dasar membaca dan menulis.

Menurutnya, kemampuan literasi masyarakat adalah kepemilikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetisi global.

Ditegaskan, kedalaman pengetahuan yang ditanamkan kepada peserta didik adalah penyebab kualitas lulusan perguruan tinggi belum mampu berinovasi menciptakan barang dan jasa yang kompetitif.

“Ini yang menjadi dasar Bapak Presiden (mengatakan) tidak ada cara lain, selain menjadikan SDM sebagai kata kunci RPJMN 2020-2024,”

Karenanya, peningkatan aksesibilitas perpustakaan sebagai ruang transfer pengetahuan perlu dilakukan untuk mempercepat terwujudnya manusia unggul.

“Yaitu manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa membuka lapangan kerja, bisa mengurangi pengangguran, bisa meningkatkan income perkapita, dan bisa menambah devisa negara untuk kesejahteraan,” terangnya.

Baca juga: Mendikbudristek: Ini 3 Pilihan Kurikulum yang Bisa Diterapkan di Sekolah

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel Fitriana, menyatakan IPLM dan tingkat kegemaran membaca di provinsinya meningkat pada 2021, dibandingkan 2020. Dia menjelaskan, hal ini merupakan hasil kerja dari pemerintah daerah yang didukung oleh Perpusnas.

“Dari tahun 2020 sebesar 13,63, tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 14,57. Untuk tingkat kegemaran membaca mengalami peningkatan dari 52,38 % meningkat menjadi 55,84 %,” ucapnya.

Fitriana menjelaskan, audiensi akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang perpustakaan, khususnya tentang literasi. Sumsel memiliki 17 kabupaten/kota. Dia berharap Perpusnas dapat memberikan dukungan berupa bantuan peningkatan kualitas perpustakaan.

Duta Literasi Sumatera Selatan Ratu Tenny Leriva, menjelaskan beragam program akan dilaksanakan dalam upaya peningkatan indeks literasi dan tingkat kegemaran membaca sepanjang tahun ini.

Program tersebut di antaranya Pojok Baca Digital di Monpera dan Pojok Baca di PS Mall Palembang, Launching Pelatihan Bahasa Isyarat gratis, road show Literasi, workshop dan talkshow, serta bantuan buku untuk komunitas.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2260 seconds (0.1#10.140)