Tips Raih Beasiswa IISMA dari Mahasiswa ITB yang Berhasil ke Spanyol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ingin mencoba suasana belajar yang baru di luar negeri menjadi motivasi Fabianus Harry Setiawan, mahasiswa Teknik Informatika 2018 Institut Teknologi Bandung ( ITB ) untuk mengikuti program pertukaran pelajar.
Meskipun Harry telah mendengar pengalaman belajar di luar negeri dari kakaknya yang kuliah di Jerman, Harry meyakini bahwa mendengar cerita orang, tidaklah sama dengan ketika ia mengalaminya sendiri.
Keinginan Harry pun terwujud dengan terpilihnya dia sebagai salah satu penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) untuk Universitas Granada di Spanyol.
IISMA merupakan program beasiswa pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa Indonesia berkesempatan untuk belajar kebudayaan di negara lain, sembari mempromosikan budaya Indonesia kepada orang luar negeri.
Untuk mengikuti IISMA, para peserta harus mengumpulkan resume (CV), transkrip nilai, sertifikat bahasa Inggris, serta esai tentang pencapaian yang pernah diraih dan rencana kegiatan berkomunitas di tempat yang dituju. Kemudian, yang lolos seleksi akan dipanggil untuk wawancara.
Baca: Beasiswa IISMA Wujudkan Mimpi Mahasiswa ITB Belajar di Luar Negeri
Salah satu tips dari Harry, panggilan akrabnya, adalah pilihlah universitas tidak hanya dari rankingnya saja, tetapi juga pertimbangkan tempat, budaya, mata kuliah yang ditawarkan, dan kuota kampus tersebut. “Kita juga harus pintar-pintar menggunakan strategi untuk memilih universitas, seperti dahulu proses seleksi masuk perguruan tinggi (SNMPTN/SBMPTN),” katanya melansir laman ITB di itb.ac.id, Sabtu (12/2/2022).
Selama menjalani program IISMA ini, Harry mengaku banyak mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup. Pengalaman paling berkesannya adalah ketika Harry dan teman-teman IISMA untuk UGR lainnya mengadakan Malam Budaya untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.
Di acara tersebut, Harry dan teman-temannya memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk masakan, drama legenda Indonesia, dan nyanyian daerah, seperti “Yamko Rambe Yamko” kepada teman-temannya di UGR. Ada sekitar 200 orang yang datang, termasuk beberapa dosen Harry di UGR.
Harry sendiri berperan sebagai salah satu penyanyi paduan suara. Yang paling tidak disangka adalah bahwa audiens sangat mengapresiasi acaranya. “Keren sekali!” ujar Harry menirukan ucapan temannya.
Bahkan, beberapa audiens menyalakan senter telepon genggam mereka sambil melambai-lambai saat lagu dinyanyikan. Harry juga mengaku bahwa ia merinding dan amat bangga menjadi warga negara Indonesia saat ia menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kepada audiens.
Meskipun Harry telah mendengar pengalaman belajar di luar negeri dari kakaknya yang kuliah di Jerman, Harry meyakini bahwa mendengar cerita orang, tidaklah sama dengan ketika ia mengalaminya sendiri.
Keinginan Harry pun terwujud dengan terpilihnya dia sebagai salah satu penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) untuk Universitas Granada di Spanyol.
IISMA merupakan program beasiswa pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa Indonesia berkesempatan untuk belajar kebudayaan di negara lain, sembari mempromosikan budaya Indonesia kepada orang luar negeri.
Untuk mengikuti IISMA, para peserta harus mengumpulkan resume (CV), transkrip nilai, sertifikat bahasa Inggris, serta esai tentang pencapaian yang pernah diraih dan rencana kegiatan berkomunitas di tempat yang dituju. Kemudian, yang lolos seleksi akan dipanggil untuk wawancara.
Baca: Beasiswa IISMA Wujudkan Mimpi Mahasiswa ITB Belajar di Luar Negeri
Salah satu tips dari Harry, panggilan akrabnya, adalah pilihlah universitas tidak hanya dari rankingnya saja, tetapi juga pertimbangkan tempat, budaya, mata kuliah yang ditawarkan, dan kuota kampus tersebut. “Kita juga harus pintar-pintar menggunakan strategi untuk memilih universitas, seperti dahulu proses seleksi masuk perguruan tinggi (SNMPTN/SBMPTN),” katanya melansir laman ITB di itb.ac.id, Sabtu (12/2/2022).
Selama menjalani program IISMA ini, Harry mengaku banyak mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup. Pengalaman paling berkesannya adalah ketika Harry dan teman-teman IISMA untuk UGR lainnya mengadakan Malam Budaya untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.
Di acara tersebut, Harry dan teman-temannya memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk masakan, drama legenda Indonesia, dan nyanyian daerah, seperti “Yamko Rambe Yamko” kepada teman-temannya di UGR. Ada sekitar 200 orang yang datang, termasuk beberapa dosen Harry di UGR.
Harry sendiri berperan sebagai salah satu penyanyi paduan suara. Yang paling tidak disangka adalah bahwa audiens sangat mengapresiasi acaranya. “Keren sekali!” ujar Harry menirukan ucapan temannya.
Bahkan, beberapa audiens menyalakan senter telepon genggam mereka sambil melambai-lambai saat lagu dinyanyikan. Harry juga mengaku bahwa ia merinding dan amat bangga menjadi warga negara Indonesia saat ia menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kepada audiens.