Webinar UNS Bagikan Tips Sukses Raih Beasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himprobsi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta mengadakan webinar bertajuk Beswanita ( Beasiswa Jalan Menuju Cita).
Himprobsi FKIP UNS menghadirkan empat narasumber, yaitu Aldi Dwi Saputra (Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Mipa Tiyasmala (Penerima Beasiswa Mahasiswa Berprestasi UNS), serta Natanael Feby dan Fadhiya Inasarisa (Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud).
Dalam materinya, Aldi yang merupakan alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNS tersebut membagikan informasi mengenai persyaratan beasiswa LPDP. Salah satunya telah menyelesaikan studi pada jenjang sebelumnya.
“Kemudian, tidak sedang menempuh studi baik jenjang magister maupun doktoral. Melampirkan surat rekomendasi dari akademisi bagi yang belum bekerja atau dari atasan bagi yang sudah bekerja. Memilih perguruan tinggi tujuan dan program studi sesuai dengan ketentuan LPDP,” katanya melansir laman UNS di uns.ac.id, Sabtu (12/2/2022).
Baca: FKOR UNS Gandeng MNC Portal Gelar Webinar Potensi ASEAN Para Games untuk Industri dan Pariwisata
Aldi juga membagikan tips ketika ia mengikuti seleksi beasiswa tersebut. Aldi memberikan saran untuk memulai belajar bahasa Inggris mulai sekarang.
“Jadilah mahasiswa yang berkarakter akademis, nonakademis, organisatoris, dan prestasi. Quality more than quantity, di dalam nilai A juga terdapat sebuah kualitas. Kemudian, tidak kalah penting untuk berbakti kepada orang tua, berdoa, dan berbagi dengan sesama,” jelasnya.
Sementara itu, Mipa Tiyasmala juga turut menjelaskan beasiswa yang dia dapat, yaitu beasiswa mahasiswa berprestasi UNS. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang diberikan oleh UNS bagi lulusan berprestasi UNS untuk melanjutkan studi lanjut.
Beasiswa ini mencakup pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama empat semester dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). Syarat beasiswa untuk lulusan UNS berprestasi antara lain lulusan dua tahun terakhir, cumlaude, linier, dan harus melakukan publikasi ilmiah Scopus.
“Apabila tidak selesai empat semester maka harus membayar dengan biaya sendiri,” jelasnya.
Himprobsi FKIP UNS menghadirkan empat narasumber, yaitu Aldi Dwi Saputra (Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Mipa Tiyasmala (Penerima Beasiswa Mahasiswa Berprestasi UNS), serta Natanael Feby dan Fadhiya Inasarisa (Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud).
Dalam materinya, Aldi yang merupakan alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNS tersebut membagikan informasi mengenai persyaratan beasiswa LPDP. Salah satunya telah menyelesaikan studi pada jenjang sebelumnya.
“Kemudian, tidak sedang menempuh studi baik jenjang magister maupun doktoral. Melampirkan surat rekomendasi dari akademisi bagi yang belum bekerja atau dari atasan bagi yang sudah bekerja. Memilih perguruan tinggi tujuan dan program studi sesuai dengan ketentuan LPDP,” katanya melansir laman UNS di uns.ac.id, Sabtu (12/2/2022).
Baca: FKOR UNS Gandeng MNC Portal Gelar Webinar Potensi ASEAN Para Games untuk Industri dan Pariwisata
Aldi juga membagikan tips ketika ia mengikuti seleksi beasiswa tersebut. Aldi memberikan saran untuk memulai belajar bahasa Inggris mulai sekarang.
“Jadilah mahasiswa yang berkarakter akademis, nonakademis, organisatoris, dan prestasi. Quality more than quantity, di dalam nilai A juga terdapat sebuah kualitas. Kemudian, tidak kalah penting untuk berbakti kepada orang tua, berdoa, dan berbagi dengan sesama,” jelasnya.
Sementara itu, Mipa Tiyasmala juga turut menjelaskan beasiswa yang dia dapat, yaitu beasiswa mahasiswa berprestasi UNS. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang diberikan oleh UNS bagi lulusan berprestasi UNS untuk melanjutkan studi lanjut.
Beasiswa ini mencakup pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama empat semester dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). Syarat beasiswa untuk lulusan UNS berprestasi antara lain lulusan dua tahun terakhir, cumlaude, linier, dan harus melakukan publikasi ilmiah Scopus.
“Apabila tidak selesai empat semester maka harus membayar dengan biaya sendiri,” jelasnya.