Di Era Digital, DPR Dorong Balai Pustaka Lakukan Transformasi Bisnis

Senin, 14 Februari 2022 - 16:39 WIB
loading...
Di Era Digital, DPR...
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Balai Pustaka (Persero) harus melakukan transformasi bisnis jika ingin tetap bertahan di era digital ini. BUMN ini didorong untuk mengikuti kebiasaan baru pembacanya, dan mengembangkan pendapatan baru melalui pengembangan model bisnis dan komunitas.

“Balai Pustaka harus berubah atau bertransformasi menjadi Balai Pustaka modern yang beradaptasi dengan digital total dengan pendekatan-pendekatan baru. Kalau tidak maka tidak ada gunanya direstrukturisasi,” kata anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc di Jakarta, Senin (14/2/2022).



Hal itu disampaikan Evita menanggapi upaya membentuk holding Danareksa atau pengelola BUMN lintas sektoral dengan 10 perusahaan anggota holding di dalamnya termasuk PT Balai Pustaka (Persero).

Menurut Evita, selama dua dekade terakhir bisnis tradisional percetakan telah menurun sangat tajam, Balai Pustaka harus menciptakan bisnis digitalnya secara total melalui lisensi digital, kemitraan dan lainnya.

Saat ini hampir semua penerbit besar mengembangkan versi digital, mengikuti kebiasaan baru pembacanya, mengatur semuanya lebih efisien mulai dari pembuatan konten, manajemen, distribusi dan proses alur kerja publikasi.



Tapi, Balai Pustaka diharapkan tidak sekadar mengubah model bisnis tradisionalnya menjadi digital melainkan bagaimana mereka kemudian mendorong pembacanya untuk berpartisipasi dalam proses transformasi itu, antara lain dengan membangun komunitasnya, dan menjangkau lebih banyak pembacanya dan memberikan pendapatan baru bagi Balai Pustaka.

“Balai Pustaka memiliki kekuatan sejarah dan potensi buku-buku, majalah dan dokumen penting karya para tokoh, penulis atau sastrawan besar di Indonesia. Balai Pustaka berperan penting dalam membangun karakter bangsa, membangun kecerdasan bangsa, termasuk melahirkan budaya membaca digital,” sambungnya.

Evita mengakui sudah ada upaya untuk membuat konten dalam bentuk digital baik itu e-book, e-library dan lainnya, tapi belum menjadi sebuah model bisnis kecuali masih terbatas dan tidak komprehensif.

Coba belajar bagaimana perusahaan penerbitan dunia melakukan transformasi, jangan tanggung-tanggung. Termasuk dalam pengembangan minat baca, ke depan tentunya tidak bisa lagi mengandalkan taman bacaan dalam bentuk cetak tapi mengikuti budaya baca baru, dan perpustakaan digital baru.

“Siapa sekarang yang kita lihat menenteng-nenteng buku cetak, tapi sudah buku digital yang bisa dibaca di laptop, smartphone, tab dan lainnya. Kita mau yang mereka baca digital itu adalah buku-buku digital terbitan Balai Pustaka, entah saat di jalan, saat liburan atau dimanapun,” sambung Evita lagi.

Evita menyebut dirinya sering ke daerah-daerah dan menemukan banyak buku mengenai Bung Karno maupun bapak pendiri bangsa lainnya yang kusut-kusut, dan tidak bisa dibaca oleh generasi muda sekarang.

Padahal, kalau ada versi digitalnya pasti lebih mudah. Begitu juga buku-buku yang ada di toko-toko lain, masih banyak juga yang bahasa Inggris tidak ada bahasa Indonesianya.

“Kita selalu bilang jangan lupa sejarah, tapi bagaimana mereka tahu kalau tidak membaca. Jadi penting agar anak-anak muda kita ini menjadi suka membaca dan mengenal tokoh bangsanya, sejarah bangsanya melalui e-book secara luas dan mudah diakses. Saya kuatir anak-anak muda kita ini tidak kenal lagi siapa itu Bung Hatta, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, Dewi Sartika, Martha Christina Tiahahu, Rangkayo Rasuna Said dan lainnya. Dulu waktu sekolah kita mengenal siapa itu Julius Caesar, tapi sekarang ditanya Bung Hatta saja cucu kita tidak tahu,” ucapnya.

Dalam rangka memperluas buku digital ini, Balai Pustaka bisa kolaborasi dan kerja sama dengan penerbit cetak lainnya di Indonesia.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
Tes Online Rekrutmen...
Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Dimulai Hari Ini, Simak 5 Hal Penting Berikut
Nilai Ambang Batas Terbaru...
Nilai Ambang Batas Terbaru Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Cek Standar Kelulusannya
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
Jadwal Tes Online Rekrutmen...
Jadwal Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Sudah Siap?
Cara Cek Jadwal Tes...
Cara Cek Jadwal Tes RBB BUMN 2025, Mudah Banget!
RBB BUMN 2025, Ini Tutorial...
RBB BUMN 2025, Ini Tutorial Mudah Instal Safe Exam Browser untuk Tes Online
Mudik Asyik Baca Buku,...
Mudik Asyik Baca Buku, Mengisi Perjalanan Menuju Kampung Halaman dengan Literasi
Transformasi Digital...
Transformasi Digital Dunia Kerja, UBSI Gandeng SeeMeCV untuk Portal Karir Mahasiswa
Rekomendasi
Guru Besar UNS Jadi...
Guru Besar UNS Jadi Mediator Gugatan Ijazah Jokowi
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
Rekaman Percakapan Agustiani...
Rekaman Percakapan Agustiani Tio dan Saeful Bahri Diputar, Singgung Perintah Ibu dan Garansi Saya
Pembunuh Pria Dalam...
Pembunuh Pria Dalam Karung Bawa Mayat Korban Pakai Motor Terekam CCTV
5 Film Menarik tentang...
5 Film Menarik tentang Pemilihan Paus Baru, Conclave Jadi Sorotan
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
Berita Terkini
Cerita Rovan dan Rohmat,...
Cerita Rovan dan Rohmat, 2 Mahasiswa Disabilitas Netra Raih Gelar Sarjana di UNJ
26 menit yang lalu
Belajar Tanpa Batas,...
Belajar Tanpa Batas, Peran Platform Digital Penting dalam Pelatihan Guru
56 menit yang lalu
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei 2025, Berapa Nominalnya?
1 jam yang lalu
400 Siswa SMP di Bali...
400 Siswa SMP di Bali Tak Bisa Baca, Mendikdasmen Ungkap Penyebabnya
1 jam yang lalu
BINUS University Kampus...
BINUS University Kampus Terbaik Kedua di Indonesia Berdasarkan THE AUR 2025
2 jam yang lalu
Survei KPK: Indeks Integritas...
Survei KPK: Indeks Integritas Pendidikan RI Anjlok, Kasus Menyontek Masih Marak!
3 jam yang lalu
Infografis
Eks Menhan Zionis: Israel...
Eks Menhan Zionis: Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved