Perhimpunan Guru: Mas Menteri, Perkuliahan Model PPG Tolong Dibenahi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru ( P2G ) Satriawan Salim meminta, Pemerintah agar melakukan perbaikan dan pembenahan dalam Perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Reformulasi model perkuliahan bertujuan agar PPG Dalam Jabatan, mampu menyiapkan guru yang profesional.
"Kami meminta agar ada perbaikan dan pembenahan atau reformulasi model perkuliahan PPG. Sehingga PPG Dalam Jabatan itu betul-betul menyiapkan guru yang profesional dan kompeten. Mas Menteri bisa cek langsung, tolong perkuliahan model PPG bisa dibenahi," ujar Satriawan kepada MPI, Jumat (18/2/2022).
Satriawan meminta agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ikut mengevaluasi agar pelaksanaan PPG berjalan maksimal. Apalagi, hal ini menyangkut peran guru ke depannya dalam rangka mencerdaskan generasi muda Indonesia.
"Kami tetap meminta kepada Kemendikbudristek untuk mengevaluasi secara berkala kalau yang kampus-kampusnya dalam pelaksanannya tidak optimal, yang harus segera dievaluasi," katanya.
Satriawan menilai, banyak dosen-dosen yang keluar dari kebijakan yang ditetapkan, sehingga pembelajaran menjadi tidak maksimal. Bahkan, tidak sedikit dosen-dosen yang justru sibuk dengan proyek-proyek penelitian di luar. Dampaknya, proses perkuliahan profesi guru tidak makasimal.
"Kami melihat banyak juga yang dosen PPG-nya itu ada aktivitas di luar, ada projek-projek di luar, sehingga pembelajarannya tidak maksimal. Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana kulitas para mahasiswa yang mengikuti program PPG Dalam Profesi," ujarnya.
"Kami meminta agar ada perbaikan dan pembenahan atau reformulasi model perkuliahan PPG. Sehingga PPG Dalam Jabatan itu betul-betul menyiapkan guru yang profesional dan kompeten. Mas Menteri bisa cek langsung, tolong perkuliahan model PPG bisa dibenahi," ujar Satriawan kepada MPI, Jumat (18/2/2022).
Satriawan meminta agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ikut mengevaluasi agar pelaksanaan PPG berjalan maksimal. Apalagi, hal ini menyangkut peran guru ke depannya dalam rangka mencerdaskan generasi muda Indonesia.
"Kami tetap meminta kepada Kemendikbudristek untuk mengevaluasi secara berkala kalau yang kampus-kampusnya dalam pelaksanannya tidak optimal, yang harus segera dievaluasi," katanya.
Satriawan menilai, banyak dosen-dosen yang keluar dari kebijakan yang ditetapkan, sehingga pembelajaran menjadi tidak maksimal. Bahkan, tidak sedikit dosen-dosen yang justru sibuk dengan proyek-proyek penelitian di luar. Dampaknya, proses perkuliahan profesi guru tidak makasimal.
"Kami melihat banyak juga yang dosen PPG-nya itu ada aktivitas di luar, ada projek-projek di luar, sehingga pembelajarannya tidak maksimal. Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana kulitas para mahasiswa yang mengikuti program PPG Dalam Profesi," ujarnya.
(mpw)