UI Bentengi Mahasiswa dari Pengaruh Paham Radikalisme dan Terorisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Paham radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman bagi masyarakat, salah satunya di institusi Perguruan Tinggi. Universitas Indonesia (UI) sebagai salah satu PTN, saat ini berupaya terus membentengi mahasiswa dari pengaruh ideologi radikalisme dan Terorisme.
Hal itu dibenarkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Prof. Dr. Rer. Nat Abdul Haris. Menurutnya, institusinya terus berikhtiar dalam membina dan membimbing mahasiswa termasuk di dalamnya melakukan pembinaan dari ancaman terorisme.
Mahasiswa UI , lanjut dia, harus diselamatkan dari segala bentuk ancaman, termasuk dari ancaman paham-paham radikalisme dan terorisme di institusi pendidikan.
"Kami berharap mahasiswa dapat fokus mengembangkan diri dan meraih prestasi,"ujarnya dalam acara Focus Group Discussion "Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal Di Kampus". Balai Sidang, Universitas Indonesia, Depok, Kamis (24/2/2022).
Prof Abdul Haris mengatakan, dalam beberapa kasus ditemui adanya pelaku teror dari kalangan dosen dan mahasiswa. Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian bagi dunia kampus untuk lebih serius dalam menangkal paham eksklusifisme, radikalisme dan terorisme melalui langkah konkret.
Perguruan tinggi harus menjadi pusat pembangunan karakter agar mahasiswa menjadi pribadi yang inklusif, toleran, dan menghargai persatuan. Di UI, lanjutnya, tujuan tersebut ditafsirkan ke dalam program-program pengembangan karakter seperti mata kuliah agama yang mengarusutamakan perdamaian.
Misalnya, bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila terkait muatan Pancasila dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT). Serta melakukan pembinaan kebangsaan dan moderasi beragama melalui 4 Pilar Utama, yaitu Direktorat Kemahasiswaan, Masjid UI, Asrama, dan Makara Art Center.
"Pada tahun ini, kami juga akan memulai pembangunan rumah ibadah lintas agama agar menjadi laboratorium toleransi dan tenggang rasa mahasiswa. Universitas Indonesia sebagai jantung peradaban mempromosikan perdamaian bagi sesama,"katanya.
Hal itu dibenarkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Prof. Dr. Rer. Nat Abdul Haris. Menurutnya, institusinya terus berikhtiar dalam membina dan membimbing mahasiswa termasuk di dalamnya melakukan pembinaan dari ancaman terorisme.
Mahasiswa UI , lanjut dia, harus diselamatkan dari segala bentuk ancaman, termasuk dari ancaman paham-paham radikalisme dan terorisme di institusi pendidikan.
"Kami berharap mahasiswa dapat fokus mengembangkan diri dan meraih prestasi,"ujarnya dalam acara Focus Group Discussion "Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal Di Kampus". Balai Sidang, Universitas Indonesia, Depok, Kamis (24/2/2022).
Prof Abdul Haris mengatakan, dalam beberapa kasus ditemui adanya pelaku teror dari kalangan dosen dan mahasiswa. Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian bagi dunia kampus untuk lebih serius dalam menangkal paham eksklusifisme, radikalisme dan terorisme melalui langkah konkret.
Perguruan tinggi harus menjadi pusat pembangunan karakter agar mahasiswa menjadi pribadi yang inklusif, toleran, dan menghargai persatuan. Di UI, lanjutnya, tujuan tersebut ditafsirkan ke dalam program-program pengembangan karakter seperti mata kuliah agama yang mengarusutamakan perdamaian.
Misalnya, bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila terkait muatan Pancasila dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT). Serta melakukan pembinaan kebangsaan dan moderasi beragama melalui 4 Pilar Utama, yaitu Direktorat Kemahasiswaan, Masjid UI, Asrama, dan Makara Art Center.
"Pada tahun ini, kami juga akan memulai pembangunan rumah ibadah lintas agama agar menjadi laboratorium toleransi dan tenggang rasa mahasiswa. Universitas Indonesia sebagai jantung peradaban mempromosikan perdamaian bagi sesama,"katanya.