Ciptakan Aplikasi Pencegahan Diabetes, Mahasiswa UMM Diganjar Juara Nasional

Rabu, 02 Maret 2022 - 13:02 WIB
loading...
Ciptakan Aplikasi Pencegahan...
Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan FIKES UMM, Ragil Efendi meraih juara 3 lomba essay nasional ciptakan aplikasi pencegahan diabetes. Foto/Dok/UMM
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ragil Efendi dan Muhammad Nur Cahyo Efendi Firdaus meraih juara 3 lomba essay nasional.

Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Panrita Husada Bulukumba (PHB) pada akhir Februari lalu.



Ragil Efendi menjelaskan bahwa gagasan keduanya berawal dari semakin tingginya angka pasien diabetes militus. Apalagi melihat rentang waktu penyembuhan yang cukup panjang.

Disampaikan Ragil, diabetes militus ini pada dasarnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak teratur serta manajemen stres yang minim. Maka, ia dan rekannya akhirnya menuliskan gagasan untuk menciptakan aplikasi rehabilitas diabetes militus.

“Selain untuk menekan angka penderita penyakit ini, aplikasi buatan kami juga berusaha untuk mencegah orang-orang terkena dan mengidap diabetes,” terangnya dalam keterangan pers, Rabu (2/3/2022).



Ragil, sapaan akrabnya kembali menuturkan bahwa aplikasi gagasannya ini nantinya akan dilengkapi dengan beragam fitur bermanfaat. Misalnya saja fitur Edukasi yang akan memberikan pemahaman dan pengetahuan seperti gejala dan penanganannya.

Adapula fitur Aktivitasku yang menyarankan aktivitas olahraga guna mengurangi kadar gula dalam tubuh. Kemudian ada juga fitur Minum Obatku yang mengingatkan pengguna kapan waktu untuk meminum obat.

“Terakhir, yakni fitur Konsultasi yang memberikan pelayanan bagi pengguna jika ingin berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter atau ahli gizi terdekat,” tuturnya menjelaskan.

Selama penyusunan, kata dia, kekompakan tim cukup sulit dipertahankan. Ia memiliki opini dan gagasan sendiri, sementara rekannya juga memiliki ide yang berbeda.

Beruntung, keduanya mampu menahan ego masing-masing dan mampu menjadikannya sebuah gagasan menarik. Kurangnya referensi dan pemahaman pembuatan aplikasi juga menjadi kendala tersendiri bagi keduanya.

Mahasiswa asli Dampit, Kabupaten Malang ini berharap, dirinya bisa menelurkan ide dan karya yang lain. Bukan hanya karya yang beranfaat bagi dirinya saja, tapi juga mampu menebarkan manfaat di tengah masyarakat.

Dia juga tidak menutup pintu untuk belajar dan mengembangkan potensi terbaiknya di masa depan. “Saya tentu ingin sekali merealisasikan aplikasi ini dengan belajar coding dan alat pembuat aplikasi lainnya. Semoga bisa menjadi titik terang bagi para penderita diabetes,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)