Kemendikbudristek Gandeng Kementerian ESDM untuk Inovasi Energi Terbarukan di Kampus Vokasi

Kamis, 03 Maret 2022 - 09:57 WIB
loading...
Kemendikbudristek Gandeng...
Kerja sama Kemendikbudristek, Kementerian ESDM dan swasta dalam inovasi energi terbarukan. Foto/Dok/Kemendikbudristek
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menjalankan Project Renewable Energy Skills Development (RESD). Pengembangan energi terbarukan ini juga akan melibatkan The Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi baik dengan perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga maupun nonkementerian/lembaga ini, diharapkan dapat melahirkan berbagai inovasi yang menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi di masa yang akan datang.

“Kolaborasi dapat membuka ruang lebih besar untuk berkarya dan berdaya saing, tanpa adanya kerja sama, ide-ide inovasi akan memiliki sekat dan terbatas. Kerja sama melalui sinergi penyelenggaraan pendidikan tinggi, diharapkan dapat mendukung kekuatan ekonomi nasional,” tutur Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto melalui siaran pers, dikutip Kamis (3/3/2022).

Baca: Wapres Berharap UIII Jadi Pusat Rujukan Global Islam Moderat

Lebih lanjut, Wikan menyampaikan, kebijakan pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup (green economy) dan pembangunan yang mengembangkan sumber daya laut (blue economy).

Wikan menyatakan dukungan penuh pertumbuhan inovasi yang dikonsentrasikan pada energi terbarukan melalui skema kolaborasi di dalam negeri.

“Pembukaan program studi baru dan dukungan dalam join research tentang energi terbarukan terus dilakukan untuk meningkatkan inovasi di bidang energi baru. Dukungan terhadap rencana program RESD yang diinisiasi oleh pihak SECO merupakan salah satu wujud konkret, dan diharapkan animo calon peserta didik terhadap bidang ini akan terus bertambah,” katanya.

Selain itu, Kemendikbudristek sebagai anggota komite pengarah program, berharap ikhtiar yang dilaksanakan bersama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ini akan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra pendidikan dan penelitian di bidang energi.

“Ditjen Pendidikan Vokasi siap untuk bersama-sama mendorong terpenuhinya lulusan yang siap kerja di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA),” tegasnya.

Pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang dimiliki pada jenjang diploma empat di program ini, kata Wikan, merupakan pilihan tepat dalam melahirkan talenta terbaik yang mampu bekerja, berwirausaha, serta menciptakan kreativitas dan inovasi.

Program studi jenjang diploma empat yang akan menghasilkan sarjana terapan, tidak hanya menghasilkan lulusan terampil dalam hal praktis namun juga memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan kemampuan nonteknis (soft skills) yang tinggi.

Baca juga: Wapres Ingin UIII Dilengkapi Sistem Teknologi Digital

“Jalur penerimaan mahasiswa untuk program D4 Konsentrasi Energi Terbarukan nantinya dapat dilakukan melalui jalur alih jenjang, dan jalur mandiri di masing-masing Politeknik terpilih mulai bulan Maret tahun ini,” tambah Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek Beny Bandanadjaja.

Pihak SECO mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp5 miliar untuk pelaksanaan program yang dimulai tahun ini sampai dengan 2025 untuk pengembangan pendidikan tinggi vokasi khususnya pada bidang bidang energi terbarukan solar, hidro, dan energi gabungan/hibrida (hybrid) di Indonesia.

Beberapa politeknik penerima manfaat di lingkup Kemendikbudristek, yaitu Politeknik Negeri Bali (PNB), Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo), termasuk untuk Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas di bawah lingkup Kementerian ESDM.

Program ini menargetkan 450 lulusan Diploma 4 dengan gelar Sarjana Terapan Teknik Energi Terbarukan, khususnya bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Pelaksanaan program diperkuat dengan pendampingan dari lembaga pendidikan di Swiss termasuk Swiss University of applied sciences dan Swiss Federal Institute for Vocational Education untuk memberikan masukan praktik baik di bidang vokasi dan kerja sama industri,” ujar Martin Stottele selaku pimpinan pelaksana program Renewable Energy Skills Development (RESD).

Tujuan utama dari program RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan pengujuan operasional secara riil (commissioning), supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik secara hibrida (hybrid) yakni surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Program ini dilakukan melalui penciptaan program D4 konsentrasi energi terbarukan di lima politeknik negeri, peluncuran program pelatihan energi terbarukan di lima lembaga pelatihan kerja, dan penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan di Indonesia.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)