Mobil Listrik Inovasi UGM akan Dioperasionalkan di Bandara YIA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kendaraan listrik yang dikembangkan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ( UGM ) Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe) akan digunakan untuk layanan transportasi di Yogyakarta International Airport ( YIA ).
“Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” terang Ketua Tim Pengembang GATe Muh. Arif Wibisono melansir laman resmi UGM, dikutip Sabtu (5/3/2022).
Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I, Jumat (4/3/2022) di Balairung UGM.
Baca: Sederet Jurusan Kuliah para Sultan, Peminat Harus Rogoh Kocek Dalam-dalam
GATe yang dikembangkan mulai 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam, dengan kapasitas 4-6 orang. Arif menerangkan, kendaraan ini menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6-7 jam.
Dalam pengembangan GATe, tim peneliti berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal, sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50-60 %,” kata Arif.
Ia menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.
Prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.
“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelasnya.
“Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” terang Ketua Tim Pengembang GATe Muh. Arif Wibisono melansir laman resmi UGM, dikutip Sabtu (5/3/2022).
Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I, Jumat (4/3/2022) di Balairung UGM.
Baca: Sederet Jurusan Kuliah para Sultan, Peminat Harus Rogoh Kocek Dalam-dalam
GATe yang dikembangkan mulai 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam, dengan kapasitas 4-6 orang. Arif menerangkan, kendaraan ini menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6-7 jam.
Dalam pengembangan GATe, tim peneliti berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal, sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50-60 %,” kata Arif.
Ia menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.
Prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.
“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelasnya.