Kagama Inggris Raya Bantu Mahasiswa Indonesia Akses Beasiswa di UK
loading...
A
A
A
LONDON - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada ( UGM ) di Inggris Raya dan Irlandia menyelenggarakan sosialiasi beasiswa untuk kuliah lanjut dan kolaborasi program. Agenda bertajuk 'Menggapai Beasiswa Kuliah ke Inggris Raya' ini diselenggarakan pada Minggu (6/3/2022).
Acara ini dihadiri dua narasumber, yakni Gilang Desti Parahita (Dosen Komunikasi FISIPOL UGM, PhD Student King's College London) dan Alfian Nur Wicaksono, PhD (alumnus Warwick University UK), dan dimoderatori Munawir Aziz (Pengurus Kagama Inggris Raya & Irlandia).
Agenda ini, juga dihadiri oleh I Wayan Gunawan (Ketua Kagama Inggris Raya & Irlandia), Oki Earlivan Sampurno (Ketua PPI UK), dan Arif Rohman, Ph.D (mantan Atdikbud KBRI London).
I Wayan Gunawan menyampaikan bahwa program ini menjadi ruang pengabdian yang penting bagi Kagama Inggris Raya dan Irlandia serta memberi semangat para pemuda dan mahasiwa untuk meneruskan pendidikan tinggi.
"Kami ingin agar program ini memberi kontribusi penting bagi mahasiwa Indonesia yang sedang mengejar beasiswa dan kuliah lanjut. Semoga memberi manfaat yang besar," ungkap Wayan.
Sementara, Oki Earlavian menyambut baik kolaborasi antara Kagama Inggris Raya & Irlandia dengan PPI UK. Ia sepakat agar kolaborasi ini bisa lebih maksimal di masa mendatang. "Selamat kepada Kagama yang sudah berkibar di Inggris Raya," terangnya.
Dua narasumber, Gilang Desti Parahita dan Alfian Nur Wicaksono sepakat bahwa butuh kerja keras, fokus dan disiplin tinggi untuk mengejar beasiswa ke Inggris Raya.
"Saya dulu sangat fokus belajar untuk beasiswa kuliah ke Inggris, kebetulan waktu itu sangat terbatas persiapannya, dan saya sudah bayar tes IELTS. Jadi, habis-habisan untuk belajar," terang Alfian.
Gilang Desti Parahita menjelaskan bahwa semua ada prosesnya dalam rangka mengejar beasiswa kuliah. "Kita belajar bahasa Inggris ya itu tidak bisa instan, butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kita juga perlu melihat hal-hal non teknis kalau mau kuliah ke luar negeri, semua harus dipersiapkan secara matang," jelas Gilang.
Sementara, Munawir Aziz mengajak peserta untuk terus semangat dan sangat fokus, untuk meraih mimpinya. Munawir Aziz yang menjadi koordinator Serial Diskusi Beasiswa Kagama Inggris dan Irlandia menyampaikan pihaknya berkolaborasi untuk membantu mahasiwa Indonesia mengakses beasiswa.
"Kami akan ada beberapa serial mentoring beasiswa dan diskusi pengembangan skills, agar mahasiswa-mahasiwa dan pemuda Indonesia mendapatkan manfaat sekaligus inspirasi," terang Munawir, yang juga awardee LPDP Santri untuk PhD program.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
Acara ini dihadiri dua narasumber, yakni Gilang Desti Parahita (Dosen Komunikasi FISIPOL UGM, PhD Student King's College London) dan Alfian Nur Wicaksono, PhD (alumnus Warwick University UK), dan dimoderatori Munawir Aziz (Pengurus Kagama Inggris Raya & Irlandia).
Agenda ini, juga dihadiri oleh I Wayan Gunawan (Ketua Kagama Inggris Raya & Irlandia), Oki Earlivan Sampurno (Ketua PPI UK), dan Arif Rohman, Ph.D (mantan Atdikbud KBRI London).
I Wayan Gunawan menyampaikan bahwa program ini menjadi ruang pengabdian yang penting bagi Kagama Inggris Raya dan Irlandia serta memberi semangat para pemuda dan mahasiwa untuk meneruskan pendidikan tinggi.
"Kami ingin agar program ini memberi kontribusi penting bagi mahasiwa Indonesia yang sedang mengejar beasiswa dan kuliah lanjut. Semoga memberi manfaat yang besar," ungkap Wayan.
Sementara, Oki Earlavian menyambut baik kolaborasi antara Kagama Inggris Raya & Irlandia dengan PPI UK. Ia sepakat agar kolaborasi ini bisa lebih maksimal di masa mendatang. "Selamat kepada Kagama yang sudah berkibar di Inggris Raya," terangnya.
Dua narasumber, Gilang Desti Parahita dan Alfian Nur Wicaksono sepakat bahwa butuh kerja keras, fokus dan disiplin tinggi untuk mengejar beasiswa ke Inggris Raya.
"Saya dulu sangat fokus belajar untuk beasiswa kuliah ke Inggris, kebetulan waktu itu sangat terbatas persiapannya, dan saya sudah bayar tes IELTS. Jadi, habis-habisan untuk belajar," terang Alfian.
Gilang Desti Parahita menjelaskan bahwa semua ada prosesnya dalam rangka mengejar beasiswa kuliah. "Kita belajar bahasa Inggris ya itu tidak bisa instan, butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kita juga perlu melihat hal-hal non teknis kalau mau kuliah ke luar negeri, semua harus dipersiapkan secara matang," jelas Gilang.
Sementara, Munawir Aziz mengajak peserta untuk terus semangat dan sangat fokus, untuk meraih mimpinya. Munawir Aziz yang menjadi koordinator Serial Diskusi Beasiswa Kagama Inggris dan Irlandia menyampaikan pihaknya berkolaborasi untuk membantu mahasiwa Indonesia mengakses beasiswa.
"Kami akan ada beberapa serial mentoring beasiswa dan diskusi pengembangan skills, agar mahasiswa-mahasiwa dan pemuda Indonesia mendapatkan manfaat sekaligus inspirasi," terang Munawir, yang juga awardee LPDP Santri untuk PhD program.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
(mpw)