Panduan Belajar Kemendikbud Belum Menjawab Masalah Pendidikan

Selasa, 16 Juni 2020 - 08:50 WIB
loading...
Panduan Belajar Kemendikbud...
Sejumlah guru menyiapkan materi belajar mengajar secara online di Laboratorium komputer SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Jawa Timur. Panduan belajar Kemendikbud belum menjabarkan teknis belajar jarak jauh yang dibutuhkan siswa dan guru. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Panduan belajar di masa pagebluk Covid-19 yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di satu sisi memberikan ketenangan bagi para orang tua. Sebab anak mereka tidak harus ke sekolah selama berada di zona merah, orange, dan kuning. Namun, di sisi lain, panduan tersebut tidak memberikan penjabaran teknis soal pembelajaran jarak jauh .

Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menilai kebijakan itu sangat baik dari sisi pencegahan penyebaran virus Sars Cov-II. Sayangnya teknis proses pengajaran yang ditunggu manajemen sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan peserta didik, tidak disentuh sedikitpun.

“Harusnya pada kesempatan itu sudah ada evaluasi bagaimana KBM berjalan selama 3 bulan terakhir dengan konsep pembelajaran jarak jauh. Harusnya sudah ada solusi bagaimana anak-anak Indonesia yang selama tiga bulan kemarin tidak dapat belajar karena minimnya akses,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (16/6/2020).

(Baca: Mendikbud Beri Kebebasan Sekolah Tentukan Shifting Proses Belajar Siswa)

Indra mengatakan pemerintah seharusnya sudah mempunyai langkah dan tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Misalnya, Kemendikbud berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

“Kalau ini dilakukan pasti sudah ada perkembangan jumlah anak bangsa yang bisa belajar selama pandemi ini. Kebijakan yang diumumkan tidak ada bedanya dengan yang diambil 3 bulan lalu,” sindir Direktur Eksekutif Center for Edication Regulations & Development Analysis (CERDAS) itu.

Para pendidik dan tenaga pendidik tetap tidak siapkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh daring yang efektif dan efisien. Pemerintah seharusnya mengajak para pakar dan tokoh pendidikan tingkat nasional dan internasional untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pendidikan.

Hal itu untuk memperbaiki proses KBM pada tahun ajaran baru yang akan dimulai Juli nanti. Pembelajaran lewat televisi dan radio yang merupakan teknologi abad 20 tidak menjawab kebutuhan pembelajaran abad 21.

(Baca: Kampus Wajib Terapkan Kuliah Online Selama Pandemi Corona)

“Jangan dianggap dengan proses belajarnya diubah melalui kebijakan, maka kualitasnya akan terjaga. Mutu pendidikan Indonesia sudah buruk. Dengan kondisi pembiaran seperti ini akan semakin memperburuk. Pastinya bertolak belakang dengan target pembangunan SDM unggul,” tutur Indra.

Indra mengingat selama tiga bulan terakhir, KBM melibatkan orang tua secara aktif. Kondisi ini menimbulkan masalah dan membutuhkan solusi. Intinya, para orang tua membutuhkan panduan dan bimbingan agar KBM di rumah menjadi efektif dan efisien.

“Tentunya bukan untuk menggantikan posisi guru melainkan tetap dalam porsi orang tua yang juga merupakan sentra pendidikan yang penting. Hal ini seperti ekosistem pendidikan yang didesain oleh Ki Hajar Dewantara,” pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Ini Dua Model Pembangunan...
Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
MNC University dan Gaoxin...
MNC University dan Gaoxin Education Group Jajaki Peluang Kerja Sama
LPP Unindra Kunjungi...
LPP Unindra Kunjungi MNC University, Jajaki Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Rekomendasi
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
Kendari Geger! Ribuan...
Kendari Geger! Ribuan Ampul Obat Bius Hilang di 2 Rumah Sakit
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 199: Rencana Maudy dan Vernie untuk Permalukan Amira
Ini 5 Hal yang Terjadi...
Ini 5 Hal yang Terjadi Jika Kate Middleton Bercerai dengan Pangeran William
3 Fakta Timnas Indonesia...
3 Fakta Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Berita Terkini
Hakikat atau Hakekat,...
Hakikat atau Hakekat, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
46 menit yang lalu
Apa Syarat Pengajuan...
Apa Syarat Pengajuan PIP 2025? Cek Dokumen yang Harus Disiapkan
1 jam yang lalu
Baru Berusia 15 Tahun...
Baru Berusia 15 Tahun Yuyun Maemunah Diterima di Unesa, Cita-cita Jadi Guru
2 jam yang lalu
Bagaimana Cara Lapor...
Bagaimana Cara Lapor Pungli PIP? Ternyata Bisa Melalui Telepon dan Aplikasi
3 jam yang lalu
Persiapan Tes, Ini Kisi-kisi...
Persiapan Tes, Ini Kisi-kisi Materi dan Contoh Soal Skolastik LPDP
5 jam yang lalu
Kumpulan Contoh Soal...
Kumpulan Contoh Soal Skolastik LPDP dan Jawabannya, Referensi Belajar Persiapan Tes
6 jam yang lalu
Infografis
Roket Milik Elon Musk...
Roket Milik Elon Musk Kembali Bikin Masalah bagi Penduduk Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved