Berjuang Bekerja Sambil Kuliah, 33 PMI di Singapura Raih Gelar Sarjana UT

Senin, 14 Maret 2022 - 14:08 WIB
loading...
Berjuang Bekerja Sambil Kuliah, 33 PMI di Singapura Raih Gelar Sarjana UT
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerjasama UT Rahmat Budiman. Foto/Tangkap layar YouTube UT.
A A A
JAKARTA - 33 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) di Singapura berhasil lulus menjadi sarjana dari Universitas Terbuka ( UT ). Mereka berhasil membuktikan jika bekerja bahkan di negeri orang sekalipun masih bisa berjuang untuk kuliah.

Lulusan UT di Singapura totalnya ada 33 wisudawan. Terdiri dari berbagai program studi, yakni Sastra Inggris 8 orang, Ilmu Komunikasi 3 orang, Akuntansi 9 orang, Ilmu Pemerintah 3 orang, Ilmu Administrasi Negara 2 orang, dan Manajemen 8 orang.

Tiga mahasiswa juga ditetapkan menjadi lulusan terbaik yaitu Terbaik Pertama, Loli Loliyanti (S1 Sastra Inggris Bidang Penerjemah FHISIP dengan IPK 3,53), Terbaik Kedua, Sukempy Widyastuti (S1 Sastra Inggris Bidang Penerjemah FHISIP dengan IPK 3,38), dan Terbaik Ketiga, Ratini (S1 Sastra Inggris Bidang Penerjemah FHISIP dengan IPK 3,20).

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerjasama UT Rahmat Budiman mengatakan, kesabaran dan perjuangan para PMI di Singapura dalam menempuh pendidikan tinggi sambil bekerja telah membuahkan hasil membanggakan dengan diperolehnya gelar sarjana.

"Selamat atas kelulusan dan diraihnya kualifikasi akademik sesuai bidang ilmu masing-masing," katanya pada Upacara Penyerahan Ijazah UT-Singapura dilihat dari YouTube UT, Senin (14/3/2022).

Baca: Perjuangan Mahasiswi UNY, Putri Sopir Bus Malam yang Lulus Cumlaude dan Raih IPK 3,82

Dia mengatakan, wacana mutakhir yang saat ini menjadi mainstream dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah ikhtiar untuk “Menyiapkan Generasi Bangsa 2045”, sebuah generasi yang akan menandai usia se-abad Republik Indonesia.

Generasi ini, katanya, dicirikan oleh dua fenomena penting yang saat ini sudah sangat dirasakan kehadirannya, yaitu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di hampir semua aspek kehidupan manusia, dan keterbukaan pemanfaatan kemajuan TIK sebagai konsekuensi globalisasi.

Oleh sebab itu, sejalan dengan visi UT menjadi institusi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi, serta dalam menyelenggarakan, mengembangkan, dan menyebarkan informasi PTTJJ, UT terus memanfaatkan TIK, baik dalam pemberian layanan akademik dan non akademik kepada mahasiswa.

Baca juga: Hilirisasi Riset dan Inovasi, UNS Luncurkan Sebelas Maret Startup Academy

Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) UT Pardamaian Daulay mengatakan, kuliah di UT memang tidak mudah karena dituntut kemandirian dalam proses belajarnya. Selain itu, bagi PMI yang sedang bekerja di luar negeri pun juga harus mampu mengatur waktu antara bekerja dan belajar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)