Selama Pandemi Covid-19, Banyak Pelajar SMA-Kuliah Tertarik Olahraga Elit Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama pandemi Covid-19 mewabah, khususnya di Indonesia, olahraga golf menjadi salah satu kegemaran baru kaum milenial. Para pendatang baru pecinta driving range ini didominasi oleh anak muda yang rata-rata usianya 15-23 tahun, atau kisaran siswa SMA sampai Perguruan Tinggi.
Direktur Leonian Golf Indonesia Wisnu Sanjaya menjelaskan, kontribusi pandemi Covid-19 lah yang menjadikan pemantik kalangan milenial, terutama pelajar untuk mencoba olah raga di ruang terbuka tersebut. Bahkan semakin meningkat selama 2022 ini.
Dalam catatannya di komunitas Golf, sebelum pandemi hanya ada sekitar 5% pemain golf yang berasal dari kalangan milenial. Angka tersebut bertambah menjadi 30%, tatkala pandemi Covid-19 melanda kurang lebih 2 tahun belakangan.
Menurutnya, olahraga di luar ruangan dengan sirkulasi udara alami meminimalisir terjadinya penularan virus. Ditambah lagi dengan aktif bergerak fisik di bawah terik matahari akan meningkatkan kebugaran dan imunitas.
“Mereka melihat Golf ini jadi olahraga yang aman selama pandemi. Dilakukan di ruang terbuka dan minim interaksi,” tegas Wisnu di Jakarta, Senin (14/3/2022). Leonian Golf mengadakan Callaway Rogue ST Launch dan dihadirisekitar 70 pemain golf.
Menurutnya, meningkatnya tren milenial yang ingin berkecimpung di dunia golf adalah sebuah hal penting bagi perkembangan golf di tanah air. Dengan begitu, regenerasi pecinta olahraga golf pun akan terus hadir. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan diadakan turnamen golf pelajar tingkat SMA sampai kuliah.
Kehadiran Milenial pun sekaligus bisa menghapus stigma bahwa golf hanya bisa diakses olah para kalangan elit. Oleh karenanya, salah satu peralatan golf yang di rekomendasikan oleh Wisnu adalah Rogue ST 22 milik Brand Callaway, yang menurutnya dari segi nominal harga cenderung bisa diakses kalangan milenial maupun pegolf pemula.
Dengan adanya peralatan yang tejangkau, maka stigma ‘Olahraga Elit’ pun kian lama bisa terkikis di benak publik. “Apalagi, makin banyak fasilitas golf di tanah air yang tengah dibangun. Maka ini menunjukan bahwa golf sudah bisa menjangkau lebih banyak orang,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu Artist Golfer Indonesia, Ade Herlina, pun mengakui sebagai pihak yang baru mulai terjun mendalami golf, dirinya tertarik untuk menggeluti dunia golf dipantik oleh situasi pandemi.
Namun, lama kelamaan mencoba Golf, Ade merasa bahwa pandangan bahwa golf adalah olahraga elit sudah tak lagi relevan. “Karena olahraga lain pun kalau kita fokus mengembangkan diri di sana, kebutuhan akan budget besar tidak bisa dilepaskan,” tuturnya.
Ia mencontohkan olahraga seperti Basket, Sepeda, dan Renang. Olahraga tersebut pun sejatinya membutuhkan biaya yang tak murah dalam berinvestasi di peralatan penunjangnya.
“Tidak ada olahraga yang murah, memang kalau kita serius. Pengeluaran budget untuk equipment tidak akan menjadi masalah, selama peralatan itu membuat kita lebih baik,” tandasnya.
Pegolf Senior Suharsono mengatakan, pandemi Covid-19 telah merubah banyak kebiasaan orang dalam berolahraga. Tidak sedikit dari mereka yang menekuni olahraga golf. Semakin banyak generasi milenial yang menekuni golf akan berdampak pada industri turunan terkait.
Soal mahalnya harga perlengkapan golf, bagi Suharsono hal itu bersifat relatif. Tidak sedikit anggota masyarakat yang memiliki beragam jenis sepeda yang berharga hingga puluhan juta per unitnya. "Apa pun olahraganya, kalau sudah fokus, harga bukan masalah," katanya.
Sebagai contoh salah satu produk stik golf terbaru merek Callaway Rogue ST 22 yang sedang dipasarkan, harganya mencapai Rp8 jutaan per buahnya. Angka tersebut dinilai masih wajar karena masih ada merek yang sama dengan harga lebih tinggi. "Buat saya mau pakai merek apa pun yang penting orang mau main golf," tambah Wisnu.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Direktur Leonian Golf Indonesia Wisnu Sanjaya menjelaskan, kontribusi pandemi Covid-19 lah yang menjadikan pemantik kalangan milenial, terutama pelajar untuk mencoba olah raga di ruang terbuka tersebut. Bahkan semakin meningkat selama 2022 ini.
Baca Juga
Dalam catatannya di komunitas Golf, sebelum pandemi hanya ada sekitar 5% pemain golf yang berasal dari kalangan milenial. Angka tersebut bertambah menjadi 30%, tatkala pandemi Covid-19 melanda kurang lebih 2 tahun belakangan.
Menurutnya, olahraga di luar ruangan dengan sirkulasi udara alami meminimalisir terjadinya penularan virus. Ditambah lagi dengan aktif bergerak fisik di bawah terik matahari akan meningkatkan kebugaran dan imunitas.
“Mereka melihat Golf ini jadi olahraga yang aman selama pandemi. Dilakukan di ruang terbuka dan minim interaksi,” tegas Wisnu di Jakarta, Senin (14/3/2022). Leonian Golf mengadakan Callaway Rogue ST Launch dan dihadirisekitar 70 pemain golf.
Menurutnya, meningkatnya tren milenial yang ingin berkecimpung di dunia golf adalah sebuah hal penting bagi perkembangan golf di tanah air. Dengan begitu, regenerasi pecinta olahraga golf pun akan terus hadir. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan diadakan turnamen golf pelajar tingkat SMA sampai kuliah.
Kehadiran Milenial pun sekaligus bisa menghapus stigma bahwa golf hanya bisa diakses olah para kalangan elit. Oleh karenanya, salah satu peralatan golf yang di rekomendasikan oleh Wisnu adalah Rogue ST 22 milik Brand Callaway, yang menurutnya dari segi nominal harga cenderung bisa diakses kalangan milenial maupun pegolf pemula.
Dengan adanya peralatan yang tejangkau, maka stigma ‘Olahraga Elit’ pun kian lama bisa terkikis di benak publik. “Apalagi, makin banyak fasilitas golf di tanah air yang tengah dibangun. Maka ini menunjukan bahwa golf sudah bisa menjangkau lebih banyak orang,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu Artist Golfer Indonesia, Ade Herlina, pun mengakui sebagai pihak yang baru mulai terjun mendalami golf, dirinya tertarik untuk menggeluti dunia golf dipantik oleh situasi pandemi.
Namun, lama kelamaan mencoba Golf, Ade merasa bahwa pandangan bahwa golf adalah olahraga elit sudah tak lagi relevan. “Karena olahraga lain pun kalau kita fokus mengembangkan diri di sana, kebutuhan akan budget besar tidak bisa dilepaskan,” tuturnya.
Ia mencontohkan olahraga seperti Basket, Sepeda, dan Renang. Olahraga tersebut pun sejatinya membutuhkan biaya yang tak murah dalam berinvestasi di peralatan penunjangnya.
“Tidak ada olahraga yang murah, memang kalau kita serius. Pengeluaran budget untuk equipment tidak akan menjadi masalah, selama peralatan itu membuat kita lebih baik,” tandasnya.
Pegolf Senior Suharsono mengatakan, pandemi Covid-19 telah merubah banyak kebiasaan orang dalam berolahraga. Tidak sedikit dari mereka yang menekuni olahraga golf. Semakin banyak generasi milenial yang menekuni golf akan berdampak pada industri turunan terkait.
Soal mahalnya harga perlengkapan golf, bagi Suharsono hal itu bersifat relatif. Tidak sedikit anggota masyarakat yang memiliki beragam jenis sepeda yang berharga hingga puluhan juta per unitnya. "Apa pun olahraganya, kalau sudah fokus, harga bukan masalah," katanya.
Sebagai contoh salah satu produk stik golf terbaru merek Callaway Rogue ST 22 yang sedang dipasarkan, harganya mencapai Rp8 jutaan per buahnya. Angka tersebut dinilai masih wajar karena masih ada merek yang sama dengan harga lebih tinggi. "Buat saya mau pakai merek apa pun yang penting orang mau main golf," tambah Wisnu.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(mpw)