Nadiem Apresiasi 81 % Satker Raih Predikat Memuaskan dan Sangat Baik pada SAKIP 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memberikan penghargaan kepada unit kerja dan satuan kerja di lingkungan Kemendikbudristek . Penghargaan ini diberikan karena memiliki nilai kinerja terbaik dalam penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan pengelolaan anggaran tahun 2021.
“Pertama kami ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua unit kerja dan satuan kerja Kemendikbudristek atas kerja keras dan kerja cerdasnya dalam mempertahankan akuntabilitas dan efektivitas kerja. Juga dalam pengelola pelaksanaan anggaran yang berkualitas sepanjang tahun 2021,” katanya melalui siaran pers, Rabu (16/3/2022).
Penghargaan ini diberikan atas capaian unit kerja dan satuan kerja/Unit Pelaksana Teknis (UPT) daerah dalam merealisasikan tata kelola pemerintahan yang semakin akuntabel.
Berdasarkan hasil evaluasi SAKIP, dari 354 satuan kerja yang ada di lingkungan Kemendikbudristek, terdapat 151 atau 42,9 % satuan kerja yang mendapatkan predikat A (memuaskan). Kemudian, sebanyak 131 atau 37,2 % satuan kerja mendapatkan predikat BB (sangat baik).
Atas capaian tersebut, Kemendikbudristek berhasil meraih peringkat ketiga sebagai kementerian/lembaga (K/L) terbaik, pada penilaian kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2021 untuk kategori K/L besar.
Baca: Siswa MAN 1 Kampar Juara 2 Nasional Lomba Essay Olimpiade Sejarah X 2022
Kemendikbudristek mencatatkan nilai 82,25, di bawah Kementerian Pertahanan yang meraih nilai 94,59 pada posisi pertama, dan Kepolisian Republik Indonesia dengan nilai 91,67 pada posisi kedua. Sementara itu, pada implementasi SAKIP, Kemendikbudristek meraih peringkat kelima sebagai kementerian/lembaga (K/L) terbaik dengan nilai 94,96 dan predikat sangat baik.
“Hal ini menunjukkan bahwa kita (Kemendikbudristek) telah berupaya melaksanakan kebijakan program dan kegiatan yang sesuai dengan asas good government, serta telah melakukan alokasi dan pemanfaatan anggaran yang tetap berkualitas,” ujar Mendikbudristek.
Capaian ini, lanjut Menteri Nadiem, harus dijadikan pengingat untuk terus meningkatkan kualitas kinerja Kemendikbudristek dalam melaksanakan transformasi pendidikan.
“Kita harus semakin memaksimalkan upaya-upaya yang sudah kita lakukan untuk mentransformasi pendidikan kita. Salah satu yang penting adalah tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan penggunaan anggaran yang efisien,” ucapnya.
Untuk itu, kata Mendikbudristek ada dua hal yang harus dikuatkan untuk mewujudkan sistem tata kelola yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. Pertama, semakin meningkatkan akuntabilitas kinerja dalam perencanaan program Kemendikbudristek. Kedua, harus memastikan penggunaan anggaran yang tersedia benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Tak Miliki Ruang Kelas, Puluhan Siswa SD Belajar di Lantai dan Rumah Guru
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti mengungkapkan kegembiraannya melihat hasil evaluasi SAKIP 2021 di lingkungan Kemendikbudristek. “Hal ini sangat menggembirakan karena yang mendapatkan predikat A dan BB mengalami peningkatan. Sementara itu, yang mendapatkan predikat di bawahnya semakin berkurang karena semuanya sedang proses bergerak maju,” ujar Suharti.
Untuk itu, Suharti meminta satuan-satuan kerja untuk memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan agar pengelolaan SAKIP semakin baik. Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah melakukan reviu rencana strategis secara berkala.
Hal ini, kata Suharti, untuk memastikan keselarasan rumusan, tujuan, sasaran, indikator dengan tugas dan fungsi unit kerja, serta untuk mengetahui tingkat capaian target yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan dengan komitmen kita semua, tahun 2022 kinerja kita bisa kita tingkatkan. Terima kasih banyak atas capaiannya. Mari kita terus berkomitmen untuk ke depan,” imbuh Suharti.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek Fahturahman menyampaikan bahwa komponen evaluasi atas implementasi SAKIP terdiri dari lima komponen.
Lima komponen tersebut yaitu perencanaan kinerja sebesar 30%, pengukuran kinerja sebesar 25%, pelaporan kinerja sebesar 15%, evaluasi kinerja sebesar 10%, dan capaian kinerja sebesar 20%.
“Pertama kami ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua unit kerja dan satuan kerja Kemendikbudristek atas kerja keras dan kerja cerdasnya dalam mempertahankan akuntabilitas dan efektivitas kerja. Juga dalam pengelola pelaksanaan anggaran yang berkualitas sepanjang tahun 2021,” katanya melalui siaran pers, Rabu (16/3/2022).
Penghargaan ini diberikan atas capaian unit kerja dan satuan kerja/Unit Pelaksana Teknis (UPT) daerah dalam merealisasikan tata kelola pemerintahan yang semakin akuntabel.
Berdasarkan hasil evaluasi SAKIP, dari 354 satuan kerja yang ada di lingkungan Kemendikbudristek, terdapat 151 atau 42,9 % satuan kerja yang mendapatkan predikat A (memuaskan). Kemudian, sebanyak 131 atau 37,2 % satuan kerja mendapatkan predikat BB (sangat baik).
Atas capaian tersebut, Kemendikbudristek berhasil meraih peringkat ketiga sebagai kementerian/lembaga (K/L) terbaik, pada penilaian kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2021 untuk kategori K/L besar.
Baca: Siswa MAN 1 Kampar Juara 2 Nasional Lomba Essay Olimpiade Sejarah X 2022
Kemendikbudristek mencatatkan nilai 82,25, di bawah Kementerian Pertahanan yang meraih nilai 94,59 pada posisi pertama, dan Kepolisian Republik Indonesia dengan nilai 91,67 pada posisi kedua. Sementara itu, pada implementasi SAKIP, Kemendikbudristek meraih peringkat kelima sebagai kementerian/lembaga (K/L) terbaik dengan nilai 94,96 dan predikat sangat baik.
“Hal ini menunjukkan bahwa kita (Kemendikbudristek) telah berupaya melaksanakan kebijakan program dan kegiatan yang sesuai dengan asas good government, serta telah melakukan alokasi dan pemanfaatan anggaran yang tetap berkualitas,” ujar Mendikbudristek.
Capaian ini, lanjut Menteri Nadiem, harus dijadikan pengingat untuk terus meningkatkan kualitas kinerja Kemendikbudristek dalam melaksanakan transformasi pendidikan.
“Kita harus semakin memaksimalkan upaya-upaya yang sudah kita lakukan untuk mentransformasi pendidikan kita. Salah satu yang penting adalah tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan penggunaan anggaran yang efisien,” ucapnya.
Untuk itu, kata Mendikbudristek ada dua hal yang harus dikuatkan untuk mewujudkan sistem tata kelola yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. Pertama, semakin meningkatkan akuntabilitas kinerja dalam perencanaan program Kemendikbudristek. Kedua, harus memastikan penggunaan anggaran yang tersedia benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Tak Miliki Ruang Kelas, Puluhan Siswa SD Belajar di Lantai dan Rumah Guru
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti mengungkapkan kegembiraannya melihat hasil evaluasi SAKIP 2021 di lingkungan Kemendikbudristek. “Hal ini sangat menggembirakan karena yang mendapatkan predikat A dan BB mengalami peningkatan. Sementara itu, yang mendapatkan predikat di bawahnya semakin berkurang karena semuanya sedang proses bergerak maju,” ujar Suharti.
Untuk itu, Suharti meminta satuan-satuan kerja untuk memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan agar pengelolaan SAKIP semakin baik. Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah melakukan reviu rencana strategis secara berkala.
Hal ini, kata Suharti, untuk memastikan keselarasan rumusan, tujuan, sasaran, indikator dengan tugas dan fungsi unit kerja, serta untuk mengetahui tingkat capaian target yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan dengan komitmen kita semua, tahun 2022 kinerja kita bisa kita tingkatkan. Terima kasih banyak atas capaiannya. Mari kita terus berkomitmen untuk ke depan,” imbuh Suharti.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek Fahturahman menyampaikan bahwa komponen evaluasi atas implementasi SAKIP terdiri dari lima komponen.
Lima komponen tersebut yaitu perencanaan kinerja sebesar 30%, pengukuran kinerja sebesar 25%, pelaporan kinerja sebesar 15%, evaluasi kinerja sebesar 10%, dan capaian kinerja sebesar 20%.
(nz)