Catat, Ini 4 Beasiswa Luar Negeri Tanpa Syarat TOEFL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi kalian yang ingin mendapatkan beasiswa luar negeri tapi kemampuan bahasa Inggrisnya standar jangan khawatir. Ada sejumlah beasiswa luar negeri yang dapat dilamar tanpa harus menunjukkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris TOEFL.
TOEFL atau Test of English as a Foreign Language sendiri adalah tes yang terstandarisasi untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dari seseorang yang bahasa ibunya bukanlah Bahasa Inggris.
TOEFL tidak hanya sebagai syarat untuk kuliah namun juga untuk bekerja. TOEFL memiliki dua jenis tes, yaitu PBT (paper-based test) dan iBT (internet-based test). Skor atau nilai untuk ujian PBT berkisar antara 310 – 677 sedangkan untuk yang iBT berkisar antara 0 – 120.
Mayoritas beasiswa luar negeri memang mewajibkan pesertanya untuk melampirkan TOEFL. Namun ternyata, ada beberapa negara yang memberikan beasiswa tanpa TOEFL sebagai syaratnya dan menggantinya dengan ketentuan lain.
Baca: PBSI UIN Jakarta Kembali Menggelar Pekan Apresiasi Sastra dan Drama Ketujuh
Penasaran mana saja program beasiswa luar negeri yang tepat buat kalian? Dirangkum dari laman Schoters berikut empat negara yang menawarkan program beasiswa tanpa TOEFL.
1. Turkiye Burslari Scholarship
Bagi pejuang beasiswa yang tidak mempunyai TOEFL ataupun IELTS, beasiswa Turkiye Burslari Scholarship adalah salah satu beasiswa yang wajib kalian coba.
Selain kelebihan berupa tidak ada syarat sertifikat bahasa, teman-teman penerima beasiswa juga akan diberikan beasiswa penuh untuk kuliah di Turki.
Beasiswa untuk program S1, S2, dan S3 ini mencakup biaya sekolah, akomodasi asrama, tiket pesawat pulang dan pergi, dan kursus Bahasa Turki selama setahun.
Meskipun bukan syarat utama, bukan berarti bagi yang sudah punya sertifikat TOEFL/IELTS jadi tidak terpakai. Soalnya, sertifikat bahasa Inggris tetap bisa dilampirkan dan bisa menjadi nilai plus. Selain itu, beberapa jurusan dan universitas tertentu juga meminta nilai TOEFL/IELTS.
Selain sertifikat bahasa Inggris, mahasiswa yang tertarik mendaftar beasiswa ini juga bisa melampirkan Sertifikat Bahasa Arab atau Perancis.
Baca juga: Persebaran Kampus Gunadarma di Jabodetabek? Cek di Sini
2. Brunei Darussalam Government
Scholarships to Foreign Students
Brunei Darussalam Government Scholarships to Foreign Students adalah program beasiswa tanpa TOEFL yang ditawarkan oleh pemerintah Brunei Darussalam untuk mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Brunei Darussalam.
Dengan beasiswa ini, kalian berkesempatan untuk melanjutkan studi di jenjang diploma, S1 dan S2 di 4 kampus terbaik yang siap menaungi kalian di Brunei, yakni Universiti Brunei Darussalam (UBD), Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Universiti Teknologi Brunei (UTB), dan Politeknik Brunei (PB).
Sama dengan beasiswa kuliah di Turki, program ini bakal membiayai para penerimanya secara penuh.
3. Beasiswa DAAD Germany
Untuk teman-teman mahasiswa yang ingin bersekolah lanjut di Jerman, kalian harus menjajal beasiswa DAAD ini. Sebab beasiswa untuk berkuliah di Jerman ini termasuk beasiswa tanpa TOEFL.
Sebagai gantinya, kalian yang ingin melanjutkan S2 dengan pengantar bahasa Jerman harus mengikuti DSH 2 atau TestDAF 4 dan harus menyesaikan tes tersebut pada level A2.
4. Beasiswa Pemerintah Rusia
Berbeda dengan beasiswa negara lain yang mensyaratkan kemahiran bahasa utama negara tersebut, Rusia justru membuka kesempatan untuk menempuh studi master di Rusia tanpa mensyaratkan kemampuan berbahasa.
Soalnya, penerima beasiswa Pemerintah Rusia ini nantinya akan diberikan pembekalan tentang bahasa Rusia secara gratis selama satu tahun di sana.
Pada 2019 lalu, tercatat ada sekitar 161 mahasiswa Indonesia diberangkatkan ke Rusia untuk melaksanakan studi lanjutan. Jika kalian memiliki IPK S1 setidaknya 3,20, maka beasiswa ini sangat sayang untuk dilewatkan.
TOEFL atau Test of English as a Foreign Language sendiri adalah tes yang terstandarisasi untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dari seseorang yang bahasa ibunya bukanlah Bahasa Inggris.
TOEFL tidak hanya sebagai syarat untuk kuliah namun juga untuk bekerja. TOEFL memiliki dua jenis tes, yaitu PBT (paper-based test) dan iBT (internet-based test). Skor atau nilai untuk ujian PBT berkisar antara 310 – 677 sedangkan untuk yang iBT berkisar antara 0 – 120.
Mayoritas beasiswa luar negeri memang mewajibkan pesertanya untuk melampirkan TOEFL. Namun ternyata, ada beberapa negara yang memberikan beasiswa tanpa TOEFL sebagai syaratnya dan menggantinya dengan ketentuan lain.
Baca: PBSI UIN Jakarta Kembali Menggelar Pekan Apresiasi Sastra dan Drama Ketujuh
Penasaran mana saja program beasiswa luar negeri yang tepat buat kalian? Dirangkum dari laman Schoters berikut empat negara yang menawarkan program beasiswa tanpa TOEFL.
1. Turkiye Burslari Scholarship
Bagi pejuang beasiswa yang tidak mempunyai TOEFL ataupun IELTS, beasiswa Turkiye Burslari Scholarship adalah salah satu beasiswa yang wajib kalian coba.
Selain kelebihan berupa tidak ada syarat sertifikat bahasa, teman-teman penerima beasiswa juga akan diberikan beasiswa penuh untuk kuliah di Turki.
Beasiswa untuk program S1, S2, dan S3 ini mencakup biaya sekolah, akomodasi asrama, tiket pesawat pulang dan pergi, dan kursus Bahasa Turki selama setahun.
Meskipun bukan syarat utama, bukan berarti bagi yang sudah punya sertifikat TOEFL/IELTS jadi tidak terpakai. Soalnya, sertifikat bahasa Inggris tetap bisa dilampirkan dan bisa menjadi nilai plus. Selain itu, beberapa jurusan dan universitas tertentu juga meminta nilai TOEFL/IELTS.
Selain sertifikat bahasa Inggris, mahasiswa yang tertarik mendaftar beasiswa ini juga bisa melampirkan Sertifikat Bahasa Arab atau Perancis.
Baca juga: Persebaran Kampus Gunadarma di Jabodetabek? Cek di Sini
2. Brunei Darussalam Government
Scholarships to Foreign Students
Brunei Darussalam Government Scholarships to Foreign Students adalah program beasiswa tanpa TOEFL yang ditawarkan oleh pemerintah Brunei Darussalam untuk mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Brunei Darussalam.
Dengan beasiswa ini, kalian berkesempatan untuk melanjutkan studi di jenjang diploma, S1 dan S2 di 4 kampus terbaik yang siap menaungi kalian di Brunei, yakni Universiti Brunei Darussalam (UBD), Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Universiti Teknologi Brunei (UTB), dan Politeknik Brunei (PB).
Sama dengan beasiswa kuliah di Turki, program ini bakal membiayai para penerimanya secara penuh.
3. Beasiswa DAAD Germany
Untuk teman-teman mahasiswa yang ingin bersekolah lanjut di Jerman, kalian harus menjajal beasiswa DAAD ini. Sebab beasiswa untuk berkuliah di Jerman ini termasuk beasiswa tanpa TOEFL.
Sebagai gantinya, kalian yang ingin melanjutkan S2 dengan pengantar bahasa Jerman harus mengikuti DSH 2 atau TestDAF 4 dan harus menyesaikan tes tersebut pada level A2.
4. Beasiswa Pemerintah Rusia
Berbeda dengan beasiswa negara lain yang mensyaratkan kemahiran bahasa utama negara tersebut, Rusia justru membuka kesempatan untuk menempuh studi master di Rusia tanpa mensyaratkan kemampuan berbahasa.
Soalnya, penerima beasiswa Pemerintah Rusia ini nantinya akan diberikan pembekalan tentang bahasa Rusia secara gratis selama satu tahun di sana.
Pada 2019 lalu, tercatat ada sekitar 161 mahasiswa Indonesia diberangkatkan ke Rusia untuk melaksanakan studi lanjutan. Jika kalian memiliki IPK S1 setidaknya 3,20, maka beasiswa ini sangat sayang untuk dilewatkan.
(nz)