Dosen Unair Rancang Teknologi Inkubator Buatan Penetasan Penyu

Jum'at, 25 Maret 2022 - 13:35 WIB
loading...
Dosen Unair Rancang...
Dosen FKH SIKIA Unair Aditya Yudhana. Foto/Tangkap layar laman Unair.
A A A
JAKARTA - Permasalahan konservasi penyu di Indonesia kerap kali terjadi, mulai dari penjualan illegal telur penyu, tingkat penetasan yang rendah, hingga penyakit. Tingkat penetasan yang rendah serta terserangnya penyakit diindikasikan oleh media penetasan yang kurang terkontrol dan steril.

Dosen FKH Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga ( Unair ) Aditya Yudhana menciptakan teknologi inkubator penetasan penyu yaitu Intan Box (inkubator buatan) sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi.

Aditya mengatakan, latar belakang adanya teknologi itu dari permasalahan program konservasi penyu secara umum yang masih menggunakan sarang secara alami dan semi alami. Sarang alami yang murni seleksi alam kerap terjadi permasalahan meliputi pasang air laut, predator alami di pantai, dan pengambilan atau perdagangan ilegal dari telur penyu tersebut.

“Sedangkan semi alami ini lebih proteksi, namun semi alami harus ada yang mengelola. Termasuk ketika pergantian pasir yang rutin dilakukan, kalau tidak diganti pasirnya maka akan rawan kontaminasi utamanya bakteri dan jamur. Pergantian pasir memerlukan tenaga dan biaya yang mahal karena kita butuh sarang luas untuk telur penyu,” katanya melansir laman resmi Unair, Jumat (25/3/2022).

Baca: KIP Kuliah Merdeka 2022, Ini Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Intan Box, ungkap Aditya, berasal dari kata inkubator (in) buatan (tan) box. Penggunaan kata box tersebut dikarenakan bentuknya yang kotak seperti box. Prinsip teknologi tersebut yaitu mengatur dan menjaga suhu serta kelembaban box sesuai dengan yang diinginkan menggunakan panel control otomatis.

“Sehingga apabila kita tahu suhu optimumnya dan sudah kita setting itu juga akan efisien kalau kita ingin menetaskan rasio tukik jantan dan betina yang seimbang. Karena suhu mempengaruhi jenis kelamin yang dihasilkan oleh reptil,” jelasnya.

Inovasi yang diusung oleh Aditya, tidak menggunakan media pasir sebagai media penetasan karena permasalahan kontaminasi mikroorganisme yang berasal dari pasir. Sehingga dicegah dengan membuat sebuah konsep penetasan dengan realisasi Intan Box tersebut.

Baca juga: Kemendikbudristek Kembali Dorong PTM Terbatas Sesuai SKB 4 Menteri

“Jadi konsep tanpa menggunakan media pasir yang jadi kunci utamanya, karena parameter suhu dan kelembaban bisa kita kendalikan secara stabil. Sehingga kita tidak membutuhkan lagi media yang rawan akan cemaran maupun kontaminasi dari mikroorganisme tersebut,” imbuhnya.

Aditya berharap teknologi itu bisa diaplikasikan secara meluas. Karena kebutuhan dan pelaksanaan program konservasi penyu tidak hanya dilaksanakan di pesisir Banyuwangi saja, namun di seluruh Indonesia bahkan skala global.

“Kami juga berkerja sama dengan beberapa pihak seperti Banyuwangi Sea Turtle, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Banyuwangi untuk menyukseskan teknologi ini,” pungkasnya.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
9 Jurusan Unair dengan...
9 Jurusan Unair dengan UKT di Bawah Rp10 Juta Jalur Mandiri 2025
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
3 Lokasi Pusat UTBK...
3 Lokasi Pusat UTBK 2025 di Unair, Peserta Ujian Harus Memakai Kemeja Putih
6 Universitas dengan...
6 Universitas dengan Jurusan Hukum Terbaik Dunia 2025, Daftar di SNBT
Pendaftaran SNBT Ditutup...
Pendaftaran SNBT Ditutup 27 Maret 2025, Ini Daya Tampung Prodi di Unair untuk Jenjang Diploma Tiga
Cara Cek dan Link Pengumuman...
Cara Cek dan Link Pengumuman Hasil SNBP 2025 di Unair, ITS, UPN Jatim, dan Unesa
UWKS Kukuhkan 3 Guru...
UWKS Kukuhkan 3 Guru Besar, Rektor: Amanah dan Berikan Manfaat untuk Masyarakat
Unair Buka Pendaftaran...
Unair Buka Pendaftaran Golden Ticket Tahap 2 2025, Jalur Masuk Tanpa Tes
Kiat Sukses Masuk Unair...
Kiat Sukses Masuk Unair di SNBP, SNBT, dan Mandiri 2025, Camaba Simak Ya
Rekomendasi
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
Kisruh Musisi Terkait...
Kisruh Musisi Terkait Royalti Musik, Anak Titiek Puspa Beri Respons Begini
Hindari Tarif Trump,...
Hindari Tarif Trump, Mitsubishi Hentikan Semua Ekspor Kendaraan ke Amerika
Kepemimpinan yang Baik...
Kepemimpinan yang Baik Dinilai Jadi Kunci Keberhasilan Kejagung
27 Brigjen Dipindah...
27 Brigjen Dipindah oleh Kapolri pada April 2025, Berikut Ini Nama-namanya
Trump: Jutaan Orang...
Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky
Berita Terkini
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar, Komplit atau Komplet?
44 menit yang lalu
Tretan Muslim Ternyata...
Tretan Muslim Ternyata Pernah Kuliah Keperawatan, Ini Riwayat Pendidikan Lengkapnya
3 jam yang lalu
8 Sekolah Kedinasan...
8 Sekolah Kedinasan dengan Akreditasi Unggul, Lulus Jadi PNS dan Prajurit Muda
4 jam yang lalu
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
14 jam yang lalu
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
15 jam yang lalu
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
16 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved