Inovasi Sarang Lebah Buatan, Mahasiswa ITB Raih Perunggu di Asian Students Venture Forum

Kamis, 07 April 2022 - 08:59 WIB
loading...
Inovasi Sarang Lebah Buatan, Mahasiswa ITB Raih Perunggu di Asian Students Venture Forum
Tim mahasiswa ITB. Foto/Tangkap layar laman ITB.
A A A
JAKARTA - Meski pandemi menciptakan keterbatasan dalam perkuliahan namun semangat mahasiswa tak pernah surut untuk menghasilkan prestasi. Hal ini dibuktikan para mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung ( ITB ).

Empat mahasiswa School of Business and Management (SBM) ITB, yang tergabung dalam Tim I-Newbee, sukses meraih Bronze Medal untuk Indonesia dalam ajang Asian Students Venture Forum 2022.

Keempat mahasiswa tersebut, yaitu Alfinza Willys Alfarizi, Pujangga Reogavi, Afra Samantha, dan Satria Dwi Bagaskara, yang merupakan mahasiswa Kewirausahaan angkatan 2020.

Baca: VirtuoStroke Rancangan Mahasiswa UI Jadi Finalis Kompetisi Olimpiade Teknologi Dunia 2022

Asian Students Venture Forum merupakan lomba tahunan yang diadakan oleh Korea Economic Daily. Kompetisi business startup ini disemarakkan oleh berbagai negara di Asia, seperti Korea, China, Taiwan, Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara lain.

Konsep yang ditawarkan oleh tim mahasiswa dari I-Newbee ini sarat dengan teknologi, namun juga mengutamakan perencanaan bisnis yang menarik dan menjanjikan dari segi finansial.

Afra menjelaskan sistem lombanya. Mula-mula diadakan seleksi proposal dan video di kancah nasional. Setelah proses screening, hanya 2 tim yang dipilih untuk mewakili setiap negara. Indonesia sendiri mengirimkan delegasi dari ITB dan UI.

“Untuk tahun ini yang lolos hingga tahap final hanya ada 9 startup dari 5 negara. Puji syukur untuk tahun ini, kami berhasil menjadi satu-satunya delegasi Indonesia yang memulangkan medali,” tutur Afra, dikutip dari laman resmi ITB, Kamis (7/4/2022).

Ide yang mereka godok adalah Artificial Bee Hive atau sarang lebah buatan yang berfokus untuk membantu pengumpulan madu lebah Trigona menjadi lebih cepat dan membuat proses pemanenan madu menjadi lebih efisien.

Slim Hive adalah nama dari produk tim ini yang berbasis teknologi. Produk ini ditujukan untuk peternak lebah Trigona, baik yang masih pemula atau yang sudah ahli, karena produk ini dirancang dengan sistem yang mudah dan risiko yang minim.

Baca juga: Perguruan Tinggi Ini Miliki Bus Kampus, Nomor 1 Berwarna Kuning Bukan UI

“Slim Hive dilengkapi dengan IoT yaitu motion detector, temperatur, dan sensor berat untuk memantau sarang lebah secara real time melalui ponsel pintar petani lebah. Motion detector dari lebah bisa diterjemahkan menjadi sebuah informasi aktivitas lebah di dalam sarang,” kata Satria.

Sementara sensor temperatur akan menambah keakuratan informasi dari motion detector dan sensor berat akan membantu petani lebah membuat estimasi atau perkiraan waktu sarang lebah tersebut bisa dipanen. Satria menambahkan, pembuatan produk mereka sudah sampai tahap prototipe fisik dan akan digunakan sebagai objek pengujian, eksperimen, dan pengembangan produk lebih lanjut.

Lebah Trigona, khususnya jenis Itama, menjadi pilihan utama karena dari segi ekonomis memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan lebah penyengat. Selain itu, madu dari lebah Trigona juga memiliki kandungan senyawa dan mineral yang lebih lengkap dibandingkan madu dari lebah penyengat. Hal ini juga menjawab alasan madu dari lebah Trigona memiliki harga pasar yang lebih mahal.

Mereka telah melakoni persiapan matang sejak November 2021 untuk tingkat nasional dan mulai fokus persiapan di tingkat internasional sejak Januari lalu. “Kami dihadapkan dengan minimnya data dan jurnal yang mengupas permasalahan lebah Trigona. Selain studi literatur, kami juga melakukan survei lapangan dengan mengambil data Ikatan Lebah Madu Indonesia (ILMI) Jawa Barat,” cerita Afra.

Afra berharap agar mereka bisa mengembangkan produk ini menjadi lebih baik lagi dan dapat mengikuti perlombaan nasional maupun internasional lainnya di bidang startup dan inovasi. “Pastinya, kami juga berharap produk yang kami buat nanti benar-benar bermanfaat dan menjadi solusi dari berbagai permasalahan petani lebah,” tutup Satria.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8841 seconds (0.1#10.140)