Mahasiswa, Ini Perbedaan UI dan UX Designer
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam dunia desain produk, dikenal istilah antarmuka pengguna atau user interface (UI) dan juga pengalaman pengguna atau user experience (UX). Simak apa perbedaan antara keduanya yang juga penting diketahui oleh para mahasiswa yang saat ini makin akrab dengan teknologi digital .
Semua hal seperti tata letak furnitur ruangan, jalan setapak, hingga seluk-beluk perangkat elektronik memiliki desain. Untuk itu, perlu ilmu untuk merancang tata letak, pengoperasian, serta mekanismenya.
Hal inilah yang diulik dalam Creative Class bertajuk Basic Knowledge of UI & UX yang diadakan oleh American Institute of Chemical Engineers Institut Teknologi Sepuluh Nopember (AIChE ITS) Student Chapter.
UI dan UX memiliki perbedaan mendasar, dimana UX berfokus pada perjalanan pengguna untuk memecahkan masalah. Sedangkan UI berfokus pada bagaimana fungsi dan visual produk, ditilik dari permukaannya.
Baca: Teknik Pangan, Prodi Baru di ITS dengan Potensi Kerja Luas di Industri
Pembicara pada Creative Class, Muhammad Asad Al Balad menyampaikan, jika dianalogikan dengan film, UI seperti efek visual dan kostum tokoh. Sedangkan UX merangkum pengalaman yang dirasakan penonton.
Pengalaman ini dapat disampaikan dalam berbagai bentuk dengan rasa yang berbeda. “Misalkan ketika kita membaca komik dan menonton film, meskipun keduanya memiliki tokoh dan cerita yang sama, namun rasanya tentu berbeda,” ungkapnya, dilansir dari laman resmi ITS, Sabtu (16/4/2022).
Seseorang yang bekerja sebagai desainer UI memiliki digitalbeberapa tanggung jawab. Beberapanya yaitu membuat prinsip dan pedoman desain yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, merancang tampilan produk final yang dikenal sebagai high fidelity prototype, mengubah prototipe dari coretan kertas kedalam bentuk digital, serta interaksi-interaksi mikro seperti animasi yang muncul dalam aplikasi.
Di sisi lain, desainer UX memiliki tanggung jawabnya sendiri. Seperti mengadakan riset untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna bersama UX researcher, membuat alur pengguna dalam menggunakan aplikasi atau user flow, membuat representasi tampilan atau wireframe, serta melakukan serangkaian pengujian desain final kepada pengguna untuk menilai aksesibilitas dari produk.
Baca juga: Dosen UNS Berbagi Pengalaman Jalani Ramadhan di Amerika Serikat
Meskipun demikian, laki-laki yang kini sedang menjalani magang sebagai UX Designer di tiket.com ini menegaskan bahwa, UX dan UI bukanlah entitas yang sepenuhnya terpisah. “Terlepas dari perbedaannya, kedua elemen ini sama-sama penting dan saling melengkapi dalam menentukan bagaimana suatu produk terlihat dan berfungsi,” terang Asad, sapaan akrabnya.
Ketika suatu produk tidak dirancang sesuai dengan masalah dan kebutuhan penggunanya, maka muncullah suatu produk yang buruk. Asad memberikan contoh kesalahan desain yang fatal adalah desain pada cue card ajang Miss Universe 2015 dimana mahkota pemenang dianugerahkan kepada kontestan yang salah. “Keputusan dalam merancang produk yang buruk yang dapat membawa rasa frustasi, malu, bahkan amarah bagi penggunanya,” pungkasnya.
Semua hal seperti tata letak furnitur ruangan, jalan setapak, hingga seluk-beluk perangkat elektronik memiliki desain. Untuk itu, perlu ilmu untuk merancang tata letak, pengoperasian, serta mekanismenya.
Hal inilah yang diulik dalam Creative Class bertajuk Basic Knowledge of UI & UX yang diadakan oleh American Institute of Chemical Engineers Institut Teknologi Sepuluh Nopember (AIChE ITS) Student Chapter.
UI dan UX memiliki perbedaan mendasar, dimana UX berfokus pada perjalanan pengguna untuk memecahkan masalah. Sedangkan UI berfokus pada bagaimana fungsi dan visual produk, ditilik dari permukaannya.
Baca: Teknik Pangan, Prodi Baru di ITS dengan Potensi Kerja Luas di Industri
Pembicara pada Creative Class, Muhammad Asad Al Balad menyampaikan, jika dianalogikan dengan film, UI seperti efek visual dan kostum tokoh. Sedangkan UX merangkum pengalaman yang dirasakan penonton.
Pengalaman ini dapat disampaikan dalam berbagai bentuk dengan rasa yang berbeda. “Misalkan ketika kita membaca komik dan menonton film, meskipun keduanya memiliki tokoh dan cerita yang sama, namun rasanya tentu berbeda,” ungkapnya, dilansir dari laman resmi ITS, Sabtu (16/4/2022).
Seseorang yang bekerja sebagai desainer UI memiliki digitalbeberapa tanggung jawab. Beberapanya yaitu membuat prinsip dan pedoman desain yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, merancang tampilan produk final yang dikenal sebagai high fidelity prototype, mengubah prototipe dari coretan kertas kedalam bentuk digital, serta interaksi-interaksi mikro seperti animasi yang muncul dalam aplikasi.
Di sisi lain, desainer UX memiliki tanggung jawabnya sendiri. Seperti mengadakan riset untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna bersama UX researcher, membuat alur pengguna dalam menggunakan aplikasi atau user flow, membuat representasi tampilan atau wireframe, serta melakukan serangkaian pengujian desain final kepada pengguna untuk menilai aksesibilitas dari produk.
Baca juga: Dosen UNS Berbagi Pengalaman Jalani Ramadhan di Amerika Serikat
Meskipun demikian, laki-laki yang kini sedang menjalani magang sebagai UX Designer di tiket.com ini menegaskan bahwa, UX dan UI bukanlah entitas yang sepenuhnya terpisah. “Terlepas dari perbedaannya, kedua elemen ini sama-sama penting dan saling melengkapi dalam menentukan bagaimana suatu produk terlihat dan berfungsi,” terang Asad, sapaan akrabnya.
Ketika suatu produk tidak dirancang sesuai dengan masalah dan kebutuhan penggunanya, maka muncullah suatu produk yang buruk. Asad memberikan contoh kesalahan desain yang fatal adalah desain pada cue card ajang Miss Universe 2015 dimana mahkota pemenang dianugerahkan kepada kontestan yang salah. “Keputusan dalam merancang produk yang buruk yang dapat membawa rasa frustasi, malu, bahkan amarah bagi penggunanya,” pungkasnya.
(nz)