Teknik Pangan, Prodi Baru di ITS dengan Potensi Kerja Luas di Industri

Sabtu, 16 April 2022 - 13:35 WIB
loading...
Teknik Pangan, Prodi...
Mengenal prodi Teknik Pangan ITS. Foto/Dok/Humas ITS.
A A A
JAKARTA - Program Studi (prodi) Teknik Pangan adalah salah satu prodi baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ). Prodi yang merupakan pecahan dari Departemen Teknik Kimia ini didirikan pada 2021 lalu dengan fokus pada bidang pangan.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Pangan Prof Dr Ir Arief Widjaja menerangkan, tujuan didirikannya Prodi Studi Teknik Pangan di ITS adalah untuk menyukseskan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

Dalam rencana ini, industri pangan menjadi salah satu andalan dalam industri nasional. Di samping itu, prodi ini juga didirikan untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) di bidang IPTEK.

Berbanding lurus dengan tujuan didirikannya Prodi Teknik Pangan, Arief turut menyampaikan, terdapat berbagai pekerjaan yang akan dibutuhkan di bidang pangan kedepannya. Alumni ITS itu membagi bidang pekerjaan tersebut menjadi dua. Yang pertama adalah pekerjaan di bidang industri pangan yang meliputi pengembangan dan diversifikasi produk pangan baru, pengembangan proses produksi pangan baru, hingga desain dan instalasi proses produksi bahan pangan.

Baca: Wajib Tahu, Ini Persyaratan Umum Beasiswa Pendidikan Indonesia 2022 dan Tahapan Seleksinya

Sedangkan yang kedua adalah bidang pangan non industri seperti pengembangan produk pangan baru pada kegiatan pertanian, bidang nutrisi dan kesehatan, hingga keuangan dan ekonomi berkelanjutan berbasis ketahanan pangan nasional. Arief juga menegaskan semua pekerjaan di bidang pangan sangat dibutuhkan oleh sebuah negara. “Karena negara yang kuat adalah negara dengan ketahanan pangan tinggi,” ujarnya, dilansir dari laman resmi ITS, Sabtu (16/4/2022).

Seperti kebanyakan program studi yang ada di ITS, Prodi Teknik Pangan juga memiliki ciri khasnya tersendiri. Arief menyebutkan keunikan dari prodi yang ia pimpin terletak pada aspek desain proses pangan. Aspek ini membekali mahasiswa untuk mempersiapkan sebuah industri pangan. Mulai dari pemilihan dan penentuan jumlah bahan baku, pengiriman dan penyimpanan bahan baku, proses pengolahan bahan baku, pengemasan produk yang aman untuk kesehatan, hingga masalah gaji karyawan industri.

Baca juga: Pendaftaran UTBK SBMPTN 2022 Diperpanjang, 757.701 Siswa Tercatat Jadi Peserta

Mengenai kesiapan Prodi Teknik Pangan sendiri, Arief mengaku sudah ada enam dosen tetap dan dua tenaga kependidikan (tendik). Formasi dosen ini diperkuat dengan dua dosen bergelar profesor, tiga dosen bergelar doktor, dan satu dosen bergelar magister. Arief juga menyebutkan rencana penambahan jumlah dosen setiap penerimaan mahasiswa baru agar rasio dosen dan mahasiswa yang ada tetap seimbang.

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya membuka pendaftaran melalui Seleksi Kemitraan, Mandiri, dan Prestasi (SKMP), tahun ini Prodi Teknik Pangan juga membuka pendaftaran melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN.

Pria kelahiran 1966 ini berharap dengan dibukanya jalur SNMPTN dan SBMPTN, akan mempermudah calon mahasiswa baru yang mendaftar di prodi ini. “Ada 40 kursi yang kami sediakan, kami harap semua kursi tersebut akan terisi penuh tahun ini,” pungkasnya penuh harap.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
5 Jurusan Kuliah Paling...
5 Jurusan Kuliah Paling Sulit di Dunia, Apa Saja?
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
Berapa Passing Grade...
Berapa Passing Grade untuk Lolos UTBK SNBT 2025 di UIN Bandung? Cek Bocorannya
10 Jurusan D4 Paling...
10 Jurusan D4 Paling Ketat di SNBP 2025, Keperawatan Anestesiologi Hanya Terima 0,94% Pendaftar!
10 Prodi Unand dengan...
10 Prodi Unand dengan Keketatan Tertinggi di SNBP 2025, Intip Prospek Kerjanya
3 Jurusan yang Menjadi...
3 Jurusan yang Menjadi Tren Pilihan Camaba di SNBP 2025, Ada Prodi yang Kamu Suka?
Rekomendasi
Ketua Umum PBNU: Paus...
Ketua Umum PBNU: Paus Fransiskus Pengasuh dan Pembela Kemanusiaan
Dibantu China, Nissan...
Dibantu China, Nissan Bakal Balik ke Rusia
Tak Terbukti Curang,...
Tak Terbukti Curang, Tia Rahmania Dapat Dukungan Warga Dapil Banten 1
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
Canggih, Perusahaan...
Canggih, Perusahaan Ekspedisi Ini Hadirkan CEO Virtual di Indonesia
Kapolres Depok Ungkap...
Kapolres Depok Ungkap Dalang Pembakaran Mobil Polisi Tak Kooperatif saat Diperiksa
Berita Terkini
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
5 jam yang lalu
Beasiswa Garuda 2025...
Beasiswa Garuda 2025 Diluncurkan, Kuliah S1/D4 Gratis dan Ada Uang Saku Bulanan
6 jam yang lalu
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
7 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Pemimpin...
Riwayat Pendidikan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
8 jam yang lalu
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
9 jam yang lalu
Pemprov Jakarta dan...
Pemprov Jakarta dan Sumbar Teken LOI Bidang Pendidikan dengan Malaysia
10 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved