Dosen UNS Bagikan Tips Tembus Prosiding Terindeks Scopus

Kamis, 21 April 2022 - 11:21 WIB
loading...
Dosen UNS Bagikan Tips...
Dosen UNS Bagikan Tips Tembus Prosiding Terindeks Scopus. Foto/Freepik.
A A A
JAKARTA - Saat ini publikasi internasional gencar digaungkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Tentu saja publikasi internasional tersebut diharapkan bereputasi seperti masuk ke pengindeks Scopus .

Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa hal tersebut cukup sulit untuk dilakukan, terlebih bagi pemula. Terkait dengan hal itu, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Tri Mulyaningsih membagikan beberapa tips.

Tri menjelaskan, banyak cara agar artikel tembus pada publikasi terindeks Scopus. Salah satu caranya adalah dengan mengirim artikel-artikel ke konferensi-konferensi sehingga artikel tersebut dapat masuk dalam prosiding terindeks Scopus.

“Kelebihan prosiding terindeks Scopus itu, dia biasanya lebih mudah daripada artikel jurnal karena reviewer yang menyeleksi artikel-artikel prosiding biasanya tidak seketat reviewer jurnal,” ujarnya, dilansir dari laman resmi UNS, Kamis (21/4/2022).

Hal pertama yang harus dipastikan adalah artikel yang dibuat sesuai dengan tema konferensi. Kesesuaian ini meliputi fokus individual, aktivitas ekonomi, dan efisiensi. Artikel yang sesuai dengan tema memiliki peluang diterima lebih tinggi dibanding artikel yang tidak sesuai tema konferensi.

Baca: Universitas Pertamina Buka Pendaftaran Beasiswa Influencer, Ini Syaratnya

Selain itu, Tri juga mengingatkan agar peserta mengikuti templat yang diberikan oleh penyelenggara. Setiap penyelenggara memiliki gaya selingkung masing-masing. Untuk itu, penting bagi peserta untuk mengetahui templat yang berlaku pada konferensi yang dituju.

Jika artikel sudah dipastikan sesuai dengan tema dan templat penulisan, hal lain yang perlu dipastikan adalah pengecekan plagiarisme. Sebelum mengirimkan artikel ke penyelenggara, peneliti harus mengecek plagiarisme artikelnya.
Prosiding-prosiding Scopus biasanya mensyaratkan hal ini. Pengecekan dapat dilakukan pada aplikasi yang ditunjuk oleh penyelenggara seperti Turnitin atau iThenticate. Jamak disyaratkan unsur plagiarisme tidak lebih dari 10 %.

Kalau semua hal tersebut sudah dilakukan, hal terakhir yang harus dipastikan yakni membaca ulang artikel yang telah dibuat. Peneliti harus mengecek lagi format artikel seperti judul, penulis, abstrak, pias (margin), penulisan tabel dan gambar, serta kutipan dan referensi. Hal tersebut sering menjadi perhatian reviewer.

Baca juga: Ini Daftar PTN dan PTS yang Masih Buka Pendaftaran Jalur Mandiri

“Patuhi templat yang ada. Setiap penyelenggara memiliki templat tertentu jadi jangan sampai salah memakai format artikel karena akan berdampak besar,” jelas Tri dalam acara yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Publikasi Internasional (UPPI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS tersebut.

Dengan pendampingan ini, Tri yang juga sebagai Koordinator Bidang Sosial Humaniora UPPI LPPM UNS berharap banyak dosen dan mahasiswa UNS yang tertarik mengirimkan artikelnya ke prosiding Scopus. Meski banyak tantangannya, Tri yakin mereka bisa jika berusaha dan pantang menyerah
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Universitas Negeri...
5 Universitas Negeri Ini Paling Favorit di SNBT 2024, PTN Pilihanmu Nomor Berapa?
UNS Buka 9 Program Studi...
UNS Buka 9 Program Studi Baru di Penerimaan Mahasiswa Tahun 2025, Tertarik Daftar?
Mengenal Mendag Budi...
Mengenal Mendag Budi Santoso, Alumnus UNS yang Dikenal Tenang dan Penuh Konsentrasi
Mahasiswa Catat! Ini...
Mahasiswa Catat! Ini 8 Tips Menghindari Plagiarisme Membuat Karya Tulis
Prof Hartono Resmi Jadi...
Prof Hartono Resmi Jadi Rektor UNS, Intip Program 100 Hari Pertamanya
Top 9 Universitas di...
Top 9 Universitas di Indonesia dalam Publikasi Jurnal Scopus
Penting Diketahui, Ini...
Penting Diketahui, Ini Perbedaan Jurnal Sinta dan Scopus
Pendaftaran Jalur Mandiri...
Pendaftaran Jalur Mandiri UNS 2024 Masih Dibuka, Ini Persyaratannya
Siapa Nakhoda Baru UNS?...
Siapa Nakhoda Baru UNS? Ini 3 Calon Rektor Periode 2024-2029
Rekomendasi
Gunung Lewotobi Laki-laki...
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Disertai Dentuman Keras, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 4.000 Meter
Raih Gelar Liga ke-20,...
Raih Gelar Liga ke-20, Liverpool Klub Tersukses di Tanah Inggris
Hasil Piala Sudirman...
Hasil Piala Sudirman 2025: Rinov/Pitha Sempurnakan Kemenangan Indonesia atas Inggris 5-0
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Kumpulan Rekor Liverpool...
Kumpulan Rekor Liverpool usai Juara Liga Inggris 2024/2025
Siapa Lebih Unggul India...
Siapa Lebih Unggul India atau Pakistan dalam Senjata Nuklir?
Berita Terkini
Raker PP KAUJE di Madiun,...
Raker PP KAUJE di Madiun, Resmikan Beasiswa Kakak Asuh dan Gagas Kampus UNEJ
13 jam yang lalu
BINUS University Komitmen...
BINUS University Komitmen Cetak Sineas Muda Unggul
18 jam yang lalu
Kisah Dewi Agustiningsih,...
Kisah Dewi Agustiningsih, Anak Sopir Lulusan SMP Jadi Doktor Termuda UGM dan Jabat Dosen ITB
19 jam yang lalu
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
19 jam yang lalu
Pendaftaran OSN 2025...
Pendaftaran OSN 2025 Diperpanjang hingga 2 Mei, Cek Infonya di Sini
20 jam yang lalu
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan S1 Columbia University? Angkanya Bikin Penasaran!
1 hari yang lalu
Infografis
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved