Mengintip Serunya Tradisi Lebaran di 10 Negara, Pelajar Juga Perlu Tahu

Kamis, 28 April 2022 - 12:36 WIB
loading...
Mengintip Serunya Tradisi Lebaran di 10 Negara, Pelajar Juga Perlu Tahu
Mengintip serunya tradisi lebaran di 10 negara. Foto/Antara.
A A A
JAKARTA - Bulan puasa mendekati hari-hari terakhir. Meskipun pemerintah belum menetapkan tanggal Hari Raya Idul Fitri 2022 namun umat muslim di seluruh Indonesia akan merayakan Lebaran dengan penuh suka cita.

Bagi yang menjalankan puasa dengan penuh, momen ini dimaknai sebagai hari kemenangan setelah sebulan menahan hawa nafsu, lapar dan haus. Saat ini pun sudah banyak yang melakukan mudik dengan berbagai moda untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.

Setelah Indonesia ditempa pandemi dan umat muslim pun harus menahan diri untuk tidak berlebaran bersama di kampung halaman, maka tahun ini pun bisa leluasa berlebaran dengan seluruh anggota keluarga untuk saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi.

Lebaran menjadi ajang berkumpul dan menikmati hidangan khas lebaran. Biasanya ada ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan sejumlah makanan yang wajib dinikmati saat Lebaran. Namun karena masih di masa pandemi, protokol kesehatan wajib diterapkan untuk melindungi orang terkasih dari penularan virus.

Baca: 31.900 Peserta Pilih Unej di SBMPTN 2022, Ini Jurusan Favoritnya

Lalu bagaimana dengan tradisi Lebaran di negara lain? Dikutip dari laman resmi Ruangguru, berikut ini tradisi Lebaran di 10 negara yang pelajar juga perlu tahu untuk menambah wawasan.

1. Malaysia

Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, masyarakat Malaysia juga merayakan Lebaran dengan ketupat, lontong, dan rendang. Setelah menjalankan salat ied, dilanjutkan dengan ziarah ke makam orangtua. Lalu berkumpul dengan sanak keluarga untuk silaturahmi. Mereka saling berbagi hadiah berupa uang pada anak-anak.

2. Arab Saudi

Ketika Lebaran tiba, masyarakat Arab menghiasi rumah mereka agar lebih menarik, bahkan terlihat baru. Mereka berkumpul dengan keluarga besarnya utuk mengadakan azimah. Azimah ini serupa dengan tradisi di Indonesia yang biasa dikenal dengan Open House. Hal yang membedakan adalah sajian makanannya, yaitu olahan daging domba dicampur nasi dan sayur tradisional. Ini merupakan menu khas Arab Saudi.

Ibukota Arab Saudi, Riyadh melakukan perayaan yang kental dengan kesenian. Teater, baca puisi, parade, hingga pertunjukkan musik. Di beberapa negara seperti Emirat, Suriah, dan Oman juga diadakan pesta kembang api.

3. Turki

Dalam menyambut Lebaran, masyarakat Turki membawa manisan ketika bersilaturahmi dengan anggota keluarga. Tradisi ini dinamakan Seker Bayram, atau festival gula. Nah, untuk tradisi bermaaf-maafan, anak-anak sungkem kepada orang tua untuk minta maaf atas kesalahan selama ini. Kemudian, orang tuanya akan mencium sebagai tanda sudah memaafkan kesalahan anakya. Setelahnya, orang tua akan memberikan uang koin, permen, atau manisan.

Sehabis zakat fitrah, penggalangan dana untuk umat muslim dilakukan melalui acara sosial dan pertunjukan hiburan. Mau tahu seperti apa ucapan Lebaran khas Turki? "Bayraminiz Kutlu Olsun", atau bisa juga "Bayramini MĂĽbarek Olsun" yang berarti "Semoga bayram-mu menjadi berkah".

4. Mesir

Saat Ramadhan tiba, Kairo berubah menjadi kota sejuta lampu. Tradisi memasang lampu tradisional di seluruh rumah sudah dimulai sejak zaman Dinasti Fattimiyah. Lampu yang dipasang ini disebut lampu Fanus. Tujuan menjalankan tradisi ini yaitu menyambut kedatangan pasukan Raja Mesir yang akan mengunjungi Kairo. Tidak perlu heran kalau sebelum puasa, masyarakat Kairo beramai-ramai belanja lampu.

Perayaan Idul Fitri di Mesir berlangsung meriah. Seluruh sekolah, kampus, kantor pemerintahan, dan restoran tutup. Tetangga, teman, dan saudara akan saling berkunjung. Makanan khasnya adalah Kahk, cookies yang diisi kacang dan ditabur gula. Perayaan Lebaran juga diramaikan dengan berbagai hiburan anak tradisional. Misalnya pendongeng, panggung boneka, pesulap keliling, karnaval sepeda, dan banyak lagi. Selain itu, banyak juga keluarga yang menikmati libur dengan mengunjungi taman bermain, pantai, dan Sungai Nil.

Baca juga: Ciptakan Lulusan Berdaya Saing Global, Undip Buka Kelas Internasional

5. Suriname

Negara yang letaknya di daratan Amerika bagian Selatan ini dapat dikatakan punya kedekatan psikologis dengan Indonesia. Kenapa? Sebagian penduduknya merupakan keturunan suku Jawa yang dikirim sebagai kuli kontrak di zaman penjajahan Belanda. Sampai saat ini pun bahasa yang digunakan di sana adalah bahasa Jawa.

Tradisi di negara ini dapat dikatakan cukup unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan sendiri. Jadi mereka menggunakan perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang ratusan tahun lalu.

6. Fiji

Negara kecil yang terletak di kawasan Samudera Pasifik ini penduduknya mayoritas non-muslim. Uniknya, dalam menyambut Idul Fitri, hanya laki-laki muslim saja yang melakukan salat sunnah di masjid. Saat silaturahmi, hidangan khususnya adalah samai, mie manis yang dicampur dengan susu. Menu ini disajikan bersama makanan samosa, sejenis kari ayam dan daging sapi.

7. India

Pemeluk Islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi. Mereka akan melakukan salat ied bersama-sama di sana. Masjid ini menjadi pusat perayaa Idul Fitri di New Delhi, ibukota India. Sajian makanan khusus saat silaturahmi dengan keluarga adalah siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun yang terasa manis dengan buah kering dan susu. Warna-warninya menambah kemeriahan suasana pesta.

8. China

Perayaan lebaran di China yang paling meriah ada di daerah Yunnan dan Xinjiang. Dua wilayah ini banyak dihuni oleh masyarakat China yang beragama muslim. Ketika Lebaran tiba, mereka mengunjungi makam nenek moyang untuk mendoakan para arwah. Sesudahnya, dengan mengenakan pakaian adat berkumpul untuk silaturahmi dan memberi hadiah. Untuk yang laki-laki memakai jas dan kopiah putih, sedangkan perempuan memakai baju hangat dan kerudung.

9. Australia

Negara tetangga ini merayakan Lebaran dengan cukup meriah. Hal ini terbilang unik, mengingat Australia bukanlah negara muslim. Perusahaan memberi toleransi bagi karyawan muslim untuk mendapat libur guna menyambut hari raya Idul Fitri. Di kawasan yang mayoritas dihuni umat muslim juga dapat menggunakan jalan umum untuk melaksanakan salat ied. Tidak heran, karena negeri kangguru ini memberikan kebebasan pada rakyatnya untuk mempraktikkan ajaran masing-masing sesuai dengan keyakinan.

10. Amerika Serikat

Masyarakat muslim di Amerika Serikat mayoritas bukan penduduk asli, melainkan penduduk imigran yang telah turun temurun ratusan tahun. Mereka memiliki komunitas khusus untuk bertukar info mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Islam. Salah satunya yaitu informasi hari raya Idul Fitri, melalui sambuungan telepon atau e-mail. Uniknya, dikarenakan kebanyakan dari kalangan imigran, jadi pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai negara asal. Sehabis salat ied, mereka saling mengucapkan "Happy Eid" atau "Eid Mubarak" antar sesama jamaah, kenalan, dan kerabat.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2901 seconds (0.1#10.140)