Sempat Alami Culture Shock, Ini Cerita Mahasiswi Unair Ikut IISMA ke Thailand
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cristalia Nuur Annisa memiliki mimpi besar bisa merasakan studi di luar negeri. Impian Talia tersebut terwujud berkat program Indonesian International Student Mobility Awards ( IISMA ) yang mengantarnya ke Prince of Songkla University, Thailand .
Saat mengetahui informasi mengenai IISMA, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ( Unair ) tersebut tanpa ragu segera menyiapkan berbagai berkas dan tidak menyia-nyiakan kesempatan bagus tersebut. Pada awalnya, Talia memilih Hanyang University karena tertarik dengan mata kuliah User Experience (UX) yang ada di universitas tersebut. Lalu Talia mengikuti tahapan seleksi hingga akhirnya diumumkan lolos program IISMA.
“Ternyata saat pengumuman aku dipindahkan ke Prince of Songkla University di Thailand, tepatnya di Faculty of Management Science, program studi Business Administration,” lanjutnya, dilansir dari laman resmi Unair, Jumat (13/5/2022).
Baca: Dosen Usia 53 Tahun Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia Jenjang S3
Culture Shock di Thailand
Talia lebih banyak merasakan culture shock pada saat proses belajar di dalam kelas, tepatnya saat berinteraksi dengan mahasiswa Thailand. Mahasiswi asal Surabaya itu sangat merasakan perbedaan budaya dan gaya belajar antara mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa Thailand.
Perbedaan bahasa juga menjadi salah satu tantangan bagi Talia. Thailand bukan merupakan negara penutur Bahasa Inggris. Hal tersebut terkadang menyebabkan sedikit kesulitan saat berdiskusi kelompok dengan mahasiswa Thailand.
“Dulu juga pernah sampai menggunakan bahasa tubuh untuk berbicara karena saking tidak pahamnya,” jelasnya.
Berkaitan dengan makanan, mayoritas makanan di Thailand memiliki rasa yang asam dan kecut seperti cuka, bukan seperti lemon. Talia mengaku tidak terlalu suka dengan rasa seperti itu sehingga saat awal-awal perkuliahan di Thailand masih agak kesulitan untuk memilih makanan.
Baca juga: Pimpin Upacara Hardiknas 2022, Nadiem Kenakan Pakaian Adat Flores
Selain itu, Talia merasa Thailand lebih terbuka soal gender dan seksualitas. Bahkan saat di pelajaran dalam kelas berlangsung, mereka pernah membahas mengenai gender dan seksualitas di Thailand serta dampaknya terhadap perilaku konsumen. “Di sini juga banyak ditemukan hewan anjing di jalanan,” tambahnya.
Berbeda dengan di Indonesia, khususnya di tempat tinggal Talia di Surabaya, hewan jalanan yang banyak ditemukan adalah kucing. Hal ini menyebabkan saat malam hari sering sekali terdengar lolongan anjing di mana-mana.
“Sebagai seorang muslim aku juga harus mengecek sendiri jadwal salat dan berbuka karena di sini tidak ada azan sama sekali,” ungkapnya.
Ikuti Aktivitas Budaya
Selain menjalani kegiatan perkuliahan, Talia juga mengikuti berbagai kegiatan olahraga di universitas. Biasanya saat sore hari, Talia sering berlari di jogging track yang ada di Prince of Songkla University.
Jogging track-nya sangat menyenangkan karena mengelilingi danau sebesar 1,4 km sehingga pemandangannya juga sangat bagus,” jelasnya.
Talia juga kadang-kadang berenang di Sports Center. Selain olahraga, Talia bersama teman-temannya juga sering mengunjungi berbagai tempat menarik di Thailand untuk menambah pengalaman.
Selain itu, pihak universitas juga mengajak para awardee IISMA untuk mengikuti berbagai cultural activity yang diadakan oleh kampus. Kegiatan tersebut seperti belajar membuat tembikar ala Thailand, mengikuti kelas tari tradisional Thailand, mengunjungi tempat pembuatan kain tradisional Thailand, dan pergi ke observatorium. “Kami juga pernah berbuka puasa bersama di KBRI Songkhla,” tuturnya.
Para awardee juga sempat merayakan Hari Kartini sebagai bentuk pertukaran budaya dengan orang Thailand. Waktu itu mereka membuat perayaan yang dihadiri oleh teman dan dosen yang ada di Thailand.
Saat mengetahui informasi mengenai IISMA, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ( Unair ) tersebut tanpa ragu segera menyiapkan berbagai berkas dan tidak menyia-nyiakan kesempatan bagus tersebut. Pada awalnya, Talia memilih Hanyang University karena tertarik dengan mata kuliah User Experience (UX) yang ada di universitas tersebut. Lalu Talia mengikuti tahapan seleksi hingga akhirnya diumumkan lolos program IISMA.
“Ternyata saat pengumuman aku dipindahkan ke Prince of Songkla University di Thailand, tepatnya di Faculty of Management Science, program studi Business Administration,” lanjutnya, dilansir dari laman resmi Unair, Jumat (13/5/2022).
Baca: Dosen Usia 53 Tahun Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia Jenjang S3
Culture Shock di Thailand
Talia lebih banyak merasakan culture shock pada saat proses belajar di dalam kelas, tepatnya saat berinteraksi dengan mahasiswa Thailand. Mahasiswi asal Surabaya itu sangat merasakan perbedaan budaya dan gaya belajar antara mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa Thailand.
Perbedaan bahasa juga menjadi salah satu tantangan bagi Talia. Thailand bukan merupakan negara penutur Bahasa Inggris. Hal tersebut terkadang menyebabkan sedikit kesulitan saat berdiskusi kelompok dengan mahasiswa Thailand.
“Dulu juga pernah sampai menggunakan bahasa tubuh untuk berbicara karena saking tidak pahamnya,” jelasnya.
Berkaitan dengan makanan, mayoritas makanan di Thailand memiliki rasa yang asam dan kecut seperti cuka, bukan seperti lemon. Talia mengaku tidak terlalu suka dengan rasa seperti itu sehingga saat awal-awal perkuliahan di Thailand masih agak kesulitan untuk memilih makanan.
Baca juga: Pimpin Upacara Hardiknas 2022, Nadiem Kenakan Pakaian Adat Flores
Selain itu, Talia merasa Thailand lebih terbuka soal gender dan seksualitas. Bahkan saat di pelajaran dalam kelas berlangsung, mereka pernah membahas mengenai gender dan seksualitas di Thailand serta dampaknya terhadap perilaku konsumen. “Di sini juga banyak ditemukan hewan anjing di jalanan,” tambahnya.
Berbeda dengan di Indonesia, khususnya di tempat tinggal Talia di Surabaya, hewan jalanan yang banyak ditemukan adalah kucing. Hal ini menyebabkan saat malam hari sering sekali terdengar lolongan anjing di mana-mana.
“Sebagai seorang muslim aku juga harus mengecek sendiri jadwal salat dan berbuka karena di sini tidak ada azan sama sekali,” ungkapnya.
Ikuti Aktivitas Budaya
Selain menjalani kegiatan perkuliahan, Talia juga mengikuti berbagai kegiatan olahraga di universitas. Biasanya saat sore hari, Talia sering berlari di jogging track yang ada di Prince of Songkla University.
Jogging track-nya sangat menyenangkan karena mengelilingi danau sebesar 1,4 km sehingga pemandangannya juga sangat bagus,” jelasnya.
Talia juga kadang-kadang berenang di Sports Center. Selain olahraga, Talia bersama teman-temannya juga sering mengunjungi berbagai tempat menarik di Thailand untuk menambah pengalaman.
Selain itu, pihak universitas juga mengajak para awardee IISMA untuk mengikuti berbagai cultural activity yang diadakan oleh kampus. Kegiatan tersebut seperti belajar membuat tembikar ala Thailand, mengikuti kelas tari tradisional Thailand, mengunjungi tempat pembuatan kain tradisional Thailand, dan pergi ke observatorium. “Kami juga pernah berbuka puasa bersama di KBRI Songkhla,” tuturnya.
Para awardee juga sempat merayakan Hari Kartini sebagai bentuk pertukaran budaya dengan orang Thailand. Waktu itu mereka membuat perayaan yang dihadiri oleh teman dan dosen yang ada di Thailand.
(nz)