PPDB SMA/SMK di Jabar Resmi Dimulai, Siswa Miskin Terima Bantuan Rp2,7 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov Jawa Barat resmi membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk jenjang SMA/SMK. Pembukaan PPDB ditandai dengan penyerahan akun PPDB secara simbolis oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil kepada pihak sekolah di SMKN 2 Bandung, Jalan Ciliwung, Kota Bandung, Rabu (17/5/2022).
Ridwan Kamil memastikan, PPDB SMA/SMK di Jabar tahun ini menjadi PPDB paling adil secara teknis dan aspiratif karena mengakomodasi masukan dari bawah dan paling andal secara teknis.
"PPDB sudah dimulai, insya Allah tahun ini PPDB yang paling adil secara teknis, paling aspiratif karena bottom up. Masukan dari bawah diakomodir, juga ini PPDB paling andal dengan sistem digital yang sudah siap," kata Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, PPDB 2022 merupakan penyempurnaan PPDB 2021 dari berbagai segi. Ada pun yang dipertahankan dari tahun 2021, yakni ketua PPDB masih dipegang oleh para kepala cabang dinas (KCD).
Dia berharap, dengan penyempurnaan tersebut, PPDB 2022 melahirkan anak didik yang maju, berkualitas dan sukses di masa depan.
"Mudah-mudahan dengan PPDB yang adil, aspiratif, dan andal melahirkan anak didik yang maju dan hidupnya sukses di masa depan," harapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Kang Emil, pihaknya juga melibatkan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Jabar yang akan mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab yang berupaya menyiasati aturan PPDB 2022.
"Tim Saber Pungli sudah disiapkan untuk memantau jika ada upaya-upaya yang tak bertanggung jawab untuk menyiasati aturan yang sudah sangat adil," ujar Kang Emil.
Kang Emil pun mengimbau masyarakat agar tidak selalu menjadikan sekolah negeri sebagai pilihan utama karena pemerintah memiliki keterbatasan. Terlebih, kata Kang Emil, banyak sekolah swasta berkualitas di Jabar.
"Bersekolah itu tidak harus selalu di negeri karena negeri ini mempunyai keterbatasan. Itulah mengapa masa depan bangsa harus didukung oleh masyarakat, salah satunya sekolah-sekolah dari swasta," katanya.
Kang Emil menambahkan, Pemprov Jabar juga akan kembali memberikan bantuan keuangan kepada siswa miskin yang bersekolah di sekolah swasta.
"Kami memberi dukungan dana kepada anak-anak Jabar yang sekolah di swasta. Tahun ini naik, totalnya menjadi Rp2,7 juta untuk mereka yang sekolah di swasta yang datang dari keluarga ekonomi tak mampu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menerangkan, kuota jalur PPDB untuk jenjang SMA terdiri dari jalur afirmasi 20 persen, perpindahan tugas 5 persen, prestasi 25 persen, dan zonasi 50 persen.
"Untuk tahap I, masyarakat bisa mulai mendaftar mulai tanggal 6-10 Juni dan khusus untuk kuota zonasi, pendaftaran dimulai pada tahap II tanggal 23-30 Juni," katanya.
Sementara kuota jalur PPDB SMK terdiri dari jalur afirmasi 20 persen, perpindahan tugas lima persen, prioritas terdekat 10 pesen, persiapan kelas industri 35 persen, prestasi nilai rapor umum 25 persen, dan prestasi kejuaraan lima persen.
"Pendaftaran tahap I PPDB SMK dimulai tanggal 6-10 Juni dan untuk kuota prestasi nilai rapor umum dimulai pada tahap II tanggal 23-30 Juni," katanya.
Dedi menerangkan bahwa proses PPDB 2022 tingkat SMA/SMK di Jabar sepenuhnya dilakukan secara daring. Pihaknya juga sudah menyiapkan pos pengaduan PPDB di satuan pendidikan sekolah, cabang dinas, dan di kantor dinas pendidikan secara luring.
"Proses PPDB itu full daring dan kita sudah menyediakan pos pengaduan dengan pola luring," jelasnya.
Disdik Jabar juga sudah melakukan langkah antisipatif di beberapa desa yang masih kesulitan mendapatkan akses internet.
"Untuk menjaga transparansi PPDB, kita juga sudah melakukan sosialisasi sejak tanggal 30 Maret 2022 melalui uji publik internal, kemudian uji publik eksternal pada 26 April 2022," katanya.
Apa pun informasi mengenai tata cara pendaftaran secara lengkap, tambah Dedi, dapat diakses di laman ppdb.disdik.jabarprov.go.id.
Ridwan Kamil memastikan, PPDB SMA/SMK di Jabar tahun ini menjadi PPDB paling adil secara teknis dan aspiratif karena mengakomodasi masukan dari bawah dan paling andal secara teknis.
"PPDB sudah dimulai, insya Allah tahun ini PPDB yang paling adil secara teknis, paling aspiratif karena bottom up. Masukan dari bawah diakomodir, juga ini PPDB paling andal dengan sistem digital yang sudah siap," kata Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, PPDB 2022 merupakan penyempurnaan PPDB 2021 dari berbagai segi. Ada pun yang dipertahankan dari tahun 2021, yakni ketua PPDB masih dipegang oleh para kepala cabang dinas (KCD).
Dia berharap, dengan penyempurnaan tersebut, PPDB 2022 melahirkan anak didik yang maju, berkualitas dan sukses di masa depan.
"Mudah-mudahan dengan PPDB yang adil, aspiratif, dan andal melahirkan anak didik yang maju dan hidupnya sukses di masa depan," harapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Kang Emil, pihaknya juga melibatkan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Jabar yang akan mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab yang berupaya menyiasati aturan PPDB 2022.
"Tim Saber Pungli sudah disiapkan untuk memantau jika ada upaya-upaya yang tak bertanggung jawab untuk menyiasati aturan yang sudah sangat adil," ujar Kang Emil.
Kang Emil pun mengimbau masyarakat agar tidak selalu menjadikan sekolah negeri sebagai pilihan utama karena pemerintah memiliki keterbatasan. Terlebih, kata Kang Emil, banyak sekolah swasta berkualitas di Jabar.
"Bersekolah itu tidak harus selalu di negeri karena negeri ini mempunyai keterbatasan. Itulah mengapa masa depan bangsa harus didukung oleh masyarakat, salah satunya sekolah-sekolah dari swasta," katanya.
Kang Emil menambahkan, Pemprov Jabar juga akan kembali memberikan bantuan keuangan kepada siswa miskin yang bersekolah di sekolah swasta.
"Kami memberi dukungan dana kepada anak-anak Jabar yang sekolah di swasta. Tahun ini naik, totalnya menjadi Rp2,7 juta untuk mereka yang sekolah di swasta yang datang dari keluarga ekonomi tak mampu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menerangkan, kuota jalur PPDB untuk jenjang SMA terdiri dari jalur afirmasi 20 persen, perpindahan tugas 5 persen, prestasi 25 persen, dan zonasi 50 persen.
"Untuk tahap I, masyarakat bisa mulai mendaftar mulai tanggal 6-10 Juni dan khusus untuk kuota zonasi, pendaftaran dimulai pada tahap II tanggal 23-30 Juni," katanya.
Sementara kuota jalur PPDB SMK terdiri dari jalur afirmasi 20 persen, perpindahan tugas lima persen, prioritas terdekat 10 pesen, persiapan kelas industri 35 persen, prestasi nilai rapor umum 25 persen, dan prestasi kejuaraan lima persen.
"Pendaftaran tahap I PPDB SMK dimulai tanggal 6-10 Juni dan untuk kuota prestasi nilai rapor umum dimulai pada tahap II tanggal 23-30 Juni," katanya.
Dedi menerangkan bahwa proses PPDB 2022 tingkat SMA/SMK di Jabar sepenuhnya dilakukan secara daring. Pihaknya juga sudah menyiapkan pos pengaduan PPDB di satuan pendidikan sekolah, cabang dinas, dan di kantor dinas pendidikan secara luring.
"Proses PPDB itu full daring dan kita sudah menyediakan pos pengaduan dengan pola luring," jelasnya.
Disdik Jabar juga sudah melakukan langkah antisipatif di beberapa desa yang masih kesulitan mendapatkan akses internet.
"Untuk menjaga transparansi PPDB, kita juga sudah melakukan sosialisasi sejak tanggal 30 Maret 2022 melalui uji publik internal, kemudian uji publik eksternal pada 26 April 2022," katanya.
Apa pun informasi mengenai tata cara pendaftaran secara lengkap, tambah Dedi, dapat diakses di laman ppdb.disdik.jabarprov.go.id.
(mpw)