Guru Gagap PJJ, Kemendikbud Diminta Gandeng TVRI Sajikan Tontonan Berkualitas

Senin, 22 Juni 2020 - 13:49 WIB
loading...
Guru Gagap PJJ, Kemendikbud...
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan akibat pandemi virus corona ( Covid-19 ) menimbulkan banyak persoalan di lapangan. Masih banyak guru, siswa maupun orang tua siswa yang dinilai belum bisa beradaptasi dengan sistem baru ini.

Anggota Komisi X DPR Lestari Moerdijat mengatakan, sistem PJJ memang sudah ada cantolan hukumnya. Misalnya UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Namun, dalam kenyataannya, PJJ masih menyisakan banyak catatan, seperti mengenai ketersediaan teknologi dan infrastruktur.

"Sekarang kita ketambahan pandemi yang memaksa pemberlakuan kembali PJJ karena bencana nonalam. PJJ dari waktu lalu sampai saat ini lemah sehingga harus menjadi perhatian sendiri," kata politikus Partai Nasdem ini dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara virtual, Senin (22/6/2020).

Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, mengatakan, perlu ada solusi yang sangat komprehensif dan melibatkan banyak departemen dalam penerapan PJJ. "Kita memerlukan kurikulum yang adaptif sehingga dapat diterapkan pada model pembelajaran jarak jauh. Kemendikbud harus bisa mempersiapkan strategi yang berlaku tidak hanya oleh guru , tapi juga orang tua," katanya.

Menurut Rerie yang juga Wakil Ketua MPR, pihaknya menerima banyak keluhan di beberapa daerah, terutama di wilayah luar Jawa bahwa meskipun mereka memiliki sarana internet, namun mereka masih gagap dalam sistem PJJ. "Model pembelajarannya guru masih gagap. Yang ada tugas, kemudian disetorkan, ini membuat anak-anak stres. Keluhan anak lebih enak belajar di sekolah. Ini karena tenaga pengajar tidak memiliki kreativitas dan kurang referensi dalam pembelajaran jarak jauh ini, nah ini harus menjadi catatan," tuturnya.

Adanya aspek kendala psikologis, kata Rerie, juga harus mendapatkan perhatikan. Apalagi, selama ini sosialisasi PJJ dinilai masih sangat kurang sehingga para guru terpaksa mencari sendiri model-model pembelajaran yang dianggap tepat. "Meskipun belum tentu bisa diterima anak didik di sekolah sehingga menimbulkan masalah-masalah baru," urainya.

Rerie juga mengusulkan agar Kemendikbud mengoptimalkan keberadaan TVRI yang memiliki jangkauan siaran di seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke pelosok-pelosok wilayah. "Saya masih ingat zaman saya kecil sekolah di pelosok di Kota Purwokerto, ada tayangan Pak Tino Sidin, itu tayangan favorit dan dijadikan salah satu cara untuk guru-guru saya seperti PR (pekerjaan rumah). Jadi murid harus menonton. Terus ada Unyil, itu juga tontonan wajib sehingga ketika kami sekolah, ada yang kami pelajari dari cerita Unyil. Zaman itu belum ada pemikiran pembelajaran jarak jauh, tapi menggunakan materi dari televisi dan itu bagi anak-anak lebih asyik," urainya. (Baca juga: Kemendikbud Tegaskan Mata Pelajaran Agama dan PPKN Tak Dilebur ).

Karena itu, Rerie meminta Kemendikbud untuk bekerja sama dengan TVRI dan memutar tontonan-tontonan film lama yang memiliki bobot pendidikan untuk membantu para guru mendapatkan materi yang bermutu.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
Apa Tema Hari Pendidikan...
Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya
8 Fakta Menarik Ki Hajar...
8 Fakta Menarik Ki Hajar Dewantara yang Wajib Kamu Tahu di Hari Pendidikan Nasional
Siapa Nama Asli Ki Hajar...
Siapa Nama Asli Ki Hajar Dewantara? Sosok Penting di Hari Pendidikan Nasional
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
Program Pendidikan Pramono-Doel...
Program Pendidikan Pramono-Doel Mampu Penuhi Kebutuhan Warga
Anggota DPR: Hardiknas...
Anggota DPR: Hardiknas Momentum Pemerataan Akses dan Kualitas Pendidikan di Sumbar
Anggaran Pendidikan...
Anggaran Pendidikan Besar, Prabowo: Apakah Sampai kepada Alamat yang Ditujukan?
Rekomendasi
Ekonomi Indonesia Tak...
Ekonomi Indonesia Tak Sampai 5%, Pemerintah Bakal Bagi-bagi Bansos
Truk TNI AD Terbakar...
Truk TNI AD Terbakar dan Meledak di Tol Gempol-Pandaan, 2 Warga Terluka Kena Proyektil
10 Pemain Top Dunia...
10 Pemain Top Dunia dengan Trofi Juara Liga Terbanyak di Eropa: Mueller Kalahkan Messi
Waspada World ID: Paspor...
Waspada World ID: Paspor Digital Sam Altman Iming-iming Uang, Pakar Ingatkan Risiko Data Biometrik
Jonathan Frizzy Jadi...
Jonathan Frizzy Jadi Penghubung Bandar Vape Obat Keras dari Malaysia
10 Fakta Mengerikan...
10 Fakta Mengerikan Penjara Alcatraz, Salah Satunya Tak Ada Harapan untuk Melarikan Diri
Berita Terkini
Profil Pendidikan Prof...
Profil Pendidikan Prof Muhammad Madyan, Rektor Unair Periode 2025-2030
Ratusan Guru Adu Kemampuan...
Ratusan Guru Adu Kemampuan di Kompetisi Mengajar Bahasa Mandarin
2 Universitas Kelas...
2 Universitas Kelas Dunia Tawarkan Program Dual Degree untuk Mahasiswa Indonesia
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
Hardiknas 2025, Program...
Hardiknas 2025, Program PSPP akan Renovasi SMK, SLB, PKBM, dan SKB
50+ Contoh Majas Metafora...
50+ Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Artinya, Pahami dan Pelajari
Infografis
Mulai Januari 2025 Gaji...
Mulai Januari 2025 Gaji Guru Non-ASN Bakal Naik Rp2 Juta
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved