Orang Tua, Ini Pentingnya Literasi di Era Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah dua tahun Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kemampuan literasi di era digital diharapkan bisa dimiliki para orang tua, sebagai figur pendidik untuk anak, agar bisa beradaptasi menggunakan internet dengan bijak dan sehat.
Dava Akbarshah F. Laksono, anggota Komisi I DPR mengatakan, pemerintah berkerja untuk membangun jaringan se-Indonesia untuk segala kalangan, baik tenaga didik, UMKM, hingga masyarakat umum.
"Upaya ini tidak dapat memberikan dampak yang optimal, jika tidak dibarengi dan memiliki literasi digital . Maka langkah DPR untuk meminimalisir konten yang kurang baik dengan menerbitkan dan mengusulkan Undang-Undang (UU) terkait konten digital yang menyesatkan," ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (21/5/2022).
Selain itu, juga dengan membuat forum pertemuan bersama masyarakat agar dapat menyesuaikan dan membiasakan diri dengan literasi digital sebagai upaya percepatan infrastruktur teknologi di berbagai institusi pendidikan.
Dengan langkah ini, menunjukan bahwa peran DPR terkait isu mengenai konten negatif di platform digital yang mengandung SARA sangat besar. Dava juga berharap, pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komputer (TIK).
Sementara itu, pemateri lainnya, Semuel Abrijani Pengerapan yang juga Dirjen APTIKA Kominfo mengatakan, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak, produktif, dan menggunakannya dengan tepat.
Dari skala 5, tingkat literasi digital di Indonesia berada di tingkat 3,49 yang masih dikategorikan sedang.
Kominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia bergerak untuk memberikan pelatihan digital yang menjadi tingkat dasar bagi seluruh seluruh lapisan masyarakat.
Pelatihan ini meliputi kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan juga pemahaman digital. Program ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di Indonesia.
Dr. Haswan Yunas, MM, M.Si., Rektor IBI yang juga menjadi pemateri dalam webinar ini memaparkan beberapa manfaat literasi digital.
Dalam pemaparannya, ia menyebutkan mengenai pentingnya literasi digital untuk meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir, membaca, serta memahami informasi yang akan diperoleh. "Literasi digital juga dapat membantu merangkai kalimat untuk menulis informasi," katanya.
Sebagai tenaga didik, kata Haswan, diharapkan dapat menanamkan kepada peserta didik untuk memilki literasi digital, sehingga peserta didik dapat belajar mandiri, menguasai bidangnya dengan menggunakan perangkat digital.
Dengan memiliki literasi digital yang baik, peserta didik dapat melakukan kreativitas sesuai dengan ide dan metode yang ia peroleh dari teknologi digital.
"Literasi digital jika terus kita tingkatkan dapat mengurangi adanya disinformasi dan menyebaran hoax di Indonesia. Bersama dengan DPR, Kominfo, dan juga Tenega Pendidik di Indonesia mari kita berusaha agar literasi di Indonesia lebih meningkat ke jenjang lebih baik," pungkasnya.
Dava Akbarshah F. Laksono, anggota Komisi I DPR mengatakan, pemerintah berkerja untuk membangun jaringan se-Indonesia untuk segala kalangan, baik tenaga didik, UMKM, hingga masyarakat umum.
"Upaya ini tidak dapat memberikan dampak yang optimal, jika tidak dibarengi dan memiliki literasi digital . Maka langkah DPR untuk meminimalisir konten yang kurang baik dengan menerbitkan dan mengusulkan Undang-Undang (UU) terkait konten digital yang menyesatkan," ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (21/5/2022).
Selain itu, juga dengan membuat forum pertemuan bersama masyarakat agar dapat menyesuaikan dan membiasakan diri dengan literasi digital sebagai upaya percepatan infrastruktur teknologi di berbagai institusi pendidikan.
Dengan langkah ini, menunjukan bahwa peran DPR terkait isu mengenai konten negatif di platform digital yang mengandung SARA sangat besar. Dava juga berharap, pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komputer (TIK).
Sementara itu, pemateri lainnya, Semuel Abrijani Pengerapan yang juga Dirjen APTIKA Kominfo mengatakan, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak, produktif, dan menggunakannya dengan tepat.
Dari skala 5, tingkat literasi digital di Indonesia berada di tingkat 3,49 yang masih dikategorikan sedang.
Kominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia bergerak untuk memberikan pelatihan digital yang menjadi tingkat dasar bagi seluruh seluruh lapisan masyarakat.
Pelatihan ini meliputi kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan juga pemahaman digital. Program ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di Indonesia.
Dr. Haswan Yunas, MM, M.Si., Rektor IBI yang juga menjadi pemateri dalam webinar ini memaparkan beberapa manfaat literasi digital.
Dalam pemaparannya, ia menyebutkan mengenai pentingnya literasi digital untuk meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir, membaca, serta memahami informasi yang akan diperoleh. "Literasi digital juga dapat membantu merangkai kalimat untuk menulis informasi," katanya.
Sebagai tenaga didik, kata Haswan, diharapkan dapat menanamkan kepada peserta didik untuk memilki literasi digital, sehingga peserta didik dapat belajar mandiri, menguasai bidangnya dengan menggunakan perangkat digital.
Dengan memiliki literasi digital yang baik, peserta didik dapat melakukan kreativitas sesuai dengan ide dan metode yang ia peroleh dari teknologi digital.
"Literasi digital jika terus kita tingkatkan dapat mengurangi adanya disinformasi dan menyebaran hoax di Indonesia. Bersama dengan DPR, Kominfo, dan juga Tenega Pendidik di Indonesia mari kita berusaha agar literasi di Indonesia lebih meningkat ke jenjang lebih baik," pungkasnya.
(mpw)