Unpad Bersiap Gelar Perkuliahan Hybrid
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Padjadjaran ( Unpad ) Prof. Rina Indiastuti menargetkan seluruh fakultas siap menyelenggarakan pembelajaran hybrid mulai tahun akademik 2022/2023 mendatang. Saat ini, persiapan fasilitas fisik untuk ruang kelas hybrid berjalan sesuai perencanaan universitas.
“Mudah-mudahan fasilitasnya sudah siap,” kata Rektor usai meninjau proses renovasi kelas hybrid di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Fakultas Psikologi di kampus Jatinangor, dilansir dari laman Unpad, Sabtu (4/6/2022).
Rektor mengatakan, model pembelajaran hybrid tidak hanya ditunjang oleh sarana prasarana, tetapi juga keterampilan sumber daya manusianya. Karena itu, dosen dan mahasiswa diharapkan dapat ikut menyesuaikan model pembelajaran berbasis hybrid.
Baca: Ditjen Diktiristek Kembali Buka Program PKL untuk Mahasiswa, 6 Formasi Ditawarkan
Selain itu, para tenaga kependidikan juga harus terampil mengoperasikan perangkat penunjang pembelajaran. Karena itu, Rektor mendorong setiap fakultas untuk menyediakan tenaga kependidikan yang khusus membantu proses pembelajaran hybrid.
“Karena sistem (hybrid) ini sudah diumumkan setahun lalu, seharusnya fakultas sudah memiliki tenaga terampil itu,” tambahnya.
Baca juga: Ahmad Tholabi Resmi Jadi Guru Besar Ilmu Hukum Islam UIN Jakarta
Melalui model hybrid ini, mahasiswa dipersilakan untuk datang ke kampus. Baik untuk mengikuti perkuliahan secara luring ataupun memanfaatkan berbagai fasilitas kampus untuk kuliah secara daring.
Rektor menekankan, kendati model pembelajaran hybrid akan mulai diterapkan di semester mendatang, tidak semua mata kuliah akan di-hybrid-kan. Ada beberapa mata kuliah yang difokuskan untuk hybrid, seperti mata kuliah yang bisa meningkatkan literasi dan keterampilan teknologi mahasiswa hingga mata kuliah yang mengakomodasi mahasiswa dari luar Unpad, baik dalam dan luar negeri.
Selain itu, mata kuliah yang masuk program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka akan digelar secara hybrid. Pada intinya, model pembelajaran hybrid adalah mendorong mahasiswa untuk menikmati kembali suasana kelas setelah dua tahun melakukan pembelajaran secara daring. “Tetapi keterampilan penggunaan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran tetap dibutuhkan. Itu tujuan dari pembelajaran hybrid,” pungkas Rektor.
“Mudah-mudahan fasilitasnya sudah siap,” kata Rektor usai meninjau proses renovasi kelas hybrid di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Fakultas Psikologi di kampus Jatinangor, dilansir dari laman Unpad, Sabtu (4/6/2022).
Rektor mengatakan, model pembelajaran hybrid tidak hanya ditunjang oleh sarana prasarana, tetapi juga keterampilan sumber daya manusianya. Karena itu, dosen dan mahasiswa diharapkan dapat ikut menyesuaikan model pembelajaran berbasis hybrid.
Baca: Ditjen Diktiristek Kembali Buka Program PKL untuk Mahasiswa, 6 Formasi Ditawarkan
Selain itu, para tenaga kependidikan juga harus terampil mengoperasikan perangkat penunjang pembelajaran. Karena itu, Rektor mendorong setiap fakultas untuk menyediakan tenaga kependidikan yang khusus membantu proses pembelajaran hybrid.
“Karena sistem (hybrid) ini sudah diumumkan setahun lalu, seharusnya fakultas sudah memiliki tenaga terampil itu,” tambahnya.
Baca juga: Ahmad Tholabi Resmi Jadi Guru Besar Ilmu Hukum Islam UIN Jakarta
Melalui model hybrid ini, mahasiswa dipersilakan untuk datang ke kampus. Baik untuk mengikuti perkuliahan secara luring ataupun memanfaatkan berbagai fasilitas kampus untuk kuliah secara daring.
Rektor menekankan, kendati model pembelajaran hybrid akan mulai diterapkan di semester mendatang, tidak semua mata kuliah akan di-hybrid-kan. Ada beberapa mata kuliah yang difokuskan untuk hybrid, seperti mata kuliah yang bisa meningkatkan literasi dan keterampilan teknologi mahasiswa hingga mata kuliah yang mengakomodasi mahasiswa dari luar Unpad, baik dalam dan luar negeri.
Selain itu, mata kuliah yang masuk program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka akan digelar secara hybrid. Pada intinya, model pembelajaran hybrid adalah mendorong mahasiswa untuk menikmati kembali suasana kelas setelah dua tahun melakukan pembelajaran secara daring. “Tetapi keterampilan penggunaan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran tetap dibutuhkan. Itu tujuan dari pembelajaran hybrid,” pungkas Rektor.
(nnz)