Prof Samsul: Disertasi Hasto Layak Dijadikan Bacaan untuk Pengambil Kebijakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tokoh Pendidikan Aceh Prof. Samsul Rizal menilai disertasi Hasto Kristiyanto berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Ketahanan Pertahanan Negara sangat layak untuk dijadikan landasan bagi pengambil kebijakan untuk menghadapi masalah dunia.
Mantan Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh itu mengatakan disertasi Hasto mengingatkan seluruh masyarakat bahwa Indonesia sebagai bangsa bisa menjadi poros kekuatan yang menjaga perdamaian dunia.
"Sangat menarik apa yang telah ditulis oleh Pak Hasto. Dan bagaimana kita terapkan hari ini di tengah dunia yang selesai perang dingin tetapi menuju perang informasi dan media, serta penguasaan ekonomi dengan perang baru ke depan. Saya rasa sangat relevan apabila Indonesia yang bebas aktif ini untuk geopolitik Bung Karno yang Indonesia baru merdeka saja bisa disegani dunia," kata Syamsul, Kamis (9/6/2022).
Samsul menambahkan, Bung Karno juga mendapat gelar sebagai Pendekar dan Pembebas Bangsa Islam dalam Konferensi Asia-Afrika pada 1965. Menurutnya, geopolitik Bung Karno tentu akan berlipat ganda efeknya apabila pemimpin dan pengambil kebijakan meniru jalan pemikiran putra Sang Fajar.
Samsul menerangkan Indonesia saat ini masuk negara G20 dan juga kaya sumber daya alam dan manusianya.
Samsul melanjutkan, sangat tepat apabila pengambil kebijakan negara ini membaca disertasi Sekjen DPP PDI Perjuangan itu. "Konsep besar yang digagas oleh Bung Karno harus bisa kita implementasikan dalam menyongsong Indonesia seratus tahun," jelas pria yang menyelesaikan jabatan Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh, Maret lalu.
Samsul juga menilai substansi pokok dari penelitian Hasto sebenarnya ingin membangkitkan spirit kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, gagasan Bung Karno harus diawali dengan adanya ide perjuangan.
"Suatu ide over opinion, suatu ide yang bahkan dipandang tidak mungkin diwujudkan, suatu ide yang menciptakan semangat, gagasan dan tindakan perjuangan," tambahnya.
Mantan Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh itu mengatakan disertasi Hasto mengingatkan seluruh masyarakat bahwa Indonesia sebagai bangsa bisa menjadi poros kekuatan yang menjaga perdamaian dunia.
"Sangat menarik apa yang telah ditulis oleh Pak Hasto. Dan bagaimana kita terapkan hari ini di tengah dunia yang selesai perang dingin tetapi menuju perang informasi dan media, serta penguasaan ekonomi dengan perang baru ke depan. Saya rasa sangat relevan apabila Indonesia yang bebas aktif ini untuk geopolitik Bung Karno yang Indonesia baru merdeka saja bisa disegani dunia," kata Syamsul, Kamis (9/6/2022).
Samsul menambahkan, Bung Karno juga mendapat gelar sebagai Pendekar dan Pembebas Bangsa Islam dalam Konferensi Asia-Afrika pada 1965. Menurutnya, geopolitik Bung Karno tentu akan berlipat ganda efeknya apabila pemimpin dan pengambil kebijakan meniru jalan pemikiran putra Sang Fajar.
Samsul menerangkan Indonesia saat ini masuk negara G20 dan juga kaya sumber daya alam dan manusianya.
Samsul melanjutkan, sangat tepat apabila pengambil kebijakan negara ini membaca disertasi Sekjen DPP PDI Perjuangan itu. "Konsep besar yang digagas oleh Bung Karno harus bisa kita implementasikan dalam menyongsong Indonesia seratus tahun," jelas pria yang menyelesaikan jabatan Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh, Maret lalu.
Samsul juga menilai substansi pokok dari penelitian Hasto sebenarnya ingin membangkitkan spirit kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, gagasan Bung Karno harus diawali dengan adanya ide perjuangan.
"Suatu ide over opinion, suatu ide yang bahkan dipandang tidak mungkin diwujudkan, suatu ide yang menciptakan semangat, gagasan dan tindakan perjuangan," tambahnya.