Meramu Kurikulum, Jalan Masuk Penuhi Tuntutan Zaman

Rabu, 22 Juni 2022 - 21:19 WIB
loading...
Meramu Kurikulum, Jalan...
Ketua AP2TPI Zahrotur Rusyda Hinduan SPsi MOP PhD dan Koordinator AP2TPI se-Jabodetabek Dr. Silverius Y Soeharso,SE, MM.Psi
A A A
JAKARTA - Saat ini para ahli psikologi mendapat tantangan situasi yang lebih berat oleh keadaan. Mengingat banyak peristiwa yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat, mulai dari tekanan psikologi pascapandemi, disrupsi industri 4.0, perang antara Rusia dan Ukraina, masyarakat dunia mendapat tekanan mental.

Keadaaan ini memacu para ahli psikologi untuk meramu metode tertentu sehingga layanan psikologi pada masyarakat lebih tepat sasaran. Dekan Psikologi UP Dr. Silverius Y Soeharso,SE, MM.Psi menuturkan pandemi Covid-19 tidak hanya berefek pada kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh kepada kesehatan mental seseorang. Berbagai permasalahan yang terjadi karena Covid-19 ini dinilai menjadi sumber stres baru bagi masyarakat.

Keadaan ini, ungkap Silverius menjadi diskursus bagi kalangan psikologi. Oleh karena itu sebagai lembaga akademik yang tentunya menjadi rahim lahirnya para psikolog terpanggil untuk turut serta menyelesaikan permasalahan masyarakat. Salah satunya adalah dengan meramu kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan pasar.

“Selama ini, kita tidak pernah berfikir bahwa para nakes itu memerlukan pendampingan para psikolog. Lantaran mereka juga terpapar . Jika terpapar mereka sadar bahwa dirinya bisa menjadi korban, “katanya

Di sinilah, ungkap Silverius, pentingnya kehadiran Psikolog di sisi para Nakes. “Bagaimana cara agar nakes yang terpapar memiliki harapan hidup yang positif. Karena imunitas dapat diciptakan dari kesehatan mental yang baik. Kalau sudah stress, takut maka akan parah, “ ujarnya.

Dengan fakta dan tuntutan kebutuhan tersebut selaku Koordinator Wilayah Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) se-Jabodetabek pihaknya menyelenggarakan Kolokium Khusus AP2TPI di Hotel Sari Pacific, Jakarta, pada 22-23 Juni 2022.

Kolokium tersebut membicarakan berbagai hal termasuk membicaraan kurikulum yang sesuai tuntutan masyarakat, baik jalur akademik (S1, S2, S3) maupun jalur profesi (psikolog umum, psikolog spesialis, psikolog sub/super spesialis). Dengan demikian lulusan akan mampu menjawab tantangan zaman.

Hal senada dinyatakan Ketua AP2TPI Zahrotur Rusyda Hinduan SPsi MOP PhD bahwa kolokium ini digelar untuk memastikan standar lulusan program studi pendidikan psikologi sama, baik lulus di Aceh maupun Papua, memiliki kompetensi, sikap, skill, knowledge yang sama.

Zahrotur menjelaskan pihaknya ingin membuat standar yang sama dengan cara membuat kebijakan hingga setiap prodi psikologi akan mengikuti kebijakan yang diturunkan. Kebijakan diturunkan dari Peraturan Pemerintah, isu-isu terkini. “Misalnya sekarang pascapandemi banyak layanan psikologi secara online maka kami ingin membuat standarnya. Agar layanan masyarakat mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar tetapi juga tetap terikat dengan etika. Menjaga etika sangat penting, “ tegasnya.

Adanya tuntutan zaman dalam layanan Psikolog juga dipaparkan Silverius yang menurutnya menjadi diskursus tersendiri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2973 seconds (0.1#10.140)