Cerita Alin, Mahasiswa Unair yang Alami Culture Shock Saat Ikut IISMA ke Korsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alinea Onasis menjadi salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) awardee Indonesian International Student Mobility Awards ( IISMA ) yang berkesempatan menempuh studi di Korea University, Korea Selatan. Mahasiswa Hubungan Internasional itu membagikan ceritanya selama berkuliah di negeri Ginseng.
Alin, sapaan akrabnya, mendapatkan informasi mengenai IISMA dari kantor tempat Alin bekerja di fakultas, yaitu KIDI (Kantor Internasionalisasi dan Informasi). Perjuangan Alin mengikuti IISMA waktu itu lumayan berat, mengingat waktu pendaftaran yang hanya dibuka selama dua minggu sedangkan persyaratan yang diajukan begitu banyak. “Belum lagi aku masih punya tugas-tugas kuliah mingguan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (2/7/2022).
Namun, berkat dukungan dan bantuan dari orang tua, staf Airlangga Global Engagement (AGE), dosen, dan teman-teman, Alin berhasil diterima di IISMA setelah melewati seleksi berkas dan seleksi interview. Unair melalui AGE memberikan dukungan selama proses pendaftaran, seleksi, persiapan keberangkatan, hingga pada saat keberangkatan.
Baca: Cerita Mahasiswa ITS Studi di Korsel dan Terkesan dengan Budaya Tepat Waktu
“Selama proses-proses tersebut, AGE selalu mendampingi seluruh kandidat dan awardee IISMA dengan memberikan bantuan informasi dan bantuan dana,” tutur Alin.
Selain itu, secara pribadi, Unair juga telah memberikan bantuan berupa bantuan dana karantina. Setibanya di Korea, Alin ternyata harus mengeluarkan tambahan biaya karantina.
Culture Shock Selama di Korsel
Culture shock yang paling berkesan selama Alin berada di Korea Selatan adalah mengenai ketenangan dan keteraturan dari penduduknya. Pasalnya, penduduk Korea Selatan selalu on-time dan punctual (tepat waktu).
“Tata kota yang begitu rapi juga menjadi salah satu bentuk culture shock untukku yang terbiasa dengan kebisingan Kota Surabaya,” tutur mahasiswa asal Surabaya itu.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair itu kemudian bercerita bahwa penduduk lokal Korea Selatan cenderung pemalu. Oleh sebab itu, seperti slogan IISMA : Be Bold, diperlukan inisiatif dari dalam diri untuk mau memulai percakapan dengan mereka.
Alin, sapaan akrabnya, mendapatkan informasi mengenai IISMA dari kantor tempat Alin bekerja di fakultas, yaitu KIDI (Kantor Internasionalisasi dan Informasi). Perjuangan Alin mengikuti IISMA waktu itu lumayan berat, mengingat waktu pendaftaran yang hanya dibuka selama dua minggu sedangkan persyaratan yang diajukan begitu banyak. “Belum lagi aku masih punya tugas-tugas kuliah mingguan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (2/7/2022).
Namun, berkat dukungan dan bantuan dari orang tua, staf Airlangga Global Engagement (AGE), dosen, dan teman-teman, Alin berhasil diterima di IISMA setelah melewati seleksi berkas dan seleksi interview. Unair melalui AGE memberikan dukungan selama proses pendaftaran, seleksi, persiapan keberangkatan, hingga pada saat keberangkatan.
Baca: Cerita Mahasiswa ITS Studi di Korsel dan Terkesan dengan Budaya Tepat Waktu
“Selama proses-proses tersebut, AGE selalu mendampingi seluruh kandidat dan awardee IISMA dengan memberikan bantuan informasi dan bantuan dana,” tutur Alin.
Selain itu, secara pribadi, Unair juga telah memberikan bantuan berupa bantuan dana karantina. Setibanya di Korea, Alin ternyata harus mengeluarkan tambahan biaya karantina.
Culture Shock Selama di Korsel
Culture shock yang paling berkesan selama Alin berada di Korea Selatan adalah mengenai ketenangan dan keteraturan dari penduduknya. Pasalnya, penduduk Korea Selatan selalu on-time dan punctual (tepat waktu).
“Tata kota yang begitu rapi juga menjadi salah satu bentuk culture shock untukku yang terbiasa dengan kebisingan Kota Surabaya,” tutur mahasiswa asal Surabaya itu.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair itu kemudian bercerita bahwa penduduk lokal Korea Selatan cenderung pemalu. Oleh sebab itu, seperti slogan IISMA : Be Bold, diperlukan inisiatif dari dalam diri untuk mau memulai percakapan dengan mereka.