UI, ASEAN University Network, dan PPI Dunia Gelar Webinar Penanganan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai salah satu universitas mitra pemerintah Indonesia dalam G20, Universitas Indonesia (UI) memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung kepemimpinan Indonesia.
Artinya, UI memiliki peran strategis dalam memfasilitasi diskusi dan dialog dan juga berkontribusi secara intelektual pada Presidensi G20 Indonesia .
Sebagai implementasinya, tim periset Fakultas Kesehatan Masyarakat dan DRRC Universitas Indonesia (FKM) yang diketuai oleh Prof. Fatma Lestari menyelenggarakan Webinar bertajuk “Harmonisasi dan Penguatan Standar Kesehatan Global dan Protokol Rekognisi Covid-19” pada 1 Juli 2022.
Webinar tersebut didukung oleh Direktur Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (DRP UI) dan berkolaborasi dengan ITTP-Covid-19, ASEAN University Network, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia
Adapun isu strategis yang dibahas pada webinar itu mencakup pandangan dari beberapa pakar tentang harmonisasi protokol Covid-19; pengalaman masyarakat sipil dari perwakilan negara G20 terkait protokol Covid-19.
Lainnya soal kemungkinan alternatif protokol Covid-19; mendiskusikan pembelajaran terkini tentang harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20; meninjau gap, kebijakan, dan regulasi saat ini terkait harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20;
Termasuk mengidentifikasi area potensial untuk perbaikan dan rekomendasi yang diperlukan dalam meningkatkan harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20.
Webinar ini juga diisi oleh pemateri kunci dari berbagai bidang yang mewakili berbagai institusi yang memegang peranan penting dalam penanganan Covid-19.
Adapun pemateri itu adalah sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) (ITTP), dan PPID. Webinar ini terbagi atas 2 sesi, yaitu sesi survey (tautan: https://bit.ly/G20HarmonizingSurvey) dan FGD pada pagi hari dan sesi Webinar pada siang hari bersama pemateri kunci.
Sesi FGD sendiri terbagi 2, yaitu sesi yang membahas harmonisasi tes dan vaksin Covid-19 yang difasilitasi oleh Prof. Fatma Lestari dari FKM/DRRC UI dengan Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH dari KSP dan sesi yang membahas interoperabilitas data Covid-19 yang difasilitasi oleh Dr. Hendy Wijaya dari FKM/DRRC UI.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati MSc. PhD, berterima kasih kepada FKM UI yang telah mendukung acara ini yang akan memberikan benefit nyata di tingkat region.
Direktur DRP UI Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. menambahkan Universitas Indonesia mendukung sepenuhnya pelaksanaan webinar ini. “Webinar ini adalah kontribusi nyata FKM UI bagi pelaksanaan G20 di Indonesia," terangnya.
Dalam sesi materi Prof. Fatma Lestari mengatakan bahwa riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin dan data interopabilitas Covid-19.
Sejalan dengan itu, Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP) menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20.
Sementara itu dr. Imran Pambudi, MPHM dari Kemenkes RI menginformasikan tentang implementasi penggunaan G20 universal verifier untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin.
“Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal“ Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dari FKM menegaskan
Berbagi pengalaman sebagai pelaku perjalanan antar negara G20, dr. Anthony P. Sunjaya PhD. (candidate), mengatakan pentingnya penggunaan framework dan decision making matrix untuk menentukan regulasi dan protokol.
Sebagai kesimpulannya disepakati bahwa harmonisasi protokol itu sangat perlu dan sharing data sebagai bagian harmonisasi protokol Covid-19 harus diteruskan dengan memperhatikan data data apa saja yang dapat dishare yaitu data dalam bentuk aggregated/federated data, data genom, dan format common data module.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam harmonisasi protokol adalah harus terbangunnya trust antara publik/masyarakat dan wali data (data custodian).
Sebagai capaian utama dari webinar ini adalah berbagai pengalaman dan pengetahuan serta kebijakan terkini tentang protokol Covid-19 dalam rangka mewujudkan dan berkontribusi dalam harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G-20 dan area potensial untuk perbaikan.
Artinya, UI memiliki peran strategis dalam memfasilitasi diskusi dan dialog dan juga berkontribusi secara intelektual pada Presidensi G20 Indonesia .
Sebagai implementasinya, tim periset Fakultas Kesehatan Masyarakat dan DRRC Universitas Indonesia (FKM) yang diketuai oleh Prof. Fatma Lestari menyelenggarakan Webinar bertajuk “Harmonisasi dan Penguatan Standar Kesehatan Global dan Protokol Rekognisi Covid-19” pada 1 Juli 2022.
Webinar tersebut didukung oleh Direktur Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (DRP UI) dan berkolaborasi dengan ITTP-Covid-19, ASEAN University Network, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia
Adapun isu strategis yang dibahas pada webinar itu mencakup pandangan dari beberapa pakar tentang harmonisasi protokol Covid-19; pengalaman masyarakat sipil dari perwakilan negara G20 terkait protokol Covid-19.
Lainnya soal kemungkinan alternatif protokol Covid-19; mendiskusikan pembelajaran terkini tentang harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20; meninjau gap, kebijakan, dan regulasi saat ini terkait harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20;
Termasuk mengidentifikasi area potensial untuk perbaikan dan rekomendasi yang diperlukan dalam meningkatkan harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G20.
Webinar ini juga diisi oleh pemateri kunci dari berbagai bidang yang mewakili berbagai institusi yang memegang peranan penting dalam penanganan Covid-19.
Adapun pemateri itu adalah sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) (ITTP), dan PPID. Webinar ini terbagi atas 2 sesi, yaitu sesi survey (tautan: https://bit.ly/G20HarmonizingSurvey) dan FGD pada pagi hari dan sesi Webinar pada siang hari bersama pemateri kunci.
Sesi FGD sendiri terbagi 2, yaitu sesi yang membahas harmonisasi tes dan vaksin Covid-19 yang difasilitasi oleh Prof. Fatma Lestari dari FKM/DRRC UI dengan Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH dari KSP dan sesi yang membahas interoperabilitas data Covid-19 yang difasilitasi oleh Dr. Hendy Wijaya dari FKM/DRRC UI.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati MSc. PhD, berterima kasih kepada FKM UI yang telah mendukung acara ini yang akan memberikan benefit nyata di tingkat region.
Direktur DRP UI Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. menambahkan Universitas Indonesia mendukung sepenuhnya pelaksanaan webinar ini. “Webinar ini adalah kontribusi nyata FKM UI bagi pelaksanaan G20 di Indonesia," terangnya.
Dalam sesi materi Prof. Fatma Lestari mengatakan bahwa riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin dan data interopabilitas Covid-19.
Sejalan dengan itu, Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP) menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20.
Sementara itu dr. Imran Pambudi, MPHM dari Kemenkes RI menginformasikan tentang implementasi penggunaan G20 universal verifier untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin.
“Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal“ Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dari FKM menegaskan
Berbagi pengalaman sebagai pelaku perjalanan antar negara G20, dr. Anthony P. Sunjaya PhD. (candidate), mengatakan pentingnya penggunaan framework dan decision making matrix untuk menentukan regulasi dan protokol.
Sebagai kesimpulannya disepakati bahwa harmonisasi protokol itu sangat perlu dan sharing data sebagai bagian harmonisasi protokol Covid-19 harus diteruskan dengan memperhatikan data data apa saja yang dapat dishare yaitu data dalam bentuk aggregated/federated data, data genom, dan format common data module.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam harmonisasi protokol adalah harus terbangunnya trust antara publik/masyarakat dan wali data (data custodian).
Sebagai capaian utama dari webinar ini adalah berbagai pengalaman dan pengetahuan serta kebijakan terkini tentang protokol Covid-19 dalam rangka mewujudkan dan berkontribusi dalam harmonisasi protokol Covid-19 antar Negara G-20 dan area potensial untuk perbaikan.
(mpw)