Mahasiswa ITB Gagas Rumah Terapung untuk Solusi Banjir Jakarta

Kamis, 28 Juli 2022 - 14:24 WIB
loading...
Mahasiswa ITB Gagas Rumah Terapung untuk Solusi Banjir Jakarta
Desain rumah terapung mahasiswa ITB. Foto/Tangkap layar laman ITB.
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung ( ITB ) Muhammad Isa Tsaqif merancang desain perumahan apung tahan banjir yang lengkap dengan segala fasilitasnya. Konsep ini dibuat sebagai salah satu solusi untuk permasalahan banjir di Jakarta.

Ide Isa, panggilan akrabnya, dirangkum dalam Tugas Akhirnya yang bertajuk desain “Cilincing Flood Resilient Housing”,. Isa merupakan mahasiswa Arsitektur ITB yang kemarin baru saja merampungkan studinya.

Sebagai warga asal Jakarta, Isa kian menyadari ancaman yang menghantui wilayah metropolitan ini. Makin didorong dengan isu tenggelamnya Jakarta di tahun 2050, Isa merasa masih kurangnya langkah riil guna mencegah ataupun mengatasi krisis ini.

Baca: UI dan 15 PTN-BH Bahas Peluncuran Dana Abadi untuk Menuju World Class University

Dari premis ini, Isa memutuskan untuk berbalik dan mencari intisari masalah untuk menemukan jawaban yang paling relevan. Kesimpulannya, adalah dengan mencari cara untuk hidup beradaptasi dalam genangan air tersebut.

“Banyak bangunan apung yang sebenarnya sudah dibuat, namun selama ini bentuknya masih satuan. Dengan mencoba untuk merealisasikan konsep rumah padat penghuni apung yang lengkap dengan fasilitas penunjang yang juga dapat mengapung di kala banjir, saya berharap dapat memberikan kontribusi perkembangan ilmu arsitektur dan pembangunan ke depannya,” katanya, dikutip dari laman ITB, Kamis (28/7/2022).

Berdasarkan penelitiannya, hampir seluruh kota di daerah pesisir sebenarnya berisiko kehilangan lahan tinggal karena perubahan iklim yang kian mengglobal. Dari kajian desain yang dibuatnya ini, ia ingin membuka pikiran masyarakat.

“Dengan modal dan ilmu yang cukup, sebenarnya kita dapat memilih untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Bila kita terapkan adat ini, maka saya yakin hasil kerja saya dapat membantu masyarakat luas dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari,” ungkapnya.

Baca: UGM dan Politeknik Pertanian Siap Lahirkan Petani Modern dengan Inovasi Terbaru

Dalam pengerjaan, inovasi Isa ini didukung dosen pembimbing dari kelompok keahlian khusus: Dr. Allis Nurdini, S.T., M.T. (KK Perumahan dan Permukiman), didampingi Rr. Diah Asih Purwaningrum, S.T., M.T., Ph.D. (KK Perancangan Arsitektur) dan Dr. Eng. Mochamad Donny Koerniawan, S.T., M.T. (KK Teknologi Bangunan).

Walaupun sudah digadang sebagai salah satu Tugas Akhir Arsitektur 2022 terbaik dan memboyong predikat Cum Laude dengan IPK 3.80, Isa menyampaikan kesadarannya bahwa penelitiannya ini belum sepenuhnya optimal.

“Ya, salah satunya disebabkan karena cukup sulit ketika proses pengerjaan. Karena, preseden serupa masih minim bahkan nyaris tidak ada. Saat itu, saya juga terhalang kendala teknis karena diharuskan untuk mempertimbangkan kemampuan beban apung benda. Saya harus berkonsultasi dengan mahasiswa dari Teknik Kelautan untuk mendapatkannya,” jelasnya. Sehingga untuk kajian lebih lanjut diperlukan keilmuan yang multidisiplin.

Menyadari masih belum seutuhnya sempurna, Isa pun menyampaikan niatnya untuk melanjutkan penelitian ini di masa depan. “Saya berniat untuk mendalami konsep rumah di lokasi padat penduduk (squatter area) ini, sehingga mereka berpotensi untuk dinaikkan taraf hidupnya,” timpalnya.

“Fokus dengan tujuan hidup, miliki kegigihan dan modal yang cukup. Jangan sombong, terus belajar walau dari siapa pun itu. Terakhir, ketika kamu merasa tertinggal, ingatlah bahwa semua perlu proses dan semua orang memiliki pace-nya sendiri,” pesannya kepada para pemikir desain lainnya.

Isa juga memberikan tips untuk mempraktikkan design thinking dalam penyelesaian masalah. Dengan metode ini, kita dapat melihat masalah dengan cara yang “out of the box”, sehingga terbuka potensi menemukan solusi yang baru.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)