ITS Raih Pendanaan Terbanyak untuk Program Wirausaha Mahasiswa Kemendikbudristek

Kamis, 04 Agustus 2022 - 15:47 WIB
loading...
ITS Raih Pendanaan Terbanyak untuk Program Wirausaha Mahasiswa Kemendikbudristek
ITS meraih pendanaan terbanyak untuk Program Wirausaha Mahasiswa Kemendikbudristek. Foto/Dok/Humas ITS.
A A A
JAKARTA - Sebanyak 10 proposal usaha garapan mahasiswa ITS dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022 lolos mendapatkan pendanaan. ITS pun berhasil meraih pendanaan terbanyak dalam program Kemendikbudristek tersebut.

Kepala Seksi Kewirausahaan dan Bimbingan Konseling Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Muchammad Nurif mengungkapkan, P2MW merupakan program pengembangan usaha melalui bantuan dana dan pembinaan yang digaungkan kepada seluruh mahasiswa yang telah memiliki usaha.

“Tak jauh berbeda, IWDM juga merupakan program pengembangan usaha namun bergerak di bidang digital,” ungkapnya, melalui siaran pers, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Apakah STAN Ada Tes Fisik? Simak Tahapannya

Nurif menambahkan, enam proposal yang diajukan untuk lima kategori usaha di P2MW berhasil lolos seluruhnya. Kategori usaha yang dimaksud di antaranya adalah Makanan dan Minuman, Produksi atau Budidaya, Industri Kreatif Seni Budaya dan Pariwisata, Jasa dan Perdagangan, serta Teknologi Terapan.

“Sedangkan untuk program IWDM, terdapat empat dari lima proposal mahasiswa ITS yang berhasil lolos seleksi pendanaan,” terangnya.

Menurut Nurif, besaran bantuan yang disetujui oleh Kemendikbudristek untuk P2MW bermacam-macam, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 16 juta. Dana tersebut akan dialokasikan 80 persen untuk pengembangan usaha mahasiswa dan 20 persen untuk manajemen pengelolaan bantuan.

“Sedangkan untuk IWDM, kami belum mendapatkan informasi terkait besaran bantuannya mengingat pengumuman pendanaan baru disampaikan Selasa (2/8) lalu,” ungkapnya.

Nurif menyampaikan bahwa dana bantuan tersebut hanya boleh digunakan untuk keperluan usaha, seperti proses produksi dan pengembangan produk, legalitas, perizinan, sertifikasi, dan standarisasi.

“Selain itu, dana juga dialokasikan untuk honor pendamping dan pembimbing, honor narasumber, serta biaya manajemen yang relevan,” bebernya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)