Puskamnas Ubhara Jaya Harap Gen Z Waspada Penyebaran Radikalisme Melalui Media Sosial

Selasa, 16 Agustus 2022 - 07:51 WIB
loading...
Puskamnas Ubhara Jaya...
Diskusi Publik bertema yang diselenggarakan Puskamnas Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) di Jakarta, Minggu (14/8). Foto/Dok/Ubhara Jaya
A A A
JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ( Ubhara Jaya ) Indah Pangestu Amaritasari berharap Gen Z lebih mewaspadai penyebaran radikalisme melalui media sosial.

Hal itu diungkap Indah dalam Diskusi Publik bertema, “Radikalisme dan Cita-cita Khilafah Perspektif Keamanan Nasional,” yang diselenggarakan Puskamnas Universitas Bhayangkara Jakarta Raya di Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Baca juga: Peneliti ITB: Belajar sambil Bermain Paling Cocok untuk Mendidik Generasi Z

Kenaikan ini, menurut Indah, dipicu oleh semakin gencarnya kampanye dan propaganda ISIS di media sosial seperti YouTube, Facebook dan Twitter sejak 2014 lalu.

“Kalau kita lihat hubungan linimasa dengan pergerakan terorisme di Indonesia menarik karena ternyata gerakan terorisme tidak hanya bergerak dengan jaringan internasional, tetapi ada konteks dilakukan serangan mandiri,” katanya.

“Kenapa? Karena ISIS, tepatnya sejak tahun 2014 menggunakan media sosial menyebarkan propagandanya,” imbuhnya.

Baca juga: UI Mantapkan Posisi Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022

ISIS, kata Indah, dalam propagandanya terus menyerukan agar pengikutnya melakukan jihad global secara mandiri atau lonewolf sehingga tren serangan terorisme naik.

“Ini ada hubungannya dengan apa yang diminta ISIS untuk melakukan global jihad atau lonewolf di negara masing-masing,” ujarnya.

Sebab itu, lanjutnya, penggunaan media sosial di kalangan Gen Z harus diwaspadai, jangan sampai justru menjadi perantara terjadinya radikalisasi. “Gen Z banyak mencari konten-konten agama secara instan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Indah berharap pencegahan terorisme dan radikalisme berbasis kekerasan di Indonesia dikakukan secara komprehensif. “Dalam arti mengadress semua isu termasuk memperhatikan hak asasi manusia (HAM) dan gender,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Eks Juru Bicara Presiden Gus Dur, Ngatawi Al-Zastrow menyebut radikalisme harus jadi musuh bersama karena menjadi ancaman bagi bangsa.

“Jadi berbahaya dan ini lintas teritori, maka ini jadi musuh bersama bagi nation state. Bukan apa-apa karena yang diancam kemanusiaan, peradaban dan tatanan sosial. Semuanya jadi rusak sehingga dia (radikalisme berbasis kekerasan) jadi alfasad atau perusak,” katanya.

Ia mengatakan orang bisa terjangkit virus radikalisme karena pemahaman agama yang salah dan terlalu skriptualis memahami teks-yeks agama. “Adanya faktor kemiskinan, ajakan, bodoh karena pendidikan yang buruk, dan lain-lain, menuurt saya, kuncinya satu, yaitu kesalahpahaman dalam mamahami agama,” tegasnya.

Ia kemudian mencontohkan gembong teroris Dr Azhari yang diduga kuat menjadi dalang dan otak sejumlah aksi teror di Indonesia. “Peracik bom Dr Azhari itu orang kaya. Dokter Azhari itu juga pinter,” ungkapnya.

Sementara itu, masih di forum yang sama, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan perlunya membuka ruang setiap perbedaan dan penjelasan tentang demokrasi sebagai sistem pemerintahan.

“Mereka (kelompok radikal) bisa hidup karena demokrasi. Ancaman keberadaan mereka adalah kematian demokrasi. Jadi, kalau demokrasi mati, korban pertama adalah mereka,” ujarnya.

Ray mengatakan, pergantian kepemimpinan dari Nabi Muhammad ke para sahabat justru mencerminkan ciri-ciri demokrasi.

“Kalau kita lihat 4 khalifah itu saya kira mereka tidak sedang mendirikan khilafah, melainkan sedang mempromosikan cikal bakal demokrasi,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Prodi Sains Komunikasi...
Prodi Sains Komunikasi MNC University Gelar Kuliah Praktisi, Mahasiswa Diajak Asah Kreativitas dan Kembangkan Ide Konten di Media Sosial
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
Polda Metro Jaya Pastikan...
Polda Metro Jaya Pastikan Usut Tuntas Group Facebook Fantasi Sedarah
STOP! Jangan Download...
STOP! Jangan Download Video TikTok Sebelum Coba Cara Ini
Hindari Ganguan Mental,...
Hindari Ganguan Mental, Banyak Orang Kembali ke HP Jadul
Rekomendasi
Mimpi Naik Takhta Terancam,...
Mimpi Naik Takhta Terancam, Keputusan Mengejutkan Raja Charles III Buat Pangeran William Kaget
Trump: Perundingan Ukraina...
Trump: Perundingan Ukraina Tak akan Berlanjut kecuali Putin dan Saya Bertemu
Korupsi APD Covid-19,...
Korupsi APD Covid-19, Eks Pejabat Kementerian Kesehatan Dituntut 4 Tahun Penjara
Ingin Damai dengan Keluarga...
Ingin Damai dengan Keluarga Kerajaan, Pangeran Harry Diminta Ucapkan Satu Kata Ini
Gas Surplus, Tapi Ketidakseimbangan...
Gas Surplus, Tapi Ketidakseimbangan Supply dan Demand Makin Lebar
Kondisi Makroekonomi...
Kondisi Makroekonomi Penuh Dinamika, BRI Life Catatkan Kenaikan Laba 42%
Berita Terkini
SPMB DKI Jakarta Resmi...
SPMB DKI Jakarta Resmi Dibuka 19 Mei 2025, Catat Jadwal Penerimaan SD, SMP, SMA, dan SMK
Universitas Kristen...
Universitas Kristen Maranatha Buka Prodi Baru Program Sarjana Arsitektur
Wisuda UPH 2025: 1.921...
Wisuda UPH 2025: 1.921 Lulusan Diutus untuk Menjadi Pemimpin Berintegritas dan Berdampak
FSRD IKJ dan KEHATI...
FSRD IKJ dan KEHATI Bangun Laboratorium Pewarna Alam dari Tanaman Lokal Indonesia
Tim e-Sport MNC University...
Tim e-Sport MNC University Raih Juara 2 Lomba Mobile Legends Dies Natalis STIKES RS Husada Jakarta
SPMB Jawa Barat 2025...
SPMB Jawa Barat 2025 Dimulai 10 Juni, Ini Jadwal dan Kuota Jalurnya
Infografis
Sering Diucapkan Gen...
Sering Diucapkan Gen Z, Berikut Istilah Parasocial Relationship
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved