FMIPA UI Kembangkan Teknologi Pemantau Curah Hujan

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 09:53 WIB
loading...
FMIPA UI Kembangkan...
Teknologi pemantau curah hujan FMIPA UI dipasang di Sumedang Selatan. Foto/Humas UI.
A A A
JAKARTA - Curah hujan dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan banjir, karena itu dibutuhkan alat pemantau agar dapat memprediksi jumlah tersebut. Sejalan dengan Rencana Strategis Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2020-2024 yang salah satunya adalah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, dan teknologi demi menjawab tantangan persoalan di tengah masyarakat.

Tim dari Departemen Geosains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) itu diketuai oleh Dr. Eng. Supriyanto, hadir secara langsung di area Sungai Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, untuk memasang teknologi pemantau curah hujan, pada Kamis (18/8/2022). Teknologi karya anak bangsa ini diberi nama pantir.

Baca juga: Daftar 15 Sekolah Terbaik di Jawa Barat Versi LTMPT, Cek di Sini

Dr. Eng. Supriyanto mengatakan pantir memiliki kemampuan untuk mengukur intensitas curah hujan, tinggi muka air sungai, tinggi muka air tanah, suhu dan kelembaban lingkungan di area pemasangan. Dengan pemanfaatan pantir peningkatan potensi bencana banjir yang kerap mengancam masyarakat Indonesia saat musim penghujan dapat diketahui lebih awal, sehingga dampak kerugian materi maupun korban jiwa dapat dihindari atau diminimalisir.

“Pantir dapat diandalkan untuk memitigasi bencana banjir melalui pemantauan tinggi muka air sungai, tinggi muka air tanah dan intensitas curah hujan di wilayah tangkapan air (catchment area),” kata Supriyanto menerangkan kegunaan pantir, melalui siaran pers, Sabtu (27/8/2022).

Hasil pengukuran juga dapat diakses oleh masyarakat melalui website pada tautan https://dev-pantir.geosinyal.id dengan mengisi alamat email: [email protected] dan password: public.

Dalam kondisi normal, hasil pengukuran alat Pantir akan di-update setiap 10 menit. Namun pada kondisi siaga, hasil pengukuran di-update setiap 5 menit atau bahkan setiap 3 menit. Pantir dirancang dan dikembangkan di Laboratorium Kebencanaan Departemen Geosains FMIPA UI pada tahun 2019.

Baca juga: 15 Sekolah Terbaik di Jawa Timur Berdasarkan Nilai UTBK 2022 Versi LTMPT

Pantir mulai diuji coba di lingkungan yang sesungguhnya sepanjang tahun 2020, yaitu di kawasan kampus UI dan Kota Depok. Memasuki tahun 2021 hingga 2022 pantir juga telah dipasang di tiga sungai di Jawa Barat, yaitu sungai Ciliwung di Kota Depok, sungai Cibeet di Kabupaten Karawang, dan yang terakhir dan baru saja dilakukan adalah di sungai Citengah di Kabupaten Sumedang.

Di dalam teknologi ini tersemat sebuah elektronika digital berupa mikrokontroler 32-bit yang mengendalikan sensor pemantau ketinggian muka air dan sensor intensitas curah hujan. Data hasil pantauan Pantir dapat disimpan dalam SD-Card ataupun dikirim ke database server melalui jaringan internet.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)