Perpustakaan Didorong Jadi Sumber Pembelajaran di Masyarakat

Selasa, 30 Agustus 2022 - 18:52 WIB
loading...
Perpustakaan Didorong...
Ilustrasi perpustakaan. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Perpustakaan harus mengajarkan pengetahuan tentang kearifan lokal dan pengetahuan modern di tengah masyarakat. Kedua pengetahuan tersebut mampu menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, dan aktif.

Direktur Kebijakan dan Advokasi International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA), Stephen Wyber, menyatakan untuk membangun masa depan yang inklusif pada era digital dan mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi persaingan global, sektor pendidikan harus dibenahi secara keseluruhan. Pada masa kini, tegasnya, yang terpenting adalah memberikan peluang kepada masyarakat untuk mempelajari yang mereka butuhkan dengan pendekatan kepedulian.

Baca juga: Nadiem: RUU Sisdiknas Kebijakan Paling Berdampak Positif Agar Guru Sejahtera

Hal tersebut disampaikan Stephen Wyber dalam webinar Urban-20 (U20) Side Event dengan tema Enabling Cities, Caring Cities yang diselenggarakan secara hibrida oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Selasa (30/8/2022). IFLA adalah badan internasional yang mewakili kepentingan layanan perpustakaan dan informasi serta penggunanya.

Lebih lanjut, Stephen mengingatkan agar tidak hanya terpaku pada pendidikan formal. Menurutnya, pendidikan harus diperluas hingga ke perpustakaan dan lembaga pembelajaran orang dewasa. Keduanya menjadi infrastruktur yang peduli dengan kesejahteraan dan masa depan masyarakat di setiap kota di dunia.

“Yang diharapkan dari akhir kegiatan hari ini ialah kita mendapatkan beberapa pesan kunci dan ide bagus tentang bagaimana kita bisa menjalankan peran perpustakaan dan lembaga pembelajaran orang dewasa untuk menjadi bagian kunci dari agenda pemerintahan Republik Indonesia yang berdasar pada perhelatan Presidensi G20,” harapnya, melalui siaran pers, Selasa (30/8/2022).

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, menyatakan berdasarkan catatan Bappenas dan BPS, sebagian besar masyarakat Indonesia terjun sebagai kepala keluarga dengan bermodalkan ijazah pendidikan umum. Oleh karena itu, masyarakat tersebut perlu dididik melalui pendidikan nonformal.

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengubah paradigma perpustakaan di dunia agar dapat bertransformasi dan kehadirannya dirasakan masyarakat. Dia berharap perpustakaan tidak lagi menjadi simbol.

Baca juga: Mau Jadi Guru melalui PPG Prajabatan Gelombang 2? Begini Cara Daftarnya

“Misi kita adalah meyakinkan kepada siapa saja bahwa dia bisa berubah dengan satu buku yang relevan dengan pilihan ekonominya. Karena peran untuk menolong masyarakat yang termarjinalkan dengan buku-buku ilmu terapan itu sangat penting,” jelasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)