Pakar Teknologi Pangan IPB University Sebut Pentingnya Konsumsi Air bagi Ibu Hamil dan Menyusui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah menjelaskan, air merupakan zat gizi dengan kontribusi terbesar dalam tubuh.
Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain. Termasuk saat masa kehamilan dan menyusui untuk mendukung perkembangan janin dan bayi yang baru lahir.
Hal ini dikarenakan air menjadi komposisi utama dari janin yaitu hingga 70-90%, begitu pula pada komposisi ASI yang mencapai hingga 87%.
"Makanya, ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk meminum 1 hingga 3 gelas lebih banyak dibandingkan kebutuhan wanita umumnya," kata Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah pada acara Food Ingredient Asia Conference, dalam keterangan pers, Jumat (9/9/2022).
Acara ini diselenggarakan oleh Southeast Asian Food Science and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center–LPPM IPB bekerja sama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia pada 7-9 September 2022 di JIEXPO Kemayoran.
Pada kesempaan tersebut, Prof. Hardinsyah, menekankan mengenai pentingnya air sebagai asupan gizi pada periode kehamilan dan menyusui yang sayangnya masih sering terlupakan.
Berdasarkan riset yang dilakukan di Indonesia, 2 dari 5 ibu hamil dan 5 dari 10 ibu menyusui ternyata belum cukup minum. Salah satu penyebab dari perubahan perilaku hidrasi selama masa kehamilan adalah fluktuasi hormon dan perubahan berat badan sehingga menyebabkan gejala mual, mulut tidak enak, dan tenggorokan terasa lebih kering.
Survei terhadap lebih dari 1.000 ibu hamil dari 24 provinsi di Indonesia menunjukkan 7 dari 10 ibu hamil menggantikan asupan air minum mereka dengan teh.
Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain. Termasuk saat masa kehamilan dan menyusui untuk mendukung perkembangan janin dan bayi yang baru lahir.
Hal ini dikarenakan air menjadi komposisi utama dari janin yaitu hingga 70-90%, begitu pula pada komposisi ASI yang mencapai hingga 87%.
"Makanya, ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk meminum 1 hingga 3 gelas lebih banyak dibandingkan kebutuhan wanita umumnya," kata Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah pada acara Food Ingredient Asia Conference, dalam keterangan pers, Jumat (9/9/2022).
Acara ini diselenggarakan oleh Southeast Asian Food Science and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center–LPPM IPB bekerja sama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia pada 7-9 September 2022 di JIEXPO Kemayoran.
Baca Juga
Pada kesempaan tersebut, Prof. Hardinsyah, menekankan mengenai pentingnya air sebagai asupan gizi pada periode kehamilan dan menyusui yang sayangnya masih sering terlupakan.
Berdasarkan riset yang dilakukan di Indonesia, 2 dari 5 ibu hamil dan 5 dari 10 ibu menyusui ternyata belum cukup minum. Salah satu penyebab dari perubahan perilaku hidrasi selama masa kehamilan adalah fluktuasi hormon dan perubahan berat badan sehingga menyebabkan gejala mual, mulut tidak enak, dan tenggorokan terasa lebih kering.
Survei terhadap lebih dari 1.000 ibu hamil dari 24 provinsi di Indonesia menunjukkan 7 dari 10 ibu hamil menggantikan asupan air minum mereka dengan teh.