Ini Cerita Wisudawan Terbaik Universitas Indonesia yang Masuk Jalur OSN
loading...
A
A
A
DEPOK - Novita Furia Putri , Mahasiswi Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Pendidikan S1 pada Wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022.
Novita berhasil lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) 3,97. Novita menceritakan, keberhasilan tersebut diraihnya dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh.
Dirinya menempuh pendidikan di FEB UI atas prestasinya di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Dia mendapat Medali Perunggu dalam kejuaraan tersebut. Kemudian dia memilih masuk UI melalui jalur prestasi.
Dia juga berhasil menjadi salah satu awardee yang mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI selama empat tahun kuliah.
Sejumlah prestasi diraih Novita selama berkuliah di UI. Antara lain, Juara III Kompetisi Penulisan Karya Ilmiah DEFINE yang diadakan Universitas Diponegoro; Juara Harapan I Business Case Competition dari PPM x Make Over; dan Juara Harapan III dalam perlombaan Seminar Nasional Riset Kebijakan Perbankan 2019 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, Novita juga aktif di organisasi dan acara kemahasiswaan, seperti Share UI, Kanopi FEB UI, IEO, Kompek FEB UI, dan Gandeng Foundation. Ia pun mengikuti program magang di berbagai perusahaan, seperti Fintech, Otomotif, FMCG, hingga E-Commerce.
“Kunci mendapatkan prestasi dan meraih predikat cumlaude adalah dengan belajar mengatur waktu dan energi yang kita punya. Seperti yang dikatakan dalam Teori Ekonomi, keinginan manusia tidak terbatas, tetapi karena waktu dan energi langka, kita perlu membuat pilihan," kata Novita, Minggu (11/9/2022).
"Oleh karena itu, kita harus membuat skala prioritas di seluruh aktivitas, baik yang sedang dijalani maupun yang direncanakan. Dengan skala prioritas, kita bisa berpikir dan menentukan mana yang benar-benar harus dijalani dan sesuai dengan goal kita,” tambahnya.
Menurut Novita, kuliah harus menjadi prioritas pertama. Setelah itu, baru ditentukan berapa magang, organisasi, lomba, dan kegiatan lain yang dapat diikuti sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Ini dilakukan agar mahasiswa tidak kewalahan dan dapat berkerja dengan baik. Tidak hanya itu, hal lain yang penting adalah untuk tetap rendah hati dan tidak pernah berhenti belajar. Dia pun tidak lupa untuk terus doa.
“Kapan pun merasa lelah selama berkuliah, saya selalu mengatakan ini pada diri sendiri: Ingatlah mengapa saya berada di sini. Kadang-kadang mungkin sulit, tetapi saya pasti bisa bertahan. Sama seperti bagaimana memulai, saya harus menyelesaikan perlombaan ini dengan baik,” kata Novita.
Keberhasilan Novita juga didukung oleh lingkungan. Dia pun berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik hingga memperoleh nilai yang memuaskan.
“Saya percaya mendapatkan cumlaude hanyalah bonus karena inti dari belajar di universitas adalah membekali diri dengan keterampilan agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Perguruan tinggi hanya empat tahun dan waktu berlalu sangat cepat. Perjalanan sesungguhnya baru dimulai setelah kita lulus. Jadi, gunakan waktu untuk belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat,” pesannya.
Rektor UI, Ari Kuncoro berpesan agar mahasiswa terus berusaha menggapai cita-cita. Usaha dan kerja keras diperlukan untuk mewujudkan impian. “Untuk mendapatkan berlian yang berkilau, perlu pressure. Pressure makes diamond,” kata rektor mengutip George Smith Patton, Jenderal Angkatan Darat lulusan sekolah militer West Point, New York, AS.
Novita berhasil lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) 3,97. Novita menceritakan, keberhasilan tersebut diraihnya dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh.
Dirinya menempuh pendidikan di FEB UI atas prestasinya di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Dia mendapat Medali Perunggu dalam kejuaraan tersebut. Kemudian dia memilih masuk UI melalui jalur prestasi.
Dia juga berhasil menjadi salah satu awardee yang mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI selama empat tahun kuliah.
Sejumlah prestasi diraih Novita selama berkuliah di UI. Antara lain, Juara III Kompetisi Penulisan Karya Ilmiah DEFINE yang diadakan Universitas Diponegoro; Juara Harapan I Business Case Competition dari PPM x Make Over; dan Juara Harapan III dalam perlombaan Seminar Nasional Riset Kebijakan Perbankan 2019 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, Novita juga aktif di organisasi dan acara kemahasiswaan, seperti Share UI, Kanopi FEB UI, IEO, Kompek FEB UI, dan Gandeng Foundation. Ia pun mengikuti program magang di berbagai perusahaan, seperti Fintech, Otomotif, FMCG, hingga E-Commerce.
“Kunci mendapatkan prestasi dan meraih predikat cumlaude adalah dengan belajar mengatur waktu dan energi yang kita punya. Seperti yang dikatakan dalam Teori Ekonomi, keinginan manusia tidak terbatas, tetapi karena waktu dan energi langka, kita perlu membuat pilihan," kata Novita, Minggu (11/9/2022).
"Oleh karena itu, kita harus membuat skala prioritas di seluruh aktivitas, baik yang sedang dijalani maupun yang direncanakan. Dengan skala prioritas, kita bisa berpikir dan menentukan mana yang benar-benar harus dijalani dan sesuai dengan goal kita,” tambahnya.
Menurut Novita, kuliah harus menjadi prioritas pertama. Setelah itu, baru ditentukan berapa magang, organisasi, lomba, dan kegiatan lain yang dapat diikuti sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Ini dilakukan agar mahasiswa tidak kewalahan dan dapat berkerja dengan baik. Tidak hanya itu, hal lain yang penting adalah untuk tetap rendah hati dan tidak pernah berhenti belajar. Dia pun tidak lupa untuk terus doa.
“Kapan pun merasa lelah selama berkuliah, saya selalu mengatakan ini pada diri sendiri: Ingatlah mengapa saya berada di sini. Kadang-kadang mungkin sulit, tetapi saya pasti bisa bertahan. Sama seperti bagaimana memulai, saya harus menyelesaikan perlombaan ini dengan baik,” kata Novita.
Keberhasilan Novita juga didukung oleh lingkungan. Dia pun berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik hingga memperoleh nilai yang memuaskan.
“Saya percaya mendapatkan cumlaude hanyalah bonus karena inti dari belajar di universitas adalah membekali diri dengan keterampilan agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Perguruan tinggi hanya empat tahun dan waktu berlalu sangat cepat. Perjalanan sesungguhnya baru dimulai setelah kita lulus. Jadi, gunakan waktu untuk belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat,” pesannya.
Rektor UI, Ari Kuncoro berpesan agar mahasiswa terus berusaha menggapai cita-cita. Usaha dan kerja keras diperlukan untuk mewujudkan impian. “Untuk mendapatkan berlian yang berkilau, perlu pressure. Pressure makes diamond,” kata rektor mengutip George Smith Patton, Jenderal Angkatan Darat lulusan sekolah militer West Point, New York, AS.
(mpw)