Kisah Ida Ayu dan I Wayan, 2 Mahasiswa UI Asal Bali Peraih IPK 4

Senin, 12 September 2022 - 17:12 WIB
loading...
Kisah Ida Ayu dan I...
Dua mahasiswa UI asal Bali meraih IPK sempurna, yaitu 4. Foto/Ilustrasi/Shutterstock.
A A A
JAKARTA - Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi dan I Wayan Gede Krisna Arimjaya adalah dua dari 23 peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4. Prestasi mereka diumumkan pada Wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022 yang diadakan pada 10–11 September 2022, di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.

Ida Ayu merupakan mahasiswa jenjang doktor pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT), sedangkan I Wayan merupakan mahasiswa jenjang magister pada Program Studi Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Keduanya merupakan putra-putri daerah asal Bali yang mampu membuktikan bahwa kesempatan belajar dapat diperoleh siapa saja, tanpa memandang asal, suku, ras, dan agama.

“Saya merasa sangat terhormat dan senang sekali dengan pencapaian ini. Dulu, tidak pernah terpikir untuk kuliah hingga S3 apalagi di UI. Namun, kehendak Tuhan membukakan jalan yang luar biasa, sehingga saya mendapatkan beasiswa S2–S3 sekaligus di UI, menyelesaikan studi tepat waktu dengan IPK terbaik, dan bisa menyandang gelar doktor pada usia 26 tahun. Terima kasih kepada keluarga dan seluruh pihak yang telah mendukung saya dan terima kasih untuk diri saya sendiri yang sudah kuat berjuang dan bertahan hingga di titik ini,” kata Ida Ayu, dikutip dari laman UI, Senin (12/9/2022).

Baca juga: 3 Artis Indonesia Lulusan Inggris, Nomor Terakhir Raih Gelar Magister

Ia merupakan penerima beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Keberhasilannya menyelesaikan program doktor dalam waktu singkat bukan hal yang mudah mengingat kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Selama masa pandemi, Ida sempat mengalami kemunduran perkembangan penelitian di laboratorium, karena beberapa bulan kampus ditutup total. Padahal, sebagai mahasiswa teknik dengan riset eksperimen, bekerja di lab adalah hal yang sangat penting baginya.

Ia pun memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan UI, seperti jurnal internasional yang dapat diakses secara gratis, referensi buku yang banyak di perpustakaan, fasilitas uji similaritas jurnal gratis, aplikasi microsoft student gratis, dan fasilitas lain untuk mendukung proses perkuliahan dan riset.

“Selain pemanfaatan fasilitas, komunikasi dengan pembimbing juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan riset. Masukan dan arahan dari pembimbing dapat memperkaya dan menajamkan penelitian. Selain itu, memperbanyak relasi di luar kampus, seperti dengan lembaga riset lain juga dapat membantu seseorang mendapat informasi dan wawasan sebagai penunjang penelitian,” ujarnya.

Ida Ayu berharap dapat mengembangkan hasil penelitian dalam skala yang lebih luas dan bisa diaplikasikan, sehingga dapat memberikan sumbangsih wawasan untuk masalah energi yang ada, khususnya di Indonesia. Disertasi Ida Ayu berfokus pada manajemen energi khususnya di bidang bangunan. Dengan menggunakan Phase Change Material sebagai material penyimpan panas, panas yang diterima bangunan diharapkan dapat berkurang. Melalui riset ini, diharapkan dihasilkan material yang sesuai dengan kondisi Indonesia.

Sedikit berbeda dari Ida Ayu, I Wayan justru merasa bahwa kuliah daring yang dijalaninya justru memudahkannya selama menempuh pendidikan di UI. “Sejauh ini saya melihat kuliah online justru memudahkan, karena resource seluruhnya online, tugas lapangan pun dilakukan sendiri di daerah masing-masing sehingga seluruh proses lebih sederhana. Ada waktu mobilisasi yang dipangkas sehingga dapat dimanfaatkan untuk melalukan kegiatan yang lebih produktif,” ujar I Wayan.

Melalui tesisnya yang berjudul “Pemodelan Spasial Berbasis Skenario Interval Kalibrasi, Studi Kasus: Perubahan Tutupan Lahan di Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036”, I Wayan meneliti permasalahan deforestasi di Kalimantan Timur yang perlu dikendalikan melalui pemodelan perubahan tutupan lahan. Ia menganalisis klasifikasi dan validasi peta penutup lahan multi temporal, menganalisis investigasi model optimal, dan menyintesis prediksi tutupan lahan tahun 2036 serta analisis pola spasial perubahan tutupan lahan 2016–2036.

Baca juga: Mahasiswa Unesa Buat Aplikasi Game Petualangan agar Belajar Fisika Makin Mudah

Dari penelitian tersebut, I Wayan menemukan adanya penurunan luas tutupan hutan dari tahun 2016 hingga 2021 dengan laju deforestasi 651 km2/tahun. Diprediksi luas tutupan hutan tahun 2036 tersisa 69.203 km2. Topografi merupakan variabel yang paling berpengaruh mendorong perubahan tutupan lahan di Kalimantan Timur.

Laju deforestasi tidak bersifat linear sepanjang waktu prediksi. Diduga faktor topografi menjadi variabel pendorong utama perubahan tutupan lahan sekaligus sebagai variabel penghambat. Oleh karena itu, I Wayan berharap penelitiannya dapat dilanjutkan untuk melihat hubungan perubahan tutupan lahan dengan faktor topografi, dikaitkan dengan penggunaan variabel yang bersifat statis dan dinamis.

“Saya berharap penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi pemerintah, terutama pada proses pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan. Selama proses studi dan riset ini, pada prinsipnya, ada satu nilai yang selalu saya pegang, yaitu upayakan untuk selalu memberi nilai tambah pada pihak terkait,” ujarnya.

I Wayan mengatakan, ketika seseorang dikasih tugas apa pun, berikanlah lebih dari yang mampu dilakukan. Jika diminta satu, kita beri dua. “Jika ada tugas yang dikumpulkan esok hari, upayakan hari ini sudah selesai. Itu akan memberi nilai lebih pada setiap proses dan usaha yang kita lakukan,” kata I Wayan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Tuti, Ibu Dua...
Kisah Tuti, Ibu Dua Balita Raih IPK 4 di Tengah Tantangan Kuliah S2 di UGM
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Hasan Nasbi, Kepala PCO yang Mengundurkan Diri
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
7 Bidang Ilmu IPB, ITB,...
7 Bidang Ilmu IPB, ITB, UI, Unair, dan UGM Tembus Top 100 Dunia, Daftar di SNBT 2025?
6 Universitas dengan...
6 Universitas dengan Jurusan Hukum Terbaik Dunia 2025, Daftar di SNBT
Rektor UI Berhentikan...
Rektor UI Berhentikan Dokter PPDS Cabul Rekam Mahasiswi Mandi usai Ditetapkan Tersangka
8 Detik Rekam Mahasiswi...
8 Detik Rekam Mahasiswi Mandi Bikin Tamat Karier Azwindar Dokter PPDS UI
Tampang Muhammad Azwindar...
Tampang Muhammad Azwindar Eka Satria, Dokter PPDS UI yang Rekam Mahasiswi Mandi
Rekomendasi
Menhub Wanti-wanti Konflik...
Menhub Wanti-wanti Konflik India-Pakistan Bikin Ongkos Penerbangan Mahal
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
32 Pati TNI Naik Pangkat,...
32 Pati TNI Naik Pangkat, Kristomei Sianturi Sandang Bintang Dua
Peringatan Hari Raya...
Peringatan Hari Raya Waisak 2025 Dipusatkan di Candi Borobudur, Terbangkan 2.569 Lampion
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Berita Terkini
Wisuda ke-67 UKRIDA...
Wisuda ke-67 UKRIDA Serukan Pendidikan Tinggi Berdampak
IPB Buka Sekolah Teknik,...
IPB Buka Sekolah Teknik, 2 Prodi Baru Siap Terima Camaba di Jalur Mandiri
Rekrutmen Besar-besaran...
Rekrutmen Besar-besaran BCA 2025, Fresh Graduate Bisa Daftar, Lamar di Sini
Jejak Pendidikan Melinda...
Jejak Pendidikan Melinda Gates, Mantan Istri Miliarder dan Filantropis Dunia
Riwayat Pendidikan Bill...
Riwayat Pendidikan Bill Gates, Orang Terkaya Dunia yang Drop Out dari Harvard
SK Nominasi PIP 2025...
SK Nominasi PIP 2025 Sudah Terbit, Segera Aktivasi Rekeningmu!
Infografis
2 Alasan Buaya Hidup...
2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved